Senja dan Harap

Aku pernah menitip harap pada senja.. Menatapnya di balik jendela mobil yang berembun, 
Lantas berbisik pada diriku sendiri 
"Jika kesendirian menghasilkan kesepian, kenapa ramai tetap terasa sepi? “ 
Kutelisik celah awan yang meremang… Tak ada lagi matahari di atas sana.. Yang ada hanya jingga yg memudar.. Lantas Siur angin mengiang merdu di telinga Angin...
Kemanakah sepoimu berakhir? 
Bisakah engkau sampaikan segalanya ? Tentang desir kata yang tertahan Tentang gema asa yang tak terdengar Tentang aku, Dan segalaku… 
Ini pagi yang kesekian kalinya sejak riak itu menerpa 
Masih dalam rajutan petala cakrawala Masih menepi di peraduan muara . 
Tak perlu muram karna belukar pasti kan berongga 
Tak harus tersaruk karna pualam pun menyibak celah 
Meski lorong berpilin, bukankah tapak tetap kan terjejak? 
Tetap sabar dalam sorak


*Tulis Afae dalam bukunya*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup