Jangan jatuh pura-pura

“Bu, kok Ibu bisa menemukan orang sebaik ayah?”
Zulaikha, suaranya memecah rintik hujan yang membasahi jendela kaca. Benar, Ternyata dia sudah menjelma seorang gadis yang dewasa. menjelma wanita yang sudah pasti menemukan beberapa rasa berbeda dibanding saat dia duduk dibangku sekolah dasar. Dia terketuk untuk bertanya, dia ingin pula mendapatkan laki-laki sebaik ayahnya, sang cinta pertama
.
Zulaikha melihat ibunya tersenyum, terselip kerutan dibawah kelopak matanya. Ingin angkat bicara, namun seperti tertahan melihat sorot anak gadisnya
.
“Apa Ibu sempat bertemu dengan ayah sebelumnya? sehingga ibu tau, kalau ayah itu laki-laki yang baik. laki-laki yang bertanggung jawab dan mencintai ibu sepenuhnya.”
.
“Apakah anakku sedang jatuh cinta?”
Kedua bola mata Zulaikha tertunduk, dia tahu, bahwa cerita atu tidak cerita一Ibu juga mengetahuinya. ‘siapa yang bisa mengalahkan insting hebat seorang Ibu?’
.
“Jatuh Cinta-lah dengan tepat, dengan jujur dan tidak berpura-pura.” Begitu kata sang Ibu
.
“Jatuh Cinta yang tepat, Bu? Yang jujur dan tidak berpura-pura? maksudnya..”
.
“Iya, dengan menyandarkan, memasrahkan, dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Pernah bertemu atau tidak, bukanlah sebuah acuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Imam keluarga kita.”
.
“Itu tandanya, Ibu belum pernah bertemu dengan Ayah?”
.
Kemudian Ibu menggeleng pelan dan mengelus kepala Zulaikha
“Ibu belum pernah bertemu ayahmu sebelumnya, Ayahmu datang kepada kakek dan berkata ingin menikahi Ibu. Katanya, ayah mengenal Ibu karena usulan temannya. Setelah Istikharoh, Ayahmu mantap, begitu pun Ibu. Alhamdulillah, sampai hadirlah kamu dan adikmu.”
“Tapi, anakku. Bukan berarti kita harus memperindah diri karena seorang lelaki. Itulah kenapa Ibu katakan; Jatuh cinta-lah dengan Jujur, tidak berpura-pura.”
“Karena jujur itu, dihati sayang. Bukan fisik. Siapa saja bisa berpakaian Syar’i. Tapi belum tentu hatinya Syar’i. Tak jarang, seseorang berpakaian syar’i hanya untuk menarik lelaki yang juga Syar’i. Itulah pura-pura.”
“Tahu betapa seramnya pura-pura? Pura-pura hanya akan mempertemukanmu dengan seseorang yang juga sedang berpura-pura.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup