Melalui Sajak & Doa

Tidak akan istimewa sebuah jabat tangan jika sekarang pun kita telah lakukan,
Tidak akan luar biasa sebuah pelukan jika sedari kini sudah kita berikan,
Tidak akan bermanfaat sebuah perhatian, jika sekarang sudah saling kita lemparkan,
Tidak akan bertahan lama sebuah cinta, jika sekarang sudah kita jalankan dengan cara yang Allah haramkan,
Dan bersamamu sekarang bukan itu yang aku inginkan,
Aku takut bahwa Allah cemburu karena aku menduakanNya,
Meski harus menanti dalam waktu yang lebih lama lagi, tidak apa, tidak mengapa,
Hatiku sanggup,
Karena bersama denganmu harus dalam ketaatan,
Tetaplah dalam penjagaan,
Bukan untukku tetapi untuk dirimu sendiri,
Janganlah lelah
Yakinlah untuk sebuah penantian atas pertemuan yang indah pada waktunya,
Tetaplah dalam penjagaan,
Hingga kita dipertemukan dalam taat,
Bersama berdua membangun bahtera rumah tangga,
Jika nanti engkau melihat banyak kurang-kurangku,
Jangan pergi tapi perbaiki aku,
Atas segala bekal ilmu agama yang engkau akan ajarkan padaku,
Untuk lebih taat dan mengajakku semakin mencintaiNya,
Jaga hatimu, dirimu baik-baik
Aku pun sama karena itulah kewajibanku,
Menjaga sendiri sebelum kamu membantu menjaganya,
Sederhana bukan ?
Ini sajakku,
Di penghujung november yang berbalut hujan,
Bukan hatiku yang dihujani,
Tapi hanya langit yang hujan dan membantuku mengaminkan sajak-sajak ini,
Bukankah hujan adalah pintu terijabahnya Doa ?
Maka berbahagialah,
Aku mendoakanmu melalui tulisan,
Siapa pun kamu yang masih rahasia,
Aku jatuh cinta tanpa harus melihatmu,
Aku jatuh cinta tanpa harus menyentuhmu,
Aku jatuh cinta tanpa perlu memilikimu,
Aku jatuh cinta dan telah lebih dulu merelakan kehilanganmu,
Sebab cintaku tumbuh bukan jatuh,
Aku mencintaimu melalui sajak dan doa-doaku bersama Allah,
Duhai pria shalih,
Tetaplah istiqomah dijalan dakwah mu,
.
.
.
~Melalui sajak dan doa aku mencintaimu ♡

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup