Si perempuan Akhir zaman

Aku bukanlah khadijah yang berani mengutarakan isi hatinya terlebih dahulu,
Pun bukan aisyah yang pantas untuk di khitbah terlalu dini, karena bekal iman yang belum mencukupi,
Aku hanyalah si perempuan akhir zaman yang sibuk berbenah mencoba memantaskan diri,
.
Bagaimana mungkin aku mencoba meminta jodoh terbaik kepada-Nya, sedangkan aku taat dalam kaffahpun masih setengah-setengah.
.
Bagaimana mungkin aku sibuk mencari sosok yang shalih sedangkan aku sendiri masih sering terlena dalam salah
.
Ingin ku pantaskan diriku layaknya Khadijah yang pemberani, juga layaknya Aisyah yang begitu taat kepada Ilahi
.
Namun bagaimanapun aku tetaplah seorang wanita akhir zaman, yang begitu mudah disinggahi fitnah dan terfitnah
.
Aku percaya Allah selalu lebih tau atas segala rasa yang ada
.
Begitupun aku yang mencoba menyerahkan diri, tanpa menyisakan secuil rasapun selain kepada-Nya
.
Aku tak ingin goyah, apalagi terlena. Biarkan aku sendiri dalam doa dan juga rasa yang tertunda, yang entah kepada siapa
.
Hingga pada masanya nanti, akan ada kisah yang tak terlupa. Sebab yang menjaga, jauh lebih indah dari yang tak terduga
.

Teruntuk siapapun dirimu.

Jika kau mencintaiku, jangan pernah mengungkapkan rasa itu secara langsung kepadaku tanpa perantara.

Tetapi pintalah aku terlebih dahulu kepada Rabb-ku dan juga Ayahku.

Setelah restu itu ada, dan khitbah itu telah bersua. Ketahuilah, diriku yakin bahwa dirimu adalah rasa yang tertunda itu.

Sebab aku menetapkan cinta hanya kepada-Nya, dan dirimu pun meminta cinta atas ridha-Nya, saat itulah jodoh kita akan bertemu atas Kehendak-Nya.

Kau yakin itu bukan, wahai siapapun dirimu? 😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup