Jalan Menuju Allah

"Jalan menuju Allah adalah jalan yang membuat Adam kelelahan, Nuh mengeluh, Ibrahim dilempar ke dalam api, Ismail dibentangkan untuk disembelih, Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara selama beberapa tahun, Zakaria di gergaji, Yahya disembelih, Ayyub menderita penyakit, Daud menangis melebihi kadar semestinya, Isa berjalan sendirian dan Muhammad mendapat kefakiran dan berbagai gangguan. Sementara kita ingin menempuhnya  dengan bersantai ria dan bermain-main ? Demi Allah tidak akan pernah bisa terjadi." (Ibnul Qayyum al Jauziyah)
.
Bagaimana jika aku menjadi Siti sarah yang meskipun dalam hatinya terjadi badai topan yang dahsyat, begitu merindukan kehadiran seorang anak beliau tetap memiliki keteguhan jiwa, kesabaran dan keyakinan yang kuat.
.
Bagaimana jika aku menjadi Siti hajar, entah apa yang akan aku lakukan jika aku ditinggalkan di luasnya padang tandus bersama seorang anak yang harus aku pastikan ia tercukupi makan dan minumnya,
.
Jika aku menjadi fatimah, entah apa yang aku lakukan saat harus menahan perasaan cinta hingga syaitan pun tak mengetahui perasaan tersebut,
.
Jika aku menjadi aisyah yang begitu luar biasanya menahan rasa cemburu pada kekasih sejati rasulullah ialah Khadijah,
.
Bagaimana jika aku menjadi khadijah, entah apa yang akan aku lakukan untuk mengumpulkan kekuatan dan keberanian meminang seorang laki-laki,
.
Bagaimana jika aku menjadi maryam, entah apa yang akan aku lakukan saat Allah titipkan benih di rahimku tanpa seorang suami
.
Jika aku menjadi Asiyah, entah apa yang harus ku lakukan saat mendampingi seorang raja fir'aun
.
Jika aku menjadi Nabi Ibrahim, entah apa yang akan aku lakukan saat Allah memberi perintah maha penting untuk menyembelih anakku sendiri
.
Jika aku menjadi Nabi Ismail, entah apa yang akan aku lakukan ketika ayah mengabarkan kepada ku bahwasanya aku akan disembelih
.
Bagaimana jika aku adalah bilal, entah apa yang akan aku lakukan ketika umayyah menumpuki tubuhku dengan batu karna ketahuan imannya
.
Kurang apa Nabi Yusuf yang rupawan bukan karena permintaannya, mendapat visi menafsirkan mimpi bukan atas kemauannya, diuji karena hasad saudaranya, hingga dicoba dibunuh dan berakhir dengan dimasukkan dalam sebuah sumur, ditinggalkan dan ditemukan musafir serta dijual dengan harga murah. Lalu mendapatkan fitnah wanita karena rupa yang menawan dan diuji dengan baju robek di depan, kemudian tetap saja dipenjara setelah memilih daripada menuruti hawa nafsunya.
.
Tidak seujung kuku pun, kita seperti mereka dan bahkan jika  mengumpulkan seluruh pengorbanan-pengorbanan yang pernah dilakukan,
Meskipun tidak seperti mereka semoga senantiasa menjadi teladan dalam bersikap terhadapNya. Tetaplah berteguh dalam ketaatan, karena pada akhirnya adalah berbuah kebaikan.
.
Setiap ujian yang diberikan oleh Allah kepada kita memiliki alasan, setiap ujian adalah kesabaran kita. Sungguh keteguhan, keyakinan, cinta dan kasih sayang kita lah yang sedang di uji.
Perayalah : Hidup manusia tidak akan berjalan seperti yang mereka rencanakan, tapi jalannya persis seperti yang Allah rencanakan. Allah mengetahui sedang manusia tidak. Manusia hanya mampu menerka-nerka, menduga-duga apa yang telah menjadi ketetapan dan segala ketetapan adalah apa yang telah tertulis dan ditakdirkan bagi setiap manusia yang di dalam dirinya percaya akan janji Allah.
.
.
~Dian Rahmana Putri (27 November 2017, Pangkajene)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup