Pendakwah dan Penguasa

Setahu saya, banyak kisah Nabi di dalam Al-Qur'an berurusan dengan penguasa di masanya. Kecuali ya Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, karena mereka penguasanya

Pelajarannya, ketika Allah mengutus Nabi dan Rasul-Nya untuk suatu kaum, membenahi mereka dengan hukum Allah, maka yang biasa merasa terganggu adalah penguasa

Sebab mereka khawatir, saat cahaya kebenaran tampak, maka ketidakadilan akan terlihat jelas, kedzaliman mereka terancam sirna, dan kekuasaan mereka merasa terancam

Saat itu terjadi, biasanya akan ada propaganda, deraan, atau pemboikotan yang dilakukan oleh penguasa yang ada. itu terjadi pada Ibrahim, Musa, Isa, dan Rasulullah Muhammad

Kita juga tahu, Allah takkan membiarkan kedzaliman terjadi, sebab itu diturunkanlah Nabi dan Rasul untuk meluruskan manusia dan perilakunya, menuju keluhuran fitrah

Tapi bukankah Muhammad adalah Nabi dan Rasul terakhir? Lalu siapa yang membenahi ummat saat sudah tidak lagi ada Nabi dan Rasul yang membawa risalah dan dakwah?

Karena itulah Islam berbeda dari yang dibawa Nabi dan Rasul terdahulu. Mukjizat Nabi Muhammad ditinggal di bumi, tidak diangkat sebagaimana Nabi sebelumnya

Sebab ummat Muhammad, Muslim, adalah ummat dakwah. Yang mereka diberikan Al-Quran dan As-Sunnah, agar mereka menyeru manusia taat, amar makruf nahi munkar

Siapa yang tak suka ketika Al-Quran dan As-Sunnah diserukan? Dulu yang tak suka kebaikan adalah Namrud, Firaun, Kaisar, Quraisy Jahiliyyah, sekarang ada versi barunya

Dahulu dakwah para Rasul ditentang penguasa yang merasa kekuasaannya bakal terancam, sekarang kurang lebih sama, dakwah pasti akan mendapatkan halangan

Maka sematan "provokatif", "memecah belah", "SARA", "intoleran", "menimbulkan ketegangan", dulu sudah dipanen para Nabi dan Rasul, bisa jadi sekarang pun begitu

Sayangi manusia, ikhlaskan dakwah karena Allah semata, selalu sesuaikan lisan dan perbuatan dengan Al-Quran dan As-Sunnah maka semua itu cukup bagi kita

Kita berdakwah karena Allah perintahkan, berhasil dan tidaknya tidak pernah Allah bebankan bagi kita, apalagi sekedar reaksi manusia, apakah itu  celaan atau pujian

Pelajaran kedua, kekuasaan baru akan amanah bila yang memegang yang berdasarkan wahyu, seperti Nabi Daud dan Nabi Sulaiman.

Penulis : Ustadz Felix Siauw

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup