Menata Desember
Desember penghujung perjalanan dua belas bulan telah tiba, Banyak doa yang telah terpanjatkan Atas harapan-harapan yang belum tersuguhkan, Dan musim hujan datang membersamainya, Aroma khas dedaunan gugur, ranting-ranting bermuara riang, Gemuruh hujan, tetesan air berisik meredam suara, Membuat genangan sekaligus kenangan november yang telah lalu, November yang datang terlalu sebentar dan meninggalkanku gemetar, Terjebak diantara genangan bening, Mengalir dari genteng berkarat, Meranggas dari gugus kalbu, Menganak sungai, Menghulu diujung jemariku, Rinai rindu merah jambunya hati, saat raga bermandi peluh yang gigilkan tubuh dan rasa kita, Pekat menjamah dengan tenang, Tersadar dengan gelap dan ku rajut di penghujung purnama, Jangan hidup dalam kesedihan, Jangan larut dalam kehilangan, Berbahagialah hati, Berdamailah, November pamit menawarkan tabah yang begitu lembut ditiap hembus angin senja sorenya, Anggun lalu berjanji akan kembali, Dan rela kehilangan bulir k