PERNIKAHAN ADALAH SISTEM ILAHI


 

"Pernikahan adalah sistem ilahi"

-

Padanya, Allah ajarkan bahwa menikah adalah rangkaian ibadah. Bukan mencari sumber kebahagiaan atau bergantung. Sebab rangkaian ibadah ada tentang ikhlas,sabar, syukur, dan ridha. Maka bersiaplah dg segala ujian dan tantangan. Jika menikah sebab berharap bahagia, maka nihil saja. Allah yang mutlak memiliki, memberinya. Tapi jika ibadah niatnya, tujuannya adalah surga dan ridhaNya, maka bersiaga dengan segala ujian dan tantangan. Bersiap pula dengan ganjaran dan buah surgaNya. -


Padanya Allah ajarkan kita sunnah Rasûlullah yg mendamaikan jiwa , menentramkan. Jika memang karena mengikuti sunnah Baginda, patutlah pula kita bangun keluarga berpondasi sunnah Baginda. Tidak menganggap pasangan sempurna, sebab ia pun manusia, hambaNya. Cinta pada kadar dan batasnya. Tidak tergila bahkan hingga buta. Ia bukan malaikat pun bukan pula manusia tanpa cela. 

Jika rangkanya adalah sunnah Baginda, maka yang dibangun adalah suasana Quran dan agama. Bagaimana suami berlaku kepada keluarga selaku baginda Nabi pada keluarganya, pun istri bagaimana pada suami dan anaknya. Anak pada orangtua.

-

Padanya Allah ajarkan kita, unik, berpahala sampai nikmat rasa syurga. Padanya, Allah ajarkan kita menikmati pencarian keberkahan, keselamatan.

Lelahnya membina keluarga, bukan berbalas bakti yang dicita. Ayah-bunda berpeluh lelah saat muda, berharap saat tua anak menggantikan posisinya. Atau pasangan yg menuntut balas jasa. Padahal menikah adalah ibadah, bukan alat bergantung dan berharap jasa. Amanah dan ujian Allah, apakah terus hingga tutup usia kita menghamba atau malah me-raja.

-


Pernikahan, ialah sistem ilahi mengajarkan dan mendidik hambaNya bagaimana meniti rumah di Syurga. Mendidik hawa napsu bersandar pd cinta yg hakiki. Yang tidak akan membiarkan pelakonnya menduakan cintaNya. Melanjutkan risalah sunnah Rasûlullah. 

Betapa mulia hakikat menikah. Sistem ilahi menjaga diri, menjaga kehormatan. Menjaga hati. Menjaga dari segala hal berbau duniawi. Sistem Ilahi dengan segala metode dan caraNya sendiri, ada suka, duka, bahagia, kecewa, harap, takut. 

Biarlah sistem itu yg mengajari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup