Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

MERAPIKAN ISI HATI

Gambar
  Terkadang kita dengan mudah menghakimi macam-macam kepada orang lain. Misalnya, seseorang yang memuat berbagai keberhasilannya di sosial media, lalu kita menganggapnya sedang pamer atau riya. Menghukumi seseorang dengan sesuatu hanya karena berbeda pilihan dengan kita atau lebih jauh lagi, mengomentari perbuatan seseorang dengan ketidaksukaan kita terhadap sesuatu yang ia lakukan lagi-lagi masih dengan sudut pandang kita sendiri.  Akhirnya, kita terkungkung dalam ruang berpikir kita sendiri, kita merasa diri kita sudah berada di jalan yang benar dan selain kita itu salah. Kita menganggap bahwa hanya kita saja yang sedang berjuang, dan orang lain hanya menjadi duri dalam daging perjuangan itu. Kita merasa bahwa jalan yang kita pilih saja yang benar, dan jalan orang lain sesat. Kita mengira bahwa warna kita saja yang sejati dan yang lain hanyalah tipu-tipu belaka. Padahal bukankah atas kekurangan-kekurangan orang lain kita dianjurkan untuk memberikan pemakluman? Alih-alih mencari kesa

MENGGENGGAM TANGAN YANG SALAH

Gambar
  Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: "Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al Insyirah:8) Seringkali rasa kecewa yang hadir menyapa manusia disebabkan karena ulah mereka sendiri. Manusia kadang lupa menaruh harap pada tempatnya yaitu berharap hanya kepada Allah. Sehingga mereka menaruh harap bukan pada tempatnya yaitu berharap pada manusia. Berharap pada manusia adalah patah hati yang disengaja, dan akan berujung pada kekecewaan.  Seringnya kita sebagai manusia khususnya wanita adalah makhluk yang perasa, mudah baper pada lawan jenis yang akhirnya kadang-kadang berhasil memporak-porandakan ketaatan yang telah lama kita bangun.  "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32). ================================= "Mendekati zina" tidak hanya berlaku bagi mereka yang menyandang status pacaran sebelum nikah. Tapi juga berlaku bagi setiap  diri manusia yang

JANGAN SALAH HARAP

Gambar
Barangkali waktu akan membuat kita belajar untuk melapangkan hati menerima tiap takdir yang Allah berikan. Takdir yang bagi kita itu tidak sesuai, namun bagi Allah itulah takdir-Nya, itulah pilihan-Nya, dan kitalah yang mampu melewatinya.  Tentang perasaan-perasaan kita yang hari ini menyukai wanita cantik, anggun, sholehah menawan, penuh karisma, dan paripurna.  Atau Tentang kita yang menyukai laki-laki Sholeh, taat beragama, aktivis dakwah, tampan rupawan, berkarisma.  Penilaian-penilaian itu, harapan-harapan itu yang pada akhirnya melumpuhkan kita. Yang barangkali tiap waktu kita memikirkan nya, yang tiap waktu kita mencari cara untuk bisa berkomunikasi dengannya walaupun dengan modus salah kirim pesan. Atau bahkan yang lebih parahnya lagi adalah; harapan itu membuat kita dengan mudah melanggar syariat-Nya. Telepon hingga larut malam, chattingan tiap hari, berdalih curhat-curhatan yang disetir syaitan melalui hawa nafsu hingga menuju pembahasan yang (menaikkan syahwat) nauzubillah..

COBAAN DALAM PERJALANAN

Gambar
 Cobaan dalam sebuah perjalanan itu bukan hanya bergantung pada besar kecilnya atau sulit mudahnya. Tapi bergantung pada seluas apa hati yang disiapkan untuk menerimanya, sekuat apa niat yang disiapkan untuk mencapai tujuannya, dan seikhlas apa hati dalam menjalaninya. Cobaan segenggam batu akan terasa besar jika ukuran hati yang kita siapkan pun hanya segenggam. Belum lagi ditambah dengan perasaan terbebani dan keterpaksaan. Namun cobaan sebesar gunung akan terasa kecil jika hati yang kita siapkan seluas bumi. Belum lagi ditambah dengan niat yang kuat juga ikhlas yang tak terbatas. Pertanyaannya, seluas apa hati yang telah kita siapkan? Untuk pilihan-pilihan yang kita ambil, untuk mimpi-mimpi yang ingin kita capai, untuk rencana-rencana yang telah kita susun, dan untuk langkah-langkah yang sedang kita ambil?

PERJUANGAN ADALAH SOAL BERTAHAN

Gambar
 Pada apa yang telah kau pilih, maka selesaikanlah, seberat dan sesulit apapun. Karena perjuangan adalah soal bertahan, istiqomah, meskipun banyak alasan untuk berhenti dan mundur. Pada harapan,jangan pernah kau ragu, wacanakan setinggi dan sebanyaknya asa juga cita. Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan.  Andai semua mimpi mampu diraih dengan begitu mudahnya, tanpa tetesan peluh dan cucuran darah, maka tak akan pernah mengerti makna dari perjuangan. Meyakini bahwa kemenangan adalah keniscayaan, tak akan datang hanya dengan penantian, melainkan dengan perjuangan. Menjadi bagian dari barisan pejuang, teratur sesuai dengan potensinya, berkarya dengan caranya masing-masing tanpa mencederai kebenaran dan kebaikan hingga tersebar para pemuda yang taat ibadahnya, hebat prestasinya dan kuat aksinya bertebaran dimuka bumi. Lantas, bahan karya apa yang telah, sedang dan akan kau perjuangkan? Setiap kita adalah pengembara, yang melakukan perjalanan menuju rumah kembalinya. Pada setiap perjalanan

[Ihdinash shirathal mustaqim, Tunjukkanlah Kami Jalan Yang Lurus]

Gambar
 [Ihdinash shirathal mustaqim, Tunjukkanlah Kami Jalan Yang Lurus] . Terjemah itu mungkin membuat sebagian kita membayangkan bahwa jalan lurus itu bagus, halus, dan mulus. Kita mengira bahwa shirathal mustaqim adalah titian yang gangsar dan tempuhan yang lancar. Kita menganggap bahwa ia adalah jalan yang bebas hambatan dan tiada sesak, tanpa rintangan dan tiada onak. Kita menyangka bahwa di jalan itu, segala keinginan terkabul, setiap harapan mewujud, dan semua kemudahan dihamparkan . Frasa 'jalan yang lurus' membuat kita mengharapkan jalur yang tanpa deru dan tanpa debu. Maka kadang kita terlupa, bahwa penjelasan tentang jalan lurus itu tepat berada di ayat berikutnya. Jalan lurus itu adalah, "Jalan orang-orang yang telah Kau beri nikmat. Bukan jalan orang-orang yang Kau murkai, dan bukan pula jalan mereka yang sesat." . Maka membentanglah Al Qur'anul Karim sepanjang 113 surah bakda Al Fatihah untuk memaparkan bagi kita jalan orang-orang yang telah diberi nikmat

MERDEKA DARI BELENGGU DUNIA

Gambar
  Saya teringat sebuah doa yang dinisbatkan kepada Abu Bakr Ash-Shiddiq radiyallahu 'anhu, sahabat Rasulullah yang paling utama. Doa itu berbunyi: "Ya Allah, jadikanlah dunia di tanganku, dan jadikan akhirat di hatiku." Penggal pertama doa ini ternyata mengajari kita banyak hal. Tangan bermakna pengelolaan. Abu Bakr tidak ingin dunia masuk ke dalam hatinya. Ia ingin dunia ada dalam genggamannya, dalam kuasanya, dan dalam pengelolaannya. Ia tahu, kekayaan yang ditimbun, sebanyak apa pun tak pernah memuliakan pemiliknya. Seseorang, hanya akan mulia dengan kualitas dirinya, baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia lainnya.  Yuri Gagarin begitu bangga bisa mengorbit di angkasa, seolah ia telah mewujudkan mimpi empat milenium Fir'aun untuk mencari dan membuktikan ketiadaan sesembahan Musa. "Saya tidak menemukan Tuhan di langit!" kata Yuri setelah sukses mendarat. "Dan berkatalah Fir'aun, "Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tin

'Maaf' Kita Putus

Gambar
Kisah panjang tentang lika-liku dan luka sepasang remaja yang baru saja baliq dan merasakan jatuh cinta. Cinta yang akhirnya membuat mereka lupa bahwa hubungan yang dibangun tanpa landasan, tanpa ikatan sah sewaktu-waktu pula akan terasa hambar dan getir.  Engkau mencintainya dan diapun mencintaimu. Engkau tak bisa hidup tanpanya dan diapun tak bisa hidup tanpamu. Tiap malam, tiap menit, bahkan tiap detik 'dia' selalu ada dalam fikiranmu hingga tak ada waktu sedikitpun untuk mengingat ingat bahwa hubunganmu dan dengannya adalah hubungan yang akan membuat Allah murka.  Barangkali bukan sekarang, tapi nanti saat penyesalan-penyesalan itu hadir.  "Mengapa tidak dari dulu aku menyudahi ikatan ini..."  "Mengapa baru sekarang aku sadar bahwa cintanya hanyalah goda syaitan yang ingin menjerumuskanku pada panasnya bara api neraka..." -------- Kita pernah terlena pada cinta yang salah. Cinta yang membuat diri begitu tersiksa saat tak ada kabar darinya. Cinta yang mem

CITA RASA

Gambar
  Cita, sekata yang terbang tinggi. Ia melangit sejauh tetumbuh harapan yang kita tanam di kebun kehidupan. Mimpi, sesekali mewakili cita, meski dalam asal makna amat sangat berbeda. Mimpi kita hari ini, kata Hasan Al Banna, adalah kenyataan hari esok. Sebagaimana mimpi hari lalu adalah kenyataan hari ini. Tentu jika dan hanya jika, hari-hari antara kedua masa itu -kemarin dan hari ini- terisi dengan ikhtiar, doa, dan tawakkal untuk mengejar lesetan sang cita. Katakanlah itu sebagai mimpi yang ditindaklanjuti. Unik dan menarik. Kita baru saja membicarakan cita yang identik dengan 'tinggi'. Gantung ia setinggi bintang di angkasa jauh, kata orang tua kita. Setinggi bintang. Dan dalam al Qur'an, di Surah "Bintang", kita menemukan sebuah pertanyaan, Sebuah pertanyaan tentang cita yang dengannya Allah ingin menyadarkan akan siapa kita dan siapa Dia. "Atau apakah manusia akan mendapat segala apa yang dicita-citakannya? Maka hanya milik Allah-lah akhirat dan juga du

GENERASI MUDA dalam JERATAN KAPITALISME LIBERAL

Gambar
"Tawaku semakin lebar dengan luka menganga. Pernahkah kau ada di titik itu dimana lukamu harus kau balut sendiri sambil menggigit kain lusuh agar isakmu tak memecah di seluruh gendang telingah parah bedebah penggibah yang selalu siap menggerogoti daging dan meminum darahmu tanpa mengenal ampun." (Coreta diatas diduga adalah ungkapan hati yang ditulis tangan oleh almarhumah Asmaul Husna (21)). ---------- Terlalu banyak memperhatikan lisan-lisan di sosial media, mengatakan "Sudah syar'i masih bisa juga ya pacaran, sampai hamil duluan lagi. "Percuma aja pakai baju syar'i kuliah di univ. Islami tapi sama saja sama orang-orang biasa masih mendingan yang nakal sekalian ya" "Seberapa parahnya pergaulan hari ini sampai-sampai yang pakai baju syar'i pun terkena virus pacaran sampai melakukan hal sedemikian." Perih rasanya hati ini membaca komentar-komentar tersebut. -------------- Ada yang sudah hijrah atau mulai belajar hijrah namun masih sering b

SARJANA RUMAH TANGGA

Gambar
Ketika memilih untuk mengabdikan diri sepenuhnya sebagai ibu rumah tangga , beberapa orang menganggap itu adalah keputusan yang salah. Terutama di era modern seperti sekarang di mana akses pendidikan dan kesempatan berkarir bagi perempuan sudah lebih terbuka. Orang akan berpikir, memangnya tidak sayang dengan gelar yang sudah susah payah digapai?  Salahkah bila wanita hanya menjadi ibu rumah tangga? Apakah wanita hebat itu adalah wanita yang berkarir di perusahaan ternama? atau Wanita berkarir Surga? Menjadi ibu rumah tangga sering kali dianggap sebelah mata oleh kebanyakan orang. Mereka berpikiran bahwa ibu rumah tangga itu hanya mengerjakan pekerjaan rumah, mengasuh anak, dan hanya mengandalkan gaji suami. Stigma wanita ‘tidak perlu sekolah tinggi-tinggi’ dibangun oleh kaum masa lampau yang dalam hidupnya tidak mengenal teknologi. Stigma ini juga diteruskan sampai ke anak cucu mereka. Wanita hanya cukup pada urusan dapur, kasur, dan sumur saat berumah tangga. Faktanya masa lampau de

Mencintai Kehilangan

Gambar
Tersebutlah seorang lelaki dan seorang perempuan yang saling menyukai. Keduanya dekat, rasa nyaman yang timbul akhirnya membuat mereka merasa mantap untuk menjalin ikatan pacaran. Teleponan, chattingan, dan perhatian-perhatian khusus saling mereka lemparkan walaupun jarak diantara keduanya cukup jauh. Namun, tak berselang lama ikatan itu terjalin. Si perempuan mantap untuk memutuskan ikatan yang tak mendapatkan ridha Allah itu. Bukan karena ada lelaki lain, bukan karena merasa bosan, bukan karena tak cinta, tapi perempuan itu mendapatkan hidayah yang kemudian membuatnya harus meninggalkan apa-apa yang tak diridhai Allah. ***** Sejak perpisahan itu, si lelaki mencoba untuk mengerti bahwa keputusan si perempuan yang ia cintai benar adanya. Tidak ada jaminan bagi mereka akan terhindar dari fitnah kecuali keduanya yang berusaha untuk menghindarinya. Si perempuan awalnya merasa berat hati, merasa sesak di dada karena harus meninggalkan lelaki yang ia cintai itu. Tetapi, lambat laun keduanya

Antara Pacaran Islami dan Ta'aruf

Gambar
Islam telah mengajarkan ta’aruf (perkenalan) sebagai proses menuju pernikahan. Ta’aruf, kata yang tak lagi asing di telinga kita. Kata yang saat ini mudah sekali kita temui pada film/sinetron islami di tv. Kata yang saat ini seringkali menjadi alibi pemuda pemudi dalam rangka pacaran ‘islami’ (?). Maka, hati-hatilah dengan islamisasi istilah ini. Bahwa ta’aruf tidak sama dengan pacaran. Ta’aruf itu, sederhana. Yap, sederhana saja. Tak perlu terlalu lama. Tak perlu pake ritual heboh ini itu. Tak perlu berlebihan. Niat yang lurus dan keistiqomahan yang perlu disiapkan. “Ta’aruf” yang berlebihan dan tak jauh beda dengan yang namanya pacaran, cenderung akan lebih banyak unsur tak baiknya, kawan. Dan boleh jadi, akan mengurangi keberkahannya. Tentunya kita ingin, setiap proses yang dilalui dalam rangka menyempurnakan setengah agama ini diberkahi Allah, kan?  Lantas, seperti apa ta’aruf yang menjurus pacaran itu? Pada prinsipnya, ada 3 hal utama yang tak boleh dilakukan selama ta’aruf, yaitu

Pacaran; Antara Dalil Belum Siap Menikah, Komitmen dan Takut Kehilangan

Gambar
"Bukankah kita telah ditakdirkan untuk bersama?. Kenapa mesti ada yang ditakuti sementara Allah telah menyiapkan segala yang baik untuk kita yang berusaha menjadi baik" “Kenapa harus menunggu? Bukankah kita sama-sama mencintai?” Ia terus saja bertanya seperti itu. Sudah sebulan kami bertemu. Semenjak itu, kami sering berhubungan. Biasa saja, tidak berlebihan. Awalnya, bertanya urusan tugas, lama-lama, ia menanyakan urusan pribadi. “Lagipula, kita juga tidak akan melakukan apa-apa” Aku memandangi pertanyaan itu di layar handphone ku. Ia memang laki-laki yang baik, hanya saja, masih ada yang kurang darinya. “Maaf, aku memang tidak bisa. Aku tidak menjalaninya seperti itu.” Kubalas chatnya. Cheklist dua berwarna biru, ia sudah membacanya. Ia bilang, ia mencintaiku. Ia bilang, ingin menjadikanku pasangannya. Ketika aku menawarinya hubungan yang halal, ia bilang, jalani dulu saja, toh nanti juga akan halal. Bagiku, tidak begitu. “Kalau memang mau serius, silahkan datang ke orangt

Tugas kita, wahai muslimah

Gambar
  Sekolah tinggimu bukan untuk jadi karyawati, tetapi untuk menjadi madrasah terbaik bagi si buah hati. Wanita harus pintar, karena kelak kamu akan menjadi teman diskusi bagi suami. Akan tetapi, janganlah lupa, setinggi apapun pendidikanmu, kamu akan tetap menjadi makmum bagi suami. Tinggi pendidikanmu bukanlah satu alasan untuk membangkang kepada suami. Surgamu ada di dalam ridho suami. Tetaplah menjadi wanita yang mempesona. Bukan sekadar cantik dan pandai. Bukan hanya pintar, namun juga hormat pada suami dan bukan hanya hormat pada suami, namun juga penyayang pada anak. Yakinlah, karena dengan indahnya pribadimu, surga akan hadir dalam rumah tanggamu.

Jagalah Mahkota Kemuliaanmu

Gambar
  Suatu waktu, pasangan muda-mudi sedang dimabuk cinta. Sedikitpun tak ingin ada yang terlewat bila berdua. Dunia terasa hanya milik mereka yang sedang kasmaran. Naasnya, mereka tahu bahwa hubungan yang mereka jalin diluar pernikahan adalah hubungan yang telah Allah sebutkan dalam Al-Quran; "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (Qs. al Isra': 32) Termasuk telepon, chatan, berdua-duaan, apalagi sampai pegang-pengangan dan hal-hal negatif lainnya diluar pernikahan. Nauzubillah "Saya tidak bisa jauh darinya, saya tidak bisa move on, mmm kami pacaran sehat kok nggak ngapa-ngapain" Was-was syaitan berhasil menghias yang buruk seolah terasa indah. Hingga suatu malam puncaknya, mereka terbuai akan asmara. Membuat si perempuan hamil di luar nikah, si lelaki kabur entah kemana dan tak ingin bertanggungjawab. Alhasil, si janin menjadi korban (digugurkan). Sontak kabar tidak mengenakkan ini

Muslimah Berperan bukan Baperan

Gambar
  Islam sebagai pandangan hidup, telah menyediakan solusi untuk berbagai permasalahan yang ada pada manusia untuk seluruh zaman dan pada semua tempat. Dengan kata lain, jika islam diterapkan secara sempurna, maka pastinya kaum muslim meningkat taraf berpikirnya dan akan mampu memecahkan segala permasalahan hidupnya. Islam diturunkan untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dengan sesamanya serta dirinya sendiri.  Sebagai makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta’aala, dalam beberapa hal pria dan wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama. Misalnya, mereka sama-sama wajib memenuhi ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’aala, sama-sama wajib untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih daripada yang lain, serta sama-sama wajib melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Mereka sama-sama berhak mendapatkan surga, sama-sama berhak untuk didengarkan pendapatnya dan yang lainnya. Selain memberikan hak dan kewajiban yang sama, Allah juga memberikan keistimewaan kepada masing-masing pria dan wanita dal

Idealisme Seorang Perempuan

Gambar
  Perempuan itu tenga guncah, hatinya diselimuti kebimbangan. Seorang lelaki di zaman SMA yang menyukainya sejak duduk di kelas satu SMA datang untuk meminta komitmen menikahinya setahun kedepan. Sementara perempuan ini sama sekali tak menaruh pernikahan sebagai hal yang harus segera diwujudkannya. Pernikahan sama sekali tak pernah terlintas di benaknya sejak duduk di bangku perkuliahan.  Lelaki itu baik, sangat baik, dan selama jauh dari si perempuan yang ia idamkan. Lelaki itu mengukir banyak prestasi untuk ia buktikan kepada si perempuan yang diidam-idamkannya. Tak hanya itu, ia juga menjaga hatinya. Menjaga perasaan yang ia miliki kepada si perempuan yang diidolakannya. Meski telah banyak perempuan yang mencoba mendekatinya, hatinya tetap pada si perempuan yang entah ia menyukai siapa.  Tapi tenang saja. Perempuan yang diidolakannya benar-benar tak menaruh hati pada lelaki manapun. Perempuan ini sibuk; mengurus kuliah, organisasi kampus, dan agenda-agenda kemanusiaan lainnya.  &quo

Menjadi Istri Da'i

Gambar
Saat amanah dakwah terasa kian berat. Saat satu persatu para kader berguguran di medan dakwah. Saat pundakmu terasa lelah memikul amanah dakwah sendirian. Allah Maha Baik, mengirimkan seorang lelaki yang juga memiliki visi dan misi pernikahan yang sama. Bersama di jalan dakwah.  Engkau, telah terpilih menjadi seorang istri da'i. Engkau telah dipilih membersamainya hingga jannah-Nya insyaAllah.  Menjadi istri da'i yang padanya teremban tugas-tugas peradaban. Saling menguatkan di jalan dakwah yang berliku. Saat suami menempuh berkilo-kilo meter jarak untuk menyampaikan syiar agama Allah dengan penuh kesabaran, dengan penuh cinta. Tak boleh ada yang terluput. Mengikuti agenda musyawarah bulanan, kajian harian, tahsin pekanan, tarbiyah, dan agenda-agenda penting keagamaan lainnya. Seorang istri da'i harus mampu mengikhlaskan dan meridhoi setiap langkah suaminya di jalan dakwah. Mengenyampingkan segala ego demi dakwah, demi ummat tercinta.  Inilah konsekuensi menjadi istri seora

Tidak Pacaran Tapi Menikah

Gambar
  Kadang, kita terjebak pada cinta yang salah.⁣ Mungkin karena masifnya cerita yang dibumbui drama, baik di film atau novel yang kita konsumsi, kita pun berpikir seperti itulah cinta sejati yang sebenarnya.⁣ ⁣ Cinta yang memperjuangkan kita setengah mati saat ingin pergi. Cinta yang harus terus-menerus mengikuti saat kita memiliki keinginan. Kalau pasangan tidak mengikuti keinginan kita, artinya tidak cinta. Kalau kita melakukan tindakan yang tidak masuk akal, dan si pasangan kesal, artinya dia kurang sabar & kurang cinta.⁣ ⁣ Padahal, bukannya itu namanya cinta buta kalau harus terus-menerus mengikuti keinginan kita? ⁣ ⁣ Apakah itu cinta yang mendewasakan, saat kita tidak belajar penolakan, mengalah, kompromi, negosiasi, empati, saling menghargai, dan komunikasi? ⁣ (Kurang lebih seperti itu yang ditulis oleh mbak Nimas di akun media sosialnya) ----------- Banyak di antara muda-mudi kita yang sampai saat ini masih terjebak dengan hubungan yang menjadikan mereka susah dan galau untuk

Buat Apa Pacaran Kalau Tidak Buat 'enak-enak'

Gambar
  Komentar salah seorang kaum rebahan di salah satu postingan yang membahas tentang bahaya zina. Astaghfirullahaladzim. Mungkin itu hal pertama yang akan kita ucapkan untuk menanggapi komentar tersebut. Itu adalah satu dari sekian banyak mereka yang berpacaran dan mengakui apa yang mereka harapkan dari yang namanya pacaran. Lelaki yang sudah berhasil mendapatkan 'ena-ena' cewenya maka dia akan dengan bangga memamerkan prestasinya tersebut kepada geng sesama lelaki. Ketika seorang perempuan berkata, "Aku mencintainya setulus jiwaku dan aku berjanji akan menjaganya hingga halal nanti," bisa jadi memang dia sangat mencintai pasangannya dengan tulus. Masalahnya adalah jika kamu tulus kepada seseorang, bukan berarti dia juga tulus ikhlas mencintaimu, mau menjagamu hingga halal nanti. Meskipun statusnya pacaran tapi betul-betul menjaga diri satu sama lain. Benar-benar pacaran yah tidak ngapa-ngapain. Hanya merasa tenang jika bisa bertukar kabar satu sama lain. Tapi apa iya

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Gambar
 Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah . . "Dan apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah" . Tidak diberikan ujian kepada seorang hamba melainkan sesuai dengan batas kesanggupannya. Semakin tinggi ujian, maka semakin Allah ingin menunjukkan kasih sayangnya. Maka bersabarlah dengan kesabaran yang baik.  Min 'alamatin nujhi fin nihayati ar raju'u ilallahi fil bidayati (Kalimat indah dari Ibnu Athaillah) Bagi seorang yang mencari ridha Allah, ada permulaan (bidayah) dan ada akhiran (nihayah). Permulaan orang yang mencari ridha Allah adalah perjalanannya menapaki kehidupan, dan akhirannya adalah sampainya di hadapan Allah.  Allah...Allah...Allah... Semuanya adalah milik Allah, dan akan kembali kepada Allah. Ketika azzam telah terbulatkan, tekad telah menjadi sandingan. Dan ikhtiar, berusaha seoptimal dengan segala daya upaya dan kekuatan telah dilakukan, bertawakkal kepada Allah dan mengadu kepada-Nya dalam setiap sujud. Sujud yang lebih lama dari