DATANG dan PERGI

Datang, kemudian dia pergi. Semua orang pernah alami situasi ini kan?

Ada orang yang datang dalam hidup kita sebagai rahmat dan lain-lain datang ke dalam hidup kita sebagai pengajaran.

siapa pun berhak untuk datang dan pergi dalam hidup ini. Ketika mereka datang dan kemudian pergi jangan marah jangan kecewa jangan menyalahkan, sebaliknya nilailah diri sendiri yang terlalu mudah membuka hati untuk mempercayai. Huh!

Ada yang datang dan pergi dalam hidup kita. Yang dahulunya hanya insan biasa tapi kini menjadi istimewa di hati. Namun yang indah tidak selamanya senatiasa bersama kita. Siapa pun mereka di hati kita dahulu atau kini, moga-moga aliran doa itu senantiasa ada. - Rika Fathir.

Well said... itu sudah hukum alam kan, di mana ada pertemuan, di situ ada perpisahan. Yang istimewa di hati kita akan tetap selamanya menjadi istimewa walaupun tak lagi berhubungan dan membawa jalan nya masing-masing. Dan diri kita juga punya banyak kelemahan dan kekurangan. Kan?

Hati kita ini, walau sekeras kerikil sekalipun, akan ada seseorang yang terpahat kukuh di suatu sudut. Dan di setiap sudut punyai tempat bagi mereka yang mampu membuatkan kita tersenyum dalam kesedihan dan mampu membuatkan kita menangis dalam senyuman. Eheh.

Zaman dahulu kan... setiap kali seorang pencinta Rasulullah datang dan pergi, air mata menitis rindu, mengharapkan dapat bertemu Baginda lagi. Lantas aku terfikir, "Jika begini perasaan bertemu dan berpisah dengan pencintanya, bagaimana dengan perasaan bertemu dan berpisah dengan kekasihNya?" .

No wonderlah Sayyidatina Fatimah bercucuran air mata, tak heranlah sekiranya Sayyidina Bilal hilang suaranya. Hanya karena rindu, hanya karena cinta, pada kekasih Allah, Rasulullah SAW.

Kita? Rindu kasih sayang cinta kita terhadap Baginda, bagaimana?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup