Engkau dan Sepotong Rindu

Malam beringsut menjemput kelam
Tak ada bulan, tak ada bintang
Yang ada hanya sebongkah durja yang mengaga di dada

Perihal rindu yang menggasak
Berhimpitan tak terelakkan
Jangan lagi engkau nafikan perasaanmu
Jangan lagi engkau dustai batinmu

Cinta tetaplah cinta
Merindu tetaplah merindu
Tak kan hilang ia meski kau sebah kuat-kuat
Tak kan beranjak ia meski kau hengkang keras-keras

Maka tidur sajalah...

Jangan hanya menatap langit kamar lantas mengeluh
Jangan engkau pelototi terus layar telfon genggammu

Mematut matut tak jelas
Menanti-nanti tak pasti

Jangan

Nanti waktumu terbuang tak berguna

Tidur saja, leburlah dalam mimpi-mimpi panjang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup