Muslimah dan Feminisme

" Muslimah adalah jantung peradaban Islam dan pendidik generasi penerus, Barat tahu jika pemikiran para muslimah ini telah pro terhadap mereka maka akan muncul generasi-generasi yang akan menjadi duta bagi pemikiran Barat. Untuk itu perempuan menjadi target spesial bagi para kolonial."

Feminisme awalnya muncul di dalam peradaban Barat yang penuh fakta penindasan terhadap perempuan. Ide ini sengaja dimasukkan oleh para kolonial untuk kepentingan penjajahannya. Mereka berharap ide ini dapat menjauhkan umat Islam dari agamanya dan membuat mereka pro terhadap intervensi penjajah di negerinya.

Seorang akademisi, Janine Rich, dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam International Affairs Review berjudul, "'Menyelamatkan' Muslimah: Feminisme, Kebijakan AS, dan Perang Melawan Teror", menulis, "Wacana kompleks yang mengitari perempuan di dunia Islam memiliki sejarah politik yang panjang dan mendalam, dan narasi ini telah diperbaharui dan digunakan ulang berkali-kali untuk menggalang dukungan publik yang luas kepada intervensi militer Barat di Timur Tengah. Namun ketika dicermati secara kritis, justru menjadi jelas bahwa kebijakan luar negeri dan intervensi militer AS di Timur Tengah telah memperburuk status hak-hak perempuan di wilayah tersebut, lantas kemudian digunakanlah wacana hak-hak perempuan sebagai pembenaran untuk "perang melawan teror"

Islam sering kali disudutkan sebagai agama yang mengekang kebebasan wanita. Padahal, risalah yang dibawa Rasulullah sangat menjunjung tinggi kedudukan wanita. Bahkan kemuliaan tersebut telah diberikan pada wanita, jauh sebelum munculnya ideologi feminisme Barat.

Sejatinya, ideologi feminisme justru masih jauh tertinggal dengan cara syariat memuliakan wanita. Jika feminisme menyuarakan posisi wanita yang dapat bersaing dan menjadi lawan pria, Islam justru memberikan posisi yang sejajar dan menjadi kawan pria. Islam memberikan kehormatan pada wanita dan bukan sekedar kebebasan.

Allah berfirman, “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 97).

"Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab : 73).

Maka ketika bangsa Barat menggencarkan beragam ideologi, muslimin justru terpana dan membelah mereka. Padahal, apa yang datang dari Barat hanyalah pemikiran manusia yang cacat. Feminisme adalah salah satu buahnya.

Alih-alih menjaga wanita sebagaimana dalam Islam, feminisme Barat justru membebaskan wanita tanpa aturan. Alhasil, kasus kekerasan pada wanita justru bermunculan. Alih-alih memberi kedudukan sama rata dengan pria sebagaimana yang diajarkan Rasulullah, feminisme Barat justru membuat wanita bersaing hingga berakibat buruk pada pria. Jangan heran jika kemudian banyak sekali pria pengangguran karena pekerjaan mereka direbut oleh wanita.

Mereka tidak memahami bagaimana fitrah yang telah Allah tetapkan kepada pria dan wanita. Lelaki itu akan selalu tertarik jika melihat wanita, dan wanita akan selalu menarik perhatian para lelaki dan itu tidak bisa di cabut dari fitrah keduanya. Oleh karenanya, Allah tetapkan segala aturanNya untuk menjaga kehormatan manusia, agar tetap hidup dengan aman dan nyaman.

Pemikiran feminisme tidak akan pernah sejalan dengan pemikiran Islam. Karena fitrahnya Islam itu menyelamatkan, sedangkan pemikiran manusia yang berasal dari nafsu seperti feminis ini hanya akan melahirkan kedzhaliman.

Di Negara islam, aturan yang diterapkan sesuai dengan agama Islam. Dimana dalam Islam, wanita sangat dimuliakan, dilindungi, dan terdidik dengan nilai-nilai Islam. Sehingga muslimah sejati dapat tenteran mengerjakan aturan Allah, begitupun wanita yang beragama non-Islam. Mereka tetap dilindungi oleh negara. Sehingga tak pernah lahir gerakan pemberontakan dari kaum wanita atau feminisme di negara Islam.

Namun mirisnya saat ini, paham feminisme justru gencar dan didukung oleh negeri yang mayoritas Muslim. Cara masuknya halus debgan alasan yg sederhana, sebab Hak Asasi Manusia, maka tak sulit muslimah kita mendukungnya. Tapi yang perlu di pahami bahwa feminisme itu bersebrangan dengan Islam.Karena Para Feminisme menganggap agama adalah doktrin, sedang dalam Islam agama dan kehidupan itu tak terpisahkan. Lagipula, masalah wanita saat ini pun tak akan selesai dengan ide feminisme.

Tapi muslimah sejati pasti akan tetap berlindung kepada Allah, agar paham femensime tidak memengaruhi keluarga dan sahabat-sahabat terdekat, karena femenisme sangat bahaya bagi muslimah, femenisme selalu berhasil memisahkan muslimah dari sang Maha Pencipta-Nya.

Maka jadilah muslimah sejati yang selalu menguatkan keimananya kepada Allah SWT. Jadikanlah Islam sebagai satu-satunya solusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup