Bersamamu Aku Berakar, Tumbuh, dan Mekar


 

Pernikahan diharapkan menjadi sarana bagi masing-masing pihak untuk melejitkan potensi diri. Masing-masing saling mendukung pasangannya untuk mengaktualisasikan diri. Bukan sebaliknya. Jangan ada penumpulan potensi, jangan ada pematian kreativitas. Agar istri kita dengan penuh syukur berkata, "Bersamamu aku berakar, tumbuh, dan mekar"


Dalam kacamata orang beriman, aktualisasi diri adalah pengambilan peran untuk beramal shaleh dengan seluas-luasnya. "Beramallah kalian maka Allah, juga Rasul dan orang-orang beriman, akan melihat amal kalian. Dan kalian akan dikembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan itu. (Tqs. at-Taubah: 105)


Amal shaleh, kata Sayyid Quthb, adalah buah alami dari keimanan, dan gerak yang bermula pada detik di mana hakikat keimanan itu menghujam di dalam hati. Maka keimanan adalah hakikat yang aktif dan energik. Begitu hakikat keimanan menghujam dalam nurani, maka saat itu pula ia bergerak mengespresikan dirinya di luar dalam bentuk amal shaleh.


Itulah iman islami! Tidak mungkin tinggal diam tanpa gerak, atau tersembunyi tanpa menampakkan diri dalam bentuk yang dinamis di luar diri sang mukmin. Jika tidak bisa melahirkan gerakan yang alami tersebut, maka keimanan itu adalah palsu atau mati. Sama seperti bunga yang tidak bisa menahan semerbak wewanginya. Ia pasti muncul secara alami. Jika tidak, bisa dipastikan tidak ada!


"Tidakkah engkau perhatikan bagaimana Allah telah membuat suatu perumpamaan. Kalimat yang baik adalah umpama pohon yang baik. Akarnya teguh dan cabangnya sampai ke langit. Ia memberikan buahnya di tiap musim dengan izin Rabb-Nya. (Tqs. Ibrahim: 24-25)


Bangunan iman kita seperti pohon ini. Ada akidah yang menghujam, teguh, terpatri dalam benak. Ia tersembunyi. Tetapi eksis. Keyakinan yang teguh pada Allah, mengakar ke sumber kehidupannya. Ada ibadah yang pengaruhnya dinikmati banyak orang. Shalat yang mencegah keji dan mungkar. Puasa yang mengajarkan empati pada sesama. Zakat yang mengajak semua untuk berbagi. Dan haji, yang membuat kita semua sinergi, merasa kecil dihadapan Allah.


Dariku yang mencintaimu karena Allah;


Dian Rahmana Putri


Maroji':


- Salim Fillah.Felix Siauw.Bersamamu di Jalan Dakwah Berliku.2016.Pro U Media; Yogyakarta


- Salim Fillah.Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim.2007.Pro U Media; Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup