MERAPIKAN ISI HATI
Terkadang kita dengan mudah menghakimi macam-macam kepada orang lain. Misalnya, seseorang yang memuat berbagai keberhasilannya di sosial media, lalu kita menganggapnya sedang pamer atau riya. Menghukumi seseorang dengan sesuatu hanya karena berbeda pilihan dengan kita atau lebih jauh lagi, mengomentari perbuatan seseorang dengan ketidaksukaan kita terhadap sesuatu yang ia lakukan lagi-lagi masih dengan sudut pandang kita sendiri. Akhirnya, kita terkungkung dalam ruang berpikir kita sendiri, kita merasa diri kita sudah berada di jalan yang benar dan selain kita itu salah. Kita menganggap bahwa hanya kita saja yang sedang berjuang, dan orang lain hanya menjadi duri dalam daging perjuangan itu. Kita merasa bahwa jalan yang kita pilih saja yang benar, dan jalan orang lain sesat. Kita mengira bahwa warna kita saja yang sejati dan yang lain hanyalah tipu-tipu belaka. Padahal bukankah atas kekurangan-kekurangan orang lain kita dianjurkan untuk memberikan pemakluman? Alih-alih mencari kesa