Bias-Bias Rindu

Selamat menikmati bias-bias rindu sendirian
Atas rasa yang tak pernah terteka sebelumnya
Anggap saja ini adalah bonus

Agar nanti setelah menemukan cahanya
Tak ada lagi ketakutan yang menghantui malam-malammu

Jika saja itu terlalu pedih
Jika saja itu sesak di dada
Cobalah untuk mengendalikannya lebih sabar dan ikhlas

Sebetapa pun rindu menelisik sanubari
Kau tetap punya andil atas dirimu sendiri

Menelisik lebih jauh
Lebih dalam

Kita tak bisa menolak apa yang hadir menjadi fitrah
Tapi nyatanya tidak ada yang pernah benar-benar kita miliki

Jika nanti bahwa bias rindu ini  Allah titipkan benar untukmu
Maka berterima kasihlah
Sebab ada perempuan rapuh yang berhasil merawatnya dengan utuh

Meski gusar
Meski sesak

Ada rindu yang telah ia bungkus dengan doa dan ikhlas

Jika sewaktu-waktu kau tak pernah berpaut padanya

Jika kiranya rindu hanya Allah titipkan untuk sekedar menguji
Maka berterima kasihlah
Sebab ia pun telah berhasil membesarkannya lewat ikhlas

Kali ini bersama bias-bias rindu yang merona
Ku harap semua tetap sama
Berada baik dijalur-Nya

Selamat Mendewasa
Jaga sehat
Jaga taat
Dan pulanglah dengan selamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup