Berkemas
Malam ini diksi-diksi tuaku kelam
Bagaimana bisa aku lebih mendahulukan apa yang aku suka daripada apa yang Allah suka
Bagaimana bisa aku berbicara mengenai cinta pada mahluk, sedang aku lalai dalam mencinta sang pencipta
Bagaimana bisa aku berbicara bahwa aku menjaga diri jika hati saja tidak terjaga
Bagaimana bisa aku halal kan yang haram hanya karena urusan perasaan
Sungguh,
Perasaan-perasaan yang kita miliki hanyalah deru
Dan kita adalah insan yang dibuat terlena
Tak apa jika harus pergi
Nanti, jika memang takdir
Toh, kita akan tuai sakit berbuah bahagia saat telah mampu mengalahkan badai nya kan ?
Kali ini, tak apa
Benar-benar tak apa-apaa
Bukan hanya demi kita
Tapi pula dengan kebaikan-kebaikan kita
Demi ketaatan yang senantiasa dijaga
Demi istiqomah yang senantiasa dikuatkan
Demi Allah-ku
Demi Allah-mu
Aku mencintaimu, tapi Aku lebih mencintai Pencipta kita
Demi apa-apa yang ada dilangit dan dibumi
Sungguh, Allah Maha Kuasa
Menitipkan fitrah ini pada kita
yang dilanda cemas
Ketakutan-ketakutan
Pertanyaan-pertanyaan yang tak sepantasnya ada
Yakinlah, selalu ada jalan pulang menuju Rumah
Jika memang rumahmu adalah bersamaku
Maka mudah saja bagi Allah mempertemukan
Suatu hari, di bulan juni bukan hanya hujan nya yang romantis
Pula dua insan yang saling mencintai dan tetap memilih dijalur ketaatan masing-masing
Merawat rasa dengan penuh suka cita
Terisak dalam doa-doa mengetuk langit
Lalu, semesta ikut mengaminkan
Tenanglah sayang
Kau tak perlu khawatir akan aku yang menghapuskan rasa
Akan aku yang akan mencari orang lain untuk kudoakan
Berbahagialah,
Allah masih mengokohkan nama mu untuk ku semogakan
Dalam doa
Dalam pinta
Dalam sujud
Dalam-dalam
Kuat-kuat
Giat-giat
Mari berdamai dengan hati masing-masing
Berjanjilah kau akan lebih taat padaNya untuk bersamaku
Berjanjilah untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama
Atas kita yang saling menjaga
Atas kecemasan-kecemasan dalam dada
Atas debaran-debaran yang tak mau kalah
Tetaplah, langitkan doa akan kita
Suatu hari dibulan juni
Kelak aku akan bercerita
Bahwa memilikimu adalah bahagia
Yang telah kulalui untuk lebih dekat pada Pencipta
Nanti, pulanglah
Jika kau lelah
Tanganku akan menjadi penenang yang akan menyentuh rambutmu tanpa ketakutan
Saat itu, kita sadar
Bahwa adalah dua insan yang pernah saling mencinta kini telah dalam ikatan yang direstui-Nya
Berbahagialah
Selamat menata kembali hatimu
Bertumbuh dan mendewasa
Jaga hati
Jaga sehat
Jaga taat
Dan pulanglah dengan selamat
Jumat, 22 juni 2018
Perempuan melankolis dan diksi tuanya
Komentar
Posting Komentar