HIJRAH


    Apa arti dari hijrah menurut kita? Hijrah adalah perubahan diri dari jahiliah menjadi lebih baik. Setiap orang mungkin punya definisinya sendiri mengenai hijrah.
Hijrah bukan hanya merubah penampilan, mungkin dari tidak berjilbab menjadi berjilbab, dari tidak berjenggot menjadi memelihara jenggot, celana jingkrang, dari pacaran menjadi tidak pacaran dan lain sebagainya. Hijrah adalah tentang Niat, Ujian dan Istiqomah.
“Innamal A’malubinniat” Artinya segala sesuatu tergantung dari niat. Bagi perempuan terkadang tangannya gatal untuk mengupload foto maka kembali lagi bagi si perempuan ini bagaimana caranya untuk mengendalikan nafsu itu, jangan sampai nafsu sendiri yang mengendalikan perempuan. Jilbab atau hijab sepatutnya adalah melindungi perempuan dari fitnah atau gangguan laki-laki bukan ? Eksistensi dan Esensi dari jilbab sendiri harus benar-benar dipahami bagi seorang perempuan. Jangan sampai jilbab yang digunakan tersebut justru menjadi pusat perhatian seorang laki-laki, diantaranya warna jilbab yang tidak boleh terlalu terang, tidak tipis dan membentuk lekuk tubuh. Islam bukannya menyulitkan seorang perempuan tetapi justru memuliakan si perempuan. Itu yang perlu kita pahami.

    Hijrah juga adalah tentang Ujian, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 214 yang artinya : “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemeralatan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul  dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “ Kapankah datang pertolongan Allah ?” Ingatlah,sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Maka solusinya adalah hadirkan ketenangan pada jiwa untuk menguatkan bahwa kebaikan-kebaikan yang dikerjakan akan selalu berhadapan dengan tantangan.

    Kemudian Hijrah dan Keistiqomahan : Qs. Ali Imran  ayat  142 yang artinya “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
Akhirat lebih baik bagimu daripada dunia, lebih baik dan lebih kekal. Bahwa ujian yang Allah berikan adalah untuk melihat keimanan manusia apakah ia jujur atau tidak. Seperti kisah Bilal yang disiksa oleh Umayyah hingga berhari-hari karena ketahuan dengan keimanannya. Bilal kemudian berkata kepada Umayyah : “Ya, Umayyah. Jika saya diuji dan disiksa karena keimanan saya itu berarti Allah ingin melihat kesabaran saya. Maka kalian akan melihat sabar saya lebih kuat dari sabarnya orang arab, saya akan lebih sabar dari laki-laki arab dan akan lebih kuat dari gunung uhud.
Apakah kamu meminta menukar sesuatu yang buruk dengan sesuatu yang lebih baik ?  mengapa manusia ingin dibayar dengan dunia ketika mereka beriman ? Hijrah bukan hanya taubat tetapi juga takwa dan sabar.
Selamat BerIstiqomah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup