Tidak Rupawan tapi Dirindukan Syurga
Rasulullaah dengan tangannya sendiri mengafani sang syahid. Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menshalatkannya secara pribadi. Ketika kuburnya digali, Rasulullah duduk dan memangku jasad itu. Mengalasinya dengan kedua lengan beliau yang mulia. Bahkan pula beliau ikut turun ke lahatnya untuk membaringkan jenazahnya. Saat itulah, kalimat Sang Nabi untuk si mayit akan membuat iri semua makhluq hingga hari berbangkit. (jika kamu juga beriman, pasti juga terenyuh) " Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku. Dan aku adalah bagian dari dirinya." ... , Ya pada kalimat itu, tidakkan kita cemburu?? ....
Siapakah dia yang syahid?
Dialah Julaibib, yang buruk rupa, tak bernasab ,tak bersuku, cacat kemasyarakatan tak terampunkan... namun, Sang Nabi Shalallahualaihi wassalam adalah teladan pribadi surgawi, pembawa cinta bagi siapaapun yang layak menerimanya, terlebih ada mereka yang dunia memicingkan mata, menutup sebelah, teracuhkan ,yang tersisih, justru bagian darinya.
Ma sya Allah.
Komentar
Posting Komentar