Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Topeng Hijrah

Gambar
Kufikir aku sudah hijrah, ah ternyata aku hanya bertopeng Khimarku kian memanjang, auratku tertutup rapat Tapi akhlakku masih belum baik, bicaraku masih belum pantas, bahkan aib saudaraku kuumbar dengan bebas Kufikir aku sudah hijrah, Ternyata aku hanya bertopeng Postinganku perihal Agama, bahkan aku bijak dalam merangkai kata Tapi ilmuku masih minim, Amalanku sangat sedikit, bahkan hatiku berpenyakit Kufikir aku sudah hijrah, ternyata aku hanya memakai topeng Prinsipku jomblo sampai halal, tapi ternyata itu semua kulanggar, aku bebas chating dengan lawan jenis tanpa batasan. Kufikir aku sudah hijrah, ternyata aku hanya bertopeng Aku sering bicara malu sebagai mahkota Tapi tanpa malu aku mengumbar semua kemesraan disosial media, memposting foto dengan pose menggoda, Lalu aku mengikuti siapa? Kufikir aku sudah hijrah, Ternyata aku salah Aku hanya berganti baju, tapi aku diam ditempat. Dosaku tak juga kuiinsyafi, ilmuku hanya membuatku meninggi, ah aku hanya menyombongkan

Cinta Siti Hajar

Gambar
“Hendak ke manakah, wahai Ibrahim? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun?” kata Siti Hajar kepada Nabi Ibrahim. Mereka berjalan hingga ke tempat yang tandus pun panas. Di sebuah lembah yang hanya ada batu dan pasir. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasan Siti Hajar saat itu. Seorang wanita yang baru saja melahirkan anak laki-laki dambaan suaminya. Malah ia dibawa pergi ketempat tandus tanpa ada satu orang pun. Dan dengan pertanyaan yang tak kunjung ada jawabannya. “Hendak ke manakah, wahai Ibrahim? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun?” ulang Siti Hajar. Nabi Ibrahim masih bungkam. Ia berjalan terus tanpa menoleh atas panggilan istrinya itu. Saya membayangkan langkahnya gontai, mungkin pula hatinya tak tega. Ibrahim masih saja membisu. Lantas Siti Hajar mengganti pertanyaannya, “Apakah Allah yang menyuruhmu berbuat demikian?” “Benar,” jawab Ibrahim. “Jika demikian, maka Allah tak akan menelantarkan kami.”

Untukmu Yang Mengira Aku Lupa

Gambar
Untukmu yang mengira aku lupa—yang hanya perlu kau tahu adalah, aku mengingatnya. Tapi kurasa melangitkan do’a-do’a lebih Allah terima daripada kebiasaan yang dulu timbul karena belum adanya pengetahuan kita dalam agama. . Aku diam bukan berarti melupakan.. bukan. Tapi karena aku memilih cara terbaik untuk meletakkanmu dalam sebuah penjagaan. Manusia paling mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, bahwa; . “Orang yang meniru suatu kaum, ia seolah adalah bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Dawud) . Maka aku tidak ingin, hanya dengan sebuah kalimat ucapan akan membuat kita terpelesat meninggalkan tuntunan meniti perjalanan pulang. Bukankah setiap kita akan berpulang? Dan sebaik-baik rombongan adalah rombongannya orang-orang beriman. Yang meninggalkan makanan tertentu bukan karena itu tidak enak tapi karena dilarang. Yang meninggalkan suatu kebiasaan melekat bukan karena itu tidak lagi nyaman tapi lagi-lagi karena itu dilarang. Sehingga ia menjadi rombongan yang i

Jika kamu jatuh cinta, nak

Gambar
“Ibu, Bagaimana Ibu bisa menemukan orang sebaik ayah?” “Apa Ibu sempat bertemu dengan ayah sebelumnya? sehingga ibu tahu, kalau ayah adalah laki-laki yang baik. laki-laki yang bertanggung jawab dan mencintai ibu sepenuhnya.” “Apakah anakku sedang jatuh cinta?” Ketahuilah, nak bahwa cerita atau tidak cerita Ibu juga mengetahuinya ‘siapa yang bisa mengalahkan insting hebat seorang Ibu?’ “Nak, Jatuh cinta lah dengan tepat, dengan jujur dan tidak berpura-pura.” “Jatuh Cinta yang tepat, Bu? Yang jujur dan tidak berpura-pura? maksudnya..” “Iya, dengan menyandarkan, memasrahkan, dan menyerahkan semuanya kepada Allah Pernah bertemu atau tidak, bukanlah sebuah acuan untuk menentukan siapa yang akan menjadi Imam keluarga kita.” Ketahuilah, nak Jika kamu jatuh cinta... Tanyakanlah pada hatimu... Apakah kamu mencintai dia karena Allah? Apakah kamu mengharapkan dia karena Allah? Sebab, jika kamu berkata sekedar aku cinta dan inginkan dia saja, nafsu pun bisa jadi dalangnya

Jilbab Ku Sayang, Hijrah Ku Malang

Gambar
Ukhty... Tengoklah perjalanan hijrahmu yang katanya sudah menjadi lebih baik dari masa lampau! Dulu engkau gemar memamerkan foto dengan pakaian ketat. Kini, engkau pamerkan mata indah dan hijab yang terkenakan anggun di kepalamu; di sosial mediamu! Lalu, apa bedanya? Bukankah hijab itu untuk melindungimu ? Ukhty... Ketahuilah... Bagi seorang perempuan yang diberikan amanah dengan begitu penuh oleh Allah, bahkan abadi namanya dalam surah An-Nisa. Sungguh, bukan hal yang wajar,  ketika lentik bulu matamu, lipstikmu, parfummu memikat lelaki 'ajnabi'. Ukhty... Suaramu bahkan dikatakan aurat, tubuhmu dan segala gerak gerikmu adalah fitnah terdahsyat bagi kaum laki-laki. Tidakkah engkau ingin membantu lelaki menundukkan pandangannya?  Engkau yang dahulu mengidolakan artis-artis korea kemudian tak bisa menundukkan pandangan dan kini berpindah kepada ikhwan-ikhwan religi selebgram yang katamu itulah suami idaman? Jagalah pandanganmu, Ukhty! Ukhty... Dulu, engkau habiskan w

Muhammad: Terpuji di langit dan Teruji di bumi

Gambar
Makkah telah menyemburatkan cinta ketika cahaya itu turun begitu indah di rahim perempuan agung bernama Aminah. Dia hadir dalam catatan paling bersejarah di sepanjang perjalanan umat manusia.12 Rabiul Awal di tahun gajah, seorang perempuan nampak kepayahan ketika ganjil sudah episode yang telah dilewati janin dalam rahimnya. Seorang perempuan yang hidup dalam kesendirian ketika sang suami pergi ke haribaan-Nya. Namun, ia tidak pernah menuntut apalagi menggugat segala suratan takdir yang menimpanya. Ia hanya tetap tegar ketika rahimnya terisi seorang bayi suci yang kelak akan mengubah wajah dunia dan mengantarnya pada masa kegemilangan. Hari itu seorang bayi terlahir ke dunia dengan sempurna. Perjuangan perempuan agung bernama Aminah untuk melahirkannya berbalas cinta dari para penghuni langit. Ia tidak pernah sendirian ketika lelaki agung itu digariskan lahir dari rahim sucinya. Aminah hanya mengaku pasrah ketika dititipi janin yang tak pernah ia ketahui di hari depan ia akan

Muslimah Bentengi Diri dari Virus Merah Jambu

Gambar
Jatuh cinta, berjuta rasanya!  Benarkah?  Manusia yang tengah dilanda asmara mungkin akan lihai bersyair; “Cintaku padamu seluas angkasa yang biru." Sebuah kata-kata yang hiperbola. Seorang penyair berkata, “Demi Allah tidaklah cinta menawan orang yang dimabuk cinta melainkan ia akan membelah jiwanya”.  Cinta, sebuah kata singkat yang sangat abstrak dalam kehidupan manusia. Banyak beredar kisah dan cerita yang populer seperti legendaris Romeo dan Juliet. Cinta mengharukan antara Qais dengan Laila, yang konon katanya jadi lambang cinta yang suci. Semudah itukah kita percaya bahkan turut bersimpati dan memberi apresiasi pada mereka? Padahal mereka tak terikat dalam bingkai syari’at.  Bila hati terlanjur jatuh cinta sebagaimana hadits,  حُبُّكَ الشَّيْءَ يُعْمِي وَيُصِمُّ "Kecintaan kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli”[1]  Dalam sebuah syair diungkapkan:  "Aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat atau mungkin akalku yang tak lagi ditempat." Dalam Al Qur’an

Menggenggam Iman dalam Dakwah

Gambar
"Hidup adalah jalan yang tidak pernah habis disusuri sebelum kertas-kertas waktu menggulung diri mereka dalam lipatannya sendiri." Begitu bunyi kalimat seorang penulis dalam bukunya  Manusia selalu terjatuh dalam kesalahan kecil atau pun besar, sadar atau pun tidak, akan tetapi Allah selalu mengulurkan tanganNya untuk kita sambut walaupun kita sering menolak uluran ampunanNya, namun Allah tidak pernah jenuh mengulurkannya. Meskipun dosa-dosa kita seluas langit dan bumi.  Allah memiliki simpanan kebaikan yang banyak dan akan dikaruniakan kepada siapa yang dikehendaki. Allah juga mengalirkan keutamaan, meski sedikit kepada orang-orang yang senang melakukan kebaikan kepada sesama.  خير الناس أنفعهم للناس  (khoirunnas anfa'uhum linnas). Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya).  وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ  (Wa a'iddu lahum mastatha'tum min quwwatin)."Persiapkanlah untuk menghadapi mereka segala quwwatin (ke

Tentang Menanti, Tentang Ketaatan

Gambar
Perjalanan takdir akhirnya membawa kita menunduk pada sebuah janji agung (Mitsaqan ghalizha) yang mengantarkan pada keberkahan dan keridhaan in sha allah.  Dua orang asing yang kemudian dipertemukan, dipersatukan dengan asbab saling melengkapi, menggenapi dan menguatkan di jalan dakwah.  'Waltaqat 'alaa thaa-atik' (Ketika ketaatan telah mempertemukan dua insan di jalan Allah).  Maka segala bentuk cinta jahiliyah yang merusak iman yang ditinggalkan dimasalalu akan menghadirkan syukur, bahwa sejatinya apa-apa yang kita tinggalkan karena Allah akan selalu baik-baik saja, bahwa apa-apa yang tidak ditakdirkan untuk kita sekalipun kita begitu menginginkannya akan lepas juga, bahwa apa-apa yang ditempuh dengan jalan yang tidak Allah ridhoi maka Allah juga yang akan menghentikannya sebab itulah cara Allah menyayangi hamba-Nya yang kadang lupa diri. 'Maa tuziidukum lit tha'ah' (Apapun yang bisa mengantarkan kita meningkatkan ketaatan kepada Allah).  "Pernikahan

Dear

Gambar
Dear,  Ada banyak teka-teki rasa yang harus diselesaikan  Entah itu sebuah kepergian untuk kehilangan  Atau  Sebuah kepergian untuk kepulangan Dear,  Terima kasih atas banyak rasa yang tersemai  Yang terus dilangitkan dalam tiap hening sujud  Dari bulir ari mata yang tulus  Disana ada banyak harap  Pun perpisahan  Nanti, Jika nyatanya tanganku tak dapat memeluk pasti  Aku adalah nyata dalam bahagiamu  Dengan siapa pun  Aku adalah bintang yang tak dapat mengusap kepalamu hingga terlelap  Nanti, Jika kepergian membawaku pada sebuah kehilangan  Kuharap kau cukup kuat untuk menopang dirimu  Kau sudah janji bukan ?  Bahwa kita akan bersama, meski bukan lagi di alam nyatamu  Setelah tulisan ini  Entah, Adakah ucapan perpisahan didalamnya  Entah, Apakah aku akan kembali dihadapanmu dalam bentuk nyata  Aku mencintaimu  Siapapun  Karena didalamnya aku menemukan tenang yang mendamaikan  Nanti,  Saat kau rindu  Pergilah ke taman  Lihat anak-anak bermain.  Kau tahu kan ?  Aku menyukai anak-a
Perjalanan ini panjang dan begitu terjal. Jalan yang dilalui dipenuhi oleh berbagai ancaman yang siap menerkam. Maka, perjalanan ini tak akan bisa dilalui oleh mereka yang lemah. Perjuangan ini tak akan diemban oleh mereka yang mudah menyerah, apalagi mereka yang rakus harta dan silau akan gemerlap dunia. Mereka yang sanggup bertahan di jalan ini, sejatinya adalah mereka yang siap mati dan telah terbakar oleh panasnya iman. Ingatkah kita tentang kisah pemboikotan yang menimbulkan penderitaan hidup bagi Rasulullah saw. dan para pembelanya? Pemboikotan yang dicetuskan oleh kaum kafir Quraisy yang ditujukan bagi siapa saja yang gigih dalam mempertahankan ke-Islam-annya dan enggan kembali ke ritual penyembahan berhala. Kaum Quraisy dilarang keras berinteraksi dengan kaum muslimin, termasuk tidak boleh melakukan transaksi jual beli dengan mereka serta tidak boleh menikahkan atau dinikahkan dengan salah seorang di antara mereka. Pemboikotan ini tidak sebentar, ia berlangsung selama tiga ta
Di jalan ini, Bilal bin Rabbah dengan payah mengumpulkan sisa-sisa tenaganya, berusaha tak sedikitpun tergoda rayuan Umayyah bin Khalaf untuk meninggalkan Islam. "Ahadun Ahad..." Lirihnya berkali-kali, tanpa kompromi. Di jalan ini, Ustman bin Affan pernah diselubungi tikar dari daun kurma, kemudian diasapi dari bawah. Tak sedikitpun beliau gentar, bahkan semakin kokohlah keyakinannya. Di jalan ini, Ammar bin Yasir pernah disiksa kaum kafir Quraisy dengan besi panas, setelah sebelumnya beliau menyaksikan kedua orangtuanya syahid dalam siksaan kaum kafir. Di jalan ini, Rasulullah saw dan para sahabatnya diuji. Orang-orang jahiliyah berharap, setelah ujian dan siksaan bertubi-tubi, Rasulullah dan para sahabatnya akan mencampakkan dakwah, mencampakkan Islam. Namun kenyataannya, tak sedikitpun tekanan itu berpengaruh kepada Rasulullah dan para sahabat. Bahkan semakin kokoh, semakin teguh, semakin gigih mereka merintis jalan perjuangan. Hingga kelak akhirnya Allah memperkenanka
Will Durant, seorang penulis non muslim, dalam bukunya The Story of Civilization menceritakan betapa manisnya kerukunan umat beragama di bawah naungan Khilafah di era Bani Umayyah. Ia menuturkan, orang-orang Yahudi yang ditindas oleh Romawi, membantu kaum Muslim yang datang untuk membebaskan Spanyol. Mereka pun hidup aman, damai dan bahagia bersama orang Islam di sana hingga abad ke-12 Masehi. Bahkan para pemuda Kristen yang dianugerahi kecerdasan pun mempelajari fiqih dan bahasa Arab bukan untuk mengkritik atau meruntuhkannya, tetapi untuk mendalami keindahan gaya bahasanya yang luar biasa. [Will Durant, Qishat al-Hadharah, juz XIII/296-297]. Anehnya, hari ini, berabad-abad setelah kisah manis itu terjadi, ada sekelompok orang yang menolak mentah-mentah ide syariah dan Khilafah dengan alasan bahwa Islam akan memecah-belah bangsa dan tidak cocok diterapkan pada masyarakat majemuk. Mau tahu hal yang lebih aneh lagi? Sekelompok orang ini tidak datang dari kalangan Kristen Romawi, Span

Semesta di Tubuhmu

Gambar
Suatu hari aku ingin berkunjung di tubuhmu menyusuri hutan belantara atau mungkin pada genangan kerinduanmu.  Suatu hari aku ingin menetap pada degupmu yang memberiku tempat tinggal karena pada tubuhmu aku merasa kesedihan ini luruh.  Suatu hari aku ingin melukis pada senyummu tempat segala egoku runtuh ditikam bahagia berulangkali.  Suatu hari aku ingin berkunjung pada ingatanmu hanya memastikan aku lah seseorang yang tak sanggup kau lupakan.  Suatu hari aku tak ingin hilang di dalam masalalumu karena aku ingin membersihkan takdir meletakkan kita pada doa tentang satu nama yang membosankan jika bukan Sang Pencipta pendengarnya.  Mari, berkunjung ke tubuhku yang hutan tanpa perlu khawatir tergelincir, kan kujamu kau dengan murai-murai yang memberi salam, akar liana yang merambat mencari dan mencuri cahaya pagi.  Lalu menetaplah, jika ingin, biar di dadaku kau menjelma debar yang berirama sama dengan debur ombak.  Dan kita yang saling berupaya meninju lirih, agar segala pesakitan dapa

TEMU

Gambar
Kamu adalah temu yang kutunggu  Entah pada purnama keberapa pertemua itu akan terulang kembali karena jarak dan waktu menandakan ketidakmungkinan itu sebabnya aku senantiasa memelukmu dalam kata-kata   Kamu temu yang kutunggu pelukmu masih tempat terbaikku menyandarkan segala cemas.  Meski kini satu-satunya cara menemukanmu melalui doa, karena kedua lenganku tak mampu lagi menjangku tubuhmu.  Biarlah rindu ini menjelma menjadi doa Kamu temu yang kutunggu biarkan doaku menemanimu barangkali pertemuan hanyalah sepasang mata yang takut pada perpisahan  Kamu adalah temu yang kutunggu aku telah lama berdiam di sini menantimu seperti pintu yang tabah menati sebuah ketuk di dadamu aku berlindung dan berteduh dari derasnya hujan di pelupuk mataku antara rindu yang terlalu lara pada jarak di sebrang mata 

Feminisme

Gambar
  Para pegiat feminisme sering mengkampanyekan bahwa kekerasan seksual, kemiskinan, diskriminasi layanan publik dan sebagainya disebabkan karena belum diadopsinya ide kesetaraan gender oleh para pengambil kebijakan, khususnya laki-laki. . Kaum feminisme melontarkan opini bahwa lambatnya adopsi idenini pun disinyalir karena faktor budaya dan hukum agama. Pandangan ini menilai bahwa karena agama dan budaya, Muslimah sulit untuk mencapai posisi sejajar dengan laki-laki dalam ranah publik. Oleh karena itu, ide ini terus disuarakan ke tengah-tengah muslimah. . Hingga hari ini, ide yang datang dari pemikiran liberal ini masih dijajakan ke tengah muslimah. Tak sedikit yang mengambilnya sebagai solusi persoalan perempuan. . Akibatnya perjuangan para muslimah semakin menjauh dari jalan benar yang akan menyampaikannya pada posisi hakiki perempuan. Kaum feminis terus menyuarakan kampanye bahwa Islam mendiskriminasi perempuan dalam berbagai aspek, seperti pemakaian hijab, bepergian harus bersa

Turunkan Ekspektasi

Gambar
Kalau di akun saya –entah media sosial mana– kamu melihat potret diri saya, percayalah, saya tidak secantik, semanis, dan seimut itu. Di zaman canggih seperti ini, aplikasi edit foto dan kamera bisa mengubah tampilan asli dengan sangat menyenangkannya.  Kalau di akun saya –entah media sosial mana– kamu membaca sebait atau sekian alinea yang saya tuliskan, percayalah, saya tidak sebijak, sedewasa, dan semantap itu dalam menjalani keseharian. Saya masihlah anak kemarin sore yang masih harus melewati gelap malam pekat untuk menemui fajar.  Kalau di akun saya –entah media sosial mana– kamu dapati foto, sebagian kisah-kisah lucu, atau sekadar guyon kering yang saya unduh, percayalah, kehidupan saya tidak selalu semengasyikkan itu. Tidak juga semenyengsarakan yang (mungkin) terbesit setelah kamu membaca kalimat sebelum ini.  Bila kamu lebih dulu mengenal saya melalui dunia maya dan memasung ekspektasi tinggi-tinggi akan sosok saya, sebaiknya jangan. Turunkanlah. Karena saya tidak menyiapkan

Perempuan

Gambar
  Hatinya ingin lebih baik dari parasnya. Kelakuan yang dimiliki ingin baik-baik saja. Tak ingin membawa perasaan, namun terkadang, hati terlihat lebih lemah daripada fisiknya. Ingin terlihat baik-baik saja, menyembunyikan perasaan, terlihat luar biasa dari cara berfikir dan memandang segala hal. Berusaha meraih impian dengan segala usaha. Sampai mana kau paham hal ini?  Perempuan itu harus mandiri, tak cukup hanya duduk manis dan bersenang-senang. Sekali melakukan kemandirian, maka akan semakin yakin kodrat kita sesungguhnya. Bukan karena kita diciptakan dari tulang rusuk saja, namun juga karena perempuan harus bisa melewati beban pahit dan getirnya dalam hidup.  Perempuan itu harus pintar, tak cukup hanya bermodal paras yang tak sudah-sudah dipikirkan. Hal ini, bertujuan agar mereka menjadi "guru" dari anak-anaknya kelak, pintar karena usaha dan doa yang dilakukan mereka. Bukan perihal harus mendapat nilai tinggi dan menjadi juara dengan segala cara, melainkan pintar karena

About a mind

Gambar
Dulu, saya berpikir bahwa nilai adalah diatas semuanya, akademik adalah nomor satu. Namun sekarang saya sadar, bahwa sebuah "pengalaman lebih seru", sebuah "kesempatan" yang tidak akan terjadi dua kali lebih jauh bermakna, sebuah "pengendalian" atas mimpi dan "pencapaian" terbesar tidak harus selalu memenangkan akademis. Dulu, saya berpikir bahwa mendapatkan nilai bagus dan jauh lebih baik adalah hal yang seharusnya. Selepas itu, saya berusaha. Tidak dengan "Ambisi", melainkan kerjakeras dan kesungguhan yang dijalani. Saya bermimpi menjadi sukses dalam kriteria-kriteria orang pintar, selepas itu saya tekun dan jarang menikmati remaja pada masanya. (Maaf), saya sadar mengapa. Lingkungan yang ada sangat mempengaruhi, masuk kedalam lingkup orang-orang yang kurang menyorot dan memandang pun menghargai, mendekap saya untuk memacu akademisi. Orang-orang lain menikmatinya, dunianya, saya pun tidak sempat melakoninya, saya

Jangan-Jangan Kita Bukan Sabar Melainkan Hanya Memendam Perasaan

Gambar
Bersabar mungkin bukan hal yang mudah dilakukan bagi sebagian orang, faktanya sabar itu memang mudah diucapkan namun sulit apabila dilaksanakan. Dalam bersabar tentunya harus mempunyai kunci-kunci tertentu, agar kita benar-benar bisa melanjalankan kesabaran dengan sebaik-baiknya. Pernahkah kita mendengar ungkapan seperti ini: “Aku sudah lama sabar sama kamu, tapi karena aku sabar selama ini, kamu menginjak-injak kepalaku, aku tidak bisa sabar lagi, sabarku juga punya batas.” Ukhti, pernahkah ada perasaan dan kata-kata seumpama itu di hati kita? Atau di fikiran kita? Atau mungkin membaca atau mendengarnya di sekitar kita? Lalu, saya ingin tanyakan, benarkah pengertian sabar seperti itu? Ukhti, kita diinjak-injak oleh orang lain, atau kita dicemooh dan dihina oleh orang lain, itu bukan karna kita sabar, tapi karna Allah ingin menguji kita. Apakah kita benar-benar sabar dan ikhlas atas kesabaran kita? Atau kita sebenarnya cuma pendam? Naah, inilah yang harus kita perhatikan. Banyak

Perempuan Bermata Sayu

Gambar
Jika yang kau maksud perempuan yang wajahnya diterpa angin sore sedang menunggu kereta sorenya. Jangan sapa, mengapa matanya sayu sembab, siapa yang membuatnya menangis? Setidaknya, jangan mengganggunya jika ia menikmati waktu bersama dirinya. perempuan itu mulai patuh dengan angin sore, katanya ia menunggu awan menumpahkan rintik-rintik air, kau dengar dari derpaan angin yang prihatin padanya. kau juga sedih? Tumpukan revisi mengalihkan perhatianmu dari perempuan mata sayu. Apa artinya skripsi ini? Adakah hal yang membuatmu harus menyelesaikannya? Hanya tuntutan belaka lalu ditumpuk di rak paling belakang perpustakaan kampus yang sepi pembaca? Skripsi mengalihkan perhatian mu lagi. perempuan itu lenyap, gundah membersamai, dengan pikiran revisi yang tiada henti. terlalu mudah penat datang, sulit sekali untuk ditinggalkan.

Kelak, Di Ruang Tunggu

Gambar
Tahukah kau, saat jarak berhasil kita lipat, aku ingin menatap jauh ke dalam untuk menyaksikan fajar dan senja beriringan masuk, tenggelam dan membuncah ke luar melalui kedua bola matamu. Darinya, kita mendapatkan ilham tentang betapa banyak hari yang kita habiskan sendiri-sendiri. Dengan tanpa saksi-saksi, kita telah berhasil menyembunyikan satu sama lain dalam kedalaman yang tak pernah bisa diukur oleh hati. Melihat pagi dari wajahmu adalah harap yang terbit ke angkasa untuk mengungguli matahari dalam bersinar. Terkadang aku harus mengernyitkan dahi dan memicingkan mata untuk sekadar memuaskan keingintahuanku akan seberapa jauh dan seberapa terang harapan itu berada. Dan waktu akan berjalan lebih lambat, ketika kucumbui kenang dari senyum dan sapa yang hangat. Sedari awal kemunculanmu, hingga ketiadaanmu. Tapi aku tahu pasti, sejauh apapun kau pergi, kau akan selalu kembali. Karena kau telah berhasil menjelma matahari bagiku. Bintang termasyhur yang dikelilingi oleh orang-orang b

Ruang Sendiri Bagi Introvert

Gambar
Bagi kebanyakan orang, khususnya yang berkecenderungan introvert, memiliki "ruang sendiri" merupakan suatu hal yang sangat penting yang tak boleh terabaikan. Ruang sendiri tersebut telah menjadi tempat untuk berkontemplasi, introspeksi dan menjemput inspirasi. Meskipun seringkali harus merasa tak enak karena mencoba menarik diri dari lingkungan, tetap saja, karena dorongan kebutuhan, mereka sedia melakukan. Ruang sendiri tersebut bukan ruang bagi sebuah keegoisan. Apalagi ruang untuk melarikan diri dari masalah sosial yang membuat lelah seharian. Melainkan, ruang bagi ketenangan mampir. Ruang di mana kekuatan dikumpulkan, kesabaran dilipatgandakan, dan ketenangan mendekap hangat perasaan. Ibarat baterai hape, ruang sendiri adalah tempat untuk mengisinya. Sebagai amunisi untuk berinteraksi dan mengukuhkan mimpi-mimpi agar benar-benar bisa terealisasi. Dan sebagai waktu jeda yang berharga untuk memikirkan kembali hal-hal yang telah dikerjakan dan dikatakan. Semoga tak ada pe

Humanistik

Gambar
"Kebebasan fisik bisa direnggut akan tetapi kebebasan rohani, tidak." Sederhananya, bisa kusimpulkan demikian. Sebagai contoh, mari kita recall kembali kisah seorang budak berkulit hitam bernama Bilal bin Rabbah. Pernah merasa heran mengapa Bilal begitu konsisten mempertahankan keimanannya padahal nyawanya telah menjadi taruhan? Sama. Saya juga. Lalu, Sumayyah dan suaminya. Sumayyah—seorang wanita pemberani yang syahid pertama kali, disiksa dengan ditusukkan besi dari (maaf) vaginanya hingga tembus ke atas kepalanya karena mempertahankan keimanannya. Juga suaminya, disiksa sampai mati dengan diikat tangan-kakinya dan dihubungkan pada kedua kuda yang berlawanan arah, ditarik, hingga badannya (maaf) terbagi menjadi dua. Mereka dirampas kebebasan fisiknya, ditawan kemerdekaannya, tetapi rohani mereka tidak bisa direnggut oleh siapapun. Itulah yang membuat mereka kuat, yakni karena keimanan mereka kepada Allah yang telah membebaskan jiwa mereka. Sebab kebebasan rohani erat h

DOA

Gambar
Kita memang tidak bisa setabah Rasulullah yang hijrahnya penuh olokan dan lemparan kotoran tidak bisa juga serela Hudzaifah yang diperintah untuk memata-matai kaum kafir quraisy di tengah badai sepanjang malam tidak juga secerdik Abdullah dan Abu Jandal, kakak beradik yang berani kabur dari mekah menuju madinah untuk bergabung dengan kaum muslim tidak pula setangguh Nusaibah, wanita yang melindungi rasulullah di barisan terdepan ketika perang uhud pun dengan sahabat Rasulullah yang lainnya, kita tidak bisa menyamakan kuatnya mereka menahan lapar dan dahaga ketika perang di waktu puasa Kita memang tidak pernah bisa menyetarakan kegigihan orang - orang mulia seperti mereka, yang seluruh jiwa raganya diserahkan kepada Allah tapi kita bisa memohon doa yang sama, agar diberi ketabahan, kerelaan, kecerdikan, ketangguhan, dan kekuatan untuk tetap mencintai-Nya dengan sungguhan, meski dalam kondisi yang seringnya kita keluhkan juga memohon doa agar tidak melulu soal dunia yang kita i

Ruang Rindu

Gambar
Rindu, maafkan aku yang tak lagi sepuitis dulu yang saat langit berbintang aku tersipu dan kala hujan rasaku kian sendu kini mengeja bait-bait sajak saja aku gamang lalu hanya termangu ketika purnama datang seperti dara yang tak bersiul dalam sangkarnya akupun menepi di satu ruang tanpa sepatah kata jika kau bertanya kenapa, apalah dayaku hanya bisa menjawab seadanya bahwa jarak di antara kita sudah jauh tercipta kala hawa dingin menyergap tiba-tiba hingga menyisakan gigil penyebab luka satu malam di tengah rinai bulan Agustus

Rindu

Gambar
Bagaimana dirimu memahami hakikat rindu, yang sudah pasti mencipta sendu? bila dalam tiap detiknya hatimu merasa terhimpit, tecipta luka yang terus menganga, dan membenci menerima kenyataan tentang rentang jarak yang kian membentang... maka perbaikilah karena rindu yang sesungguhnya adalah, ketika doa - doamu untuk kebaikan dirimu dan dirinya berpadu di langit saat air matamu hanya menetes sebagai tanda kamu menerima kepergiannya kala hatimu lapang untuk sepenuhnya mendukung apapun pilihannya selama dalam usahanya mencapai yang baik - baik termasuk ketika kamu ikhlas berbahagia melihat kebahagiaannya meski tanpa dirimu dan saat lisanmu bukan hanya meminta Allah untuk mempertemukan kembali dengannya di dunia, tapi juga tercipta kembali pertemuan terindah di surga saatnya menata rapih rindu

MERANTAULAH

Gambar
Merantaulah. Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan hidup asing/di negeri orang. Merantaulah. Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan). Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan. Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang. Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa. Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran. Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam, tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang. Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang). Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan. Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya. Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni. Merantaulah. Orang berilmu dan beradab tidak

Feminis

Feminis ingin diakui bahwa mereka memperjuangkan hak hak perempuan. Kita akui memang perempuan banyak dizalimi di banyak peradaban, lebih-lebih dalam kapitalisme. Permasalahannya feminisme yang lahir dari rahim sekulerisme itu justru membuat kezaliman baru. Feminis menganggap pembagian peran bahwa istri di rumah (mendidik anak, menyusui, memasak, mengatur rumah tangga) & suami bekerja mencari nafkah sebagai DOMESTIKASI PEREMPUAN. Padahal itu memang pembagian peran; bukan bermaksud merendahkannya. Feminis menganggap setiap orang memiliki otoritas terhadap tubuhnya, ia boleh memilih partner seksual sesukanya tanpa paksaan siapapun & norma apapun. Pengharusan perempuan berhubungan dengan laki-laki, misalnya, adalah penindasan. Padahal memang fitrahnya perempuan berpasang dengan lelaki. Feminis menganggap semua orang memiliki otoritas pada tubuhnya, sehingga dapat memilih pakaian apapun sesuai ekspresi, tanpa tekanan untuk harus memenuhi keinginan publik bahwa perempuan 'har

Sebuah Revisi atas Ambivalensi

Ambivalensi adalah suatu keadaan kebingungan selepas ada dua kondisi yang diperankan dan itu bersebrangan. Menghadapi isu yang telah dan sedang (terus) diaruskan seputar feminisme ; kita mesti mendudukkan logika kabur. Ada semacam kecurigaan berlebih ketika kemudian di kampus dan di daerah saya, banyak menjamur seminar dan diskusi soal bahasan ini. Ada semacam paham yang diaruskan, bahwa solusi problematika perempuan adalah dengan memberikan ruang pada perempuan dalam berbagai ranah. Inilah yang mereka suarakan, point soal Feminisme. Sayangnya, justru sebenarnya kita seringkali mengalami kebingungan pemaknaan. Semacam terjebak dalam ambivalensi persepsi Satu sisi, kadang inginnya menyerukan persamaan atas nama kesetaraan gender, sementara sisi lain menyerukan pen-spesialan perlakuan bila menyangkut soal kepentingan kodrati sebagai perempuan. Kebingungan inilah yang justru dimanfaatkan oleh segelintir kalangan yang tentu saja mereka secara sadar memandang wanita sebagai objek pemu

Pada Puisimu; Kehilangan Semoga Dapat Membuat Riwayatku Lebih Panjang

Apa yang terjadi pada kata-kata ketika aku mengiba pada pepuisi? Dalam reringkuk pelukan masih saja kutemukan lebih nyata yang kubaca daripada yang kau paksa kudengar. Seandainya tiap-tiap kita mampu bertukar posisi. Apa yang akan ingatanmu lebih percaya, aku atau puisi? Kelak, jika aku mati lalu usia kenanganmu habis--menyusulku ke surga, bagaimana lagi caraku menyampirkan lengan, agar pundakmu tak lupa menggenap, melainkan oleh bebingkai kisah yang selalu kita puisikan? Bukankah pada akhirnya, kau berhutang terimakasih pada keputusanku yang tak lebih cepat menjadi penulis? sebab sungguh, kenangan kita lebih banyak melukai orang lain ketimbang diri sendiri. Mengebumikannya di liang-liang jiwa adalah pilihan tak dewasa untuk kolektur peristiwa macamku. Dan kenyataanya, tak akan ada yang cukup memahami hal itu. Untukmu; jika kau sedih, rindu, marah, bahagia, jangan menulis. Jika telah cukup menyiksa, ingatlah bahwa bertahun-tahun aku melakukannya demi menyelamatkan mata sebuah hati yan