AKAD
Bu, perkenalkanlah
Aku adalah seorang wanita biasa, dari keluarga yang biasa, pendidikan yang biasa, kecantikan dan keimanan yang tak seberapa
Bu, dengarkanlah
Aku bukan semulia ibunda khadijah
Bukan pula salah seorang tokoh wanita yang mengguncang dunia
Bu, percayalah
Aku hanya wanita biasa yang setiap hari berusaha berbenah tentang pola yang salah
Aku hanya wanita biasa yang setiap saat berusaha hebat didalam taat
Bu, izinkanlah
Setiap langkahku menyemai benih kasih yang amat berbinar dan membuatmu tenang
Setiap ucapku mampu memberi hangat dipelupuk usia senjamu
Bu, perkenankanlah
Aku menjadi seseorang yang serta merta membawa sepenuh hati pada puteramu, meramaikan segala hiruk pikuk bahagianya hingga dijanji kedua, menemaninya didalam sendu dan tawa, yang akan mencintainya segenap jiwa dan raga, hingga yang ia rasa hanya bahagia dalam kebahagiaan, aku dan puteramu, berdua
Bu, ini hanya sebuah catatan kecilku di awal september yang ceria
Kau tahu bu ?
Aku masih saja seperti bulan yang setia menunggu dipenghujung jalan
Dan puteramu bu harus tetap menjadi tulisan-tulisanku yang diam, sebab aku akan menunggunya dengan kepercayaan yang paling benar-benar
Biarkan saja bu, biarkan aku dan puteramu tetap jalan saja, seperti lalu dan melaluinya hingga kepulangan akan menghantarnya lagi tepat didepan beranda pintu rumahku
Bu, aku menunggunya
Aku menunggu hingga janji suci terucap indah dari lisannya
Bu, aku menunggunya
Aku menunggu lisan qabul darinya
menyambut ijab dari waliku
.
.
Aku si Pendoa yang tekun dan penunggu paling setia
Komentar
Posting Komentar