di balik kemungkinan

Aku ada di barisan pertama, tapi kamu mencari yang berada di tengah kerumunan. Matamu kesana kemari, pandangmu berpindah-pindah. Aku berada di barisan paling depan, menjadi teman yang ikut serta tertawa dan bersedih, ikut serta dalam diskusi-diskusi yang kamu hadiri, ikut serta dalam perjalanan-perjalanan yang diabadikan dalam foto-foto yang kita bagikan bersama-sama. Aku ada di baris paling depan. Tapi kamu tetap percaya bahwa yang kamu cari itu harus yang jauh, dengan bertukar lembaran kertas, sesuatu yang asing seperti lebih menantang. Dan berkali-kali kamu harus kecewa ketika kertas itu berpulang kesisimu. Barisan paling depan yang ada di lingkaranmu selama ini hanya kamu anggap sebagai teman. Kecil kemungkinan untukmu memulai dari situ, kamu memulai dari belakang. Dari hal-hal yang masih misteri, dari kebaikan-kebaikan yang kamu definisikan dalam bentuk kata-kata. Padahal kebaikan-kebaikan yang nyata hadir silih berganti ada di barisan paling depan lingkaranmu. Ya, aku salah satunya. Dan tidak masuk dalam kemungkinanmu @kurniawangunadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup