Hijrah dan Istiqomah

Ingatkah kita?

Dari tidak pakai kerudung,
Mulai memakai kerudung,
Dari kerudung pendek,
Mulai kerudung panjang,
Dari lengan terbuka,
Mulai ditutup baju lengan panjang,
Dari celana ketat,
Mulai ke rok kemudian gamis
Dari kaki terbuka,
Mulai tutup dengan kaos kaki.

Mudahkah semua itu?

Belum lagi ada cacian orang.
Belum lagi ada pandangan tidak mengenakan.
Belum lagi ada kritikan dari keluarga, suami dan kawan- kawan.

Ya semua itu tidak mudah.
Dalam perih menerima cacian mereka.

TAHU APA YANG PALING PERIH BAGI ORANG YANG MENCOBA BERHIJRAH MENCARI RIDHA ALLAH?

YANG PALING PERIH ADALAH,

Bila orang pandang kita baik,
Pandang kita sempurna,
Pandang kita cukup terjaga,
Sedangkan hati masih dicemari dosa.
Sedangkan ilmu belum seberapa.
Masih suka ingin dipandang.
Masih suka menonton / mendengar yang tidak baik.
Masih suka menghamburkan uang untuk hal yang tidak penting.
Tilawah entah kemana.

Yang mereka ingat?
Muslimah berkerudung panjang itu sudah tinggi ilmunya.
Baik akhlaknya.
Muslimah tertutup itu sempurna eorangnya.

Sedih bukan dianggap begitu?
Sedangkan diri tak seindah itu!

Semua nampak baik.
Karna ada kasih sayang-Nya.
Yang menutupi aib-aib kita.

Orang itu tidak tahu!
Kita itu kadang- kadang rapuh.
Kadang kadang jatuh.
Kadang kadang tak utuh.
Kadang kadang menyimpang jauh.
Kadang kadang lebih berdosa dari pendosa.
Kadang kadang tak sadar dengan kodratnya.

Orang itu tidak tahu?
Muslimah berhijab panjang itu sama.
Manusia biasa.
Ada rasa.
Ada jiwa.
Masih suka buat dosa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup