SENIORITAS JUNIORITAS : MENGHARGAI DAN DIHARGAI

Belakangan ini kekerasan dalam dunia pendidikan mulai meredah,entah itu dari proses pengkaderan atau proses penerimaan siswa atau mahasiswa baru di masing-masing sekolah maupun universitas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mampu menerima dan merasa aman dan nyaman saat menjalankan proses belajar mengajar.
            Tidak hanya dalam proses belajar mengajar,dalam sebuah organisasi pun kini jarang kita temui perpeloncohan .Hal tersebut dimaksudkan agar anggota dalam suatu organisasi dapat merasa aman,tidak tertekan dan loyal dalam sebuah organisasi.
Tidak seperti zaman-zaman terdahulu yang ketika peserta didik mengikuti sebuah organisasi maka mereka akan melalui namanya proses latih mental dan latih fisik. Meskipun rintangannya begitu besar atau bisa dibilang berat tetapi output dari kegiatan ini menghasilkan  orang-orang yang loyal dalam sebuah organisasi,memiliki mental dan fisik baja dan MAMPU MENGHARGAI / MENGHORMATI SENIOR yang lebih tua.
            Sekarang ? hanya tersisa beberapa orang saja yang mampu loyal dalam sebuah organisasi,memiliki jiwa-jiwa kepemimpinan dan “TAHU CARANYA BERPERILAKU HORMAT/MENGHORMATI,HARGA MENGHARGAI.” Padahal mereka telah diringankan,disambut dengan begitu baik oleh para senior yang mengkader mereka.
Lalu dimana letak kekuranganya ? Dari SD sampai Perguruan Tinggi kita telah di ajari bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua dari kita. IYA KAN ?
Bukan karena senior kalian gila hormat  tetapi setidaknya berikan mereka sedikit penghargaan atas  perlakuan mereka yang telah menyambut kalian dengan baik dalam sebuah organisasi.
            Percayalah, nanti kalian akan merasakan hal yang sama ketika menjadi SENIOR.
Saat mengikuti proses pengkaderan kalian begitu takut,wajah-wajah yang terlihat begitu polos tanpa dosa,Menunduk ketika lewat dihadapan orang yang lebih tua,menyapa dengan sebuah senyum yang begitu manis nan menawan.
Kini,saat kalian telah melewati namanya proses pengkaderan  yang saat itu di manja-manja,kini  menjadi seorang pembangkang. Apakah organisasi yang kalian ikuti mengajarkan hal tersebut ? Tidak. Kalian mungkin hanya merasa marah pada satu-dua orang senior dalam organisasi yang memperlakukan kalian tidak baik,padahal itu hanya sedikit dari proses untuk menjadikan kalian lebih baik.
            “Jangan pernah meninggalkan sebuah organisasi hanya karena kalian tidak menyukai satu dua orang di dalamnya,karena itu sangatlah tidak baik.”
Jika hal itu terjadi mungkin saja hati kita  tersimpan dendam yang harus dibersihkan.
            Saat orang-orang terdahulu begitu menjunjung tinggi  dan bangga pada organisasi yang mereka ikuti. Zaman ini mungkin tidak lagi,hanya yang muncul adalah orang-orang perusak nama baik organisasi. ( Mis: meminta izin untuk menghadiri rapat organisasi namun ternyata ia hanya pergi bersama pacar mereka. Akibatnya, Pamor organisasi menjadi buruk).
Contoh lain adalah orang-orang yang kini menjadikan organisasi sebagai ajang eksistensi diri, Bukan lagi keikhlasan untuk mengikuti organisasi dan memajukan organisasi. ( Mohon maaf bila ada yang merasa tersinggung) .
            Mungkin,ketika lewat dihadapan senior tidak lagi menyapa tapi berperilaku seolah-olah mereka tidak ada atau berperilaku seolah-olah sekolah dan kampus hanya milik mereka.
Seorang Junior harusnya mampu untuk berperilaku sesuai situasi dan kondisi,menghargai orang-orang disekitarnya bukan hanya guru,dosen,senior tetapi juga teman seangkatan mereka.Karena bagaimanapun itu Allah swt menciptakn kita tidak hanya sendirian.
            Melalui tulisan ini saya juga meminta maaf ketika ada di antara kita yang merasa tersinggung,Bukan berarti karena saya merasa lebih baik dari apa yang ada ditulisan ini.Bisajadi saya lebih buruk dari tulisan yang sedang kalian baca karena tidak mampu menggoyahkan sedikit rasa malu dari pembaca.
Bukankah Allah swt menciptakan kita untuk saling ingat-mengingatkan ?
            “Bagaimana jadinya anak-anak kita nantinya ketika saat ini saja kita tidak mampu menghargai orang lain ?
Bagaimana kita bisa mendidik seorang anak untuk menghargai oranglain ?.”

Jadilah peserta didik yang mampu menghargai siapapun dan menempatkan sesuatu pada tempatnya J


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup