SEPAYUNG SETEDUH

 



Kutemukan engkau dalam keadaan kita saling mencari. Kali ini, aku tidak lagi berjalan sendiri dalam menggenggam bara api.

Seperti senja yang menemukan tempat tenggelam,

Pelangi yang menemukan tempat dia terbit,

Dan payung yang melindungi raga dari basah.

Ya, itulah aku ketika menemukan kamu. Kita punya latar belakang yang berbeda.


Ada cerita ekstrem dibalik hijrah kita, tetapi juga menemukan tujuan dan arah pulang yang sama. Semua cerita perjalanan sebelum kita bertemu menjadi diskusi yang paling kita minati sepanjang perjalanan menuju pulang. Hari ini, kita saling bergenggaman.


Kamu adalah manusia yang senantiasa menguatkan di atas sunnah. Ketika orang bilang kita gila dan mabuk agama, aku tahu, obat paling mujarab saat itu rebahan di bahumu atau mengajakmu sujud bersama dengan tekuran kepala paling mulia, kemudian terisak serentak.


📚Ketika Sunnah Mempertemukan (dengan sedikit perubahan dari saya sendiri)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup