November dan Kita

~Sajak November
.
Kali ini menuliskanmu berat
Butuh beberapa menit bagi si perempuan melankolis untuk berimajinasi
Bertemankan hujan, Malam yang panjang,
Hingga rindu yang nanar,
Lagi-lagi aku kembali,
Menjadikan mu sebagai sajak yang tak pernah usai,
Entah siapa ?
Tapi,
Jika ini tentang menunggu, ada tabah yang kumaknai aku
Jika ini tentang berharap, ada doa yang kunamai kamu
.
November kali ini rapuh,
Bukan hanya pada jarak tapi pada tangan yang belum mampu menggenggam,
Pada pundak yang belum waktunya bersandar,
.
Padamu, tetaplah bertahan atas harapan-harapan di masa depan,
Untuk sementara waktu,
Kau harus paham bahwa rindu bukan melulu soal temu,
Berdoalah agar rindu tetap hangat terjaga,
Bersabarlah,
Bersabarlah atas setiap perasaan yang belum terluapkan,
Biarkan rindu menemui tempat pulangnya sendiri,
.
Atas setiap pertemuan,
Aku bisa berkata iya, namun Allah bisa saja menjawab iya atau tidak bukan ?
Tidak ada yang lebih buruk dari sebuah pertemuan, yang isinya hanyalah tentang kelalaian dan kedurhakaan pada Allah
.
Percayalah, akan ada waktu yang tepat untuk segala ketetapan,
Sehingga nanti kau paham bahwa tujuan dari sebuah temu adalah tentang ketaatan padaNya,
Bersama untuk beribadah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup