Meminang Rasa

Tentang ikrar disenja pertama
Banyak rindu yang kutikam hadirnya
Hingga ia harus rela kututup rapat

Tangan gagah...
Bagaimana senjamu ?

Kini...
Sajak-sajakku melayang-layang dipelataran senja

Meredam rasa tanpa harus menjatuhkan logika
Tanpa berkirim kabar
Tanpa saling bertatap

Aku paham
Suatu hari engkau akan pulang kan ?
Lalu, menggenggam tanganku dengan erat
Menyimpul rona merah muda dipipi yang kian waktu tak pernah memudar

Tangan gagah...
Untuk jarak antarkita
Untuk istikharahku

Tenanglah
Karena doaku tak pernah macam-macam meski selalu dalam
Memintamu diam-diam
Menulis namamu diantara doa-doa pengharapan

Entah sampai kapan rindu menyerah pada waktu

Tangan gagah...
Engkau adalah sajak yang kutulis dengan hati-hati

Bila mereka ingin memilikimu
Aku hanya mampu menempatkanmu dalam kata-kata paling layak
Lalu, menulismu dalam diksi-diksi berupa sajak penuh makna

Dan kelak semoga rasamu menjadi sungguhan

Atas kawalan doa yang baik untuk kita





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup