Masih tetap untukmu

Sejauh apa pun langkah memekik kenangan
Berjalanlah
Sebab hanya ragu-ragumu yang akan menahannya

Bukan kah setiap orang punya waktu untuk bertemu ?
Maka, maafkanlah setiap rasa yang menghimpit
Atau bahkan hadir belum saatnya

Kau hanya perlu mengendalikan dirimu
Mengendalikan setiap perasaan
Dan mengembalikannya pada pemilik rasa

Sejatinya, kita mungkin mendamba
Kebahagiaan itu tepat di depan mata
Pada orang yang tepat
Pada rasa yang tepat
Dan pada kita yang telah siap

Maka, untuk jangka waktu yang panjang

Bersedialah, untuk menerima dia yang akan datang

Dengan tenang
Dengan senang

Dia akan pulang

Menaruh hati disembarang tempat juga akhirnya akan menyakitimu sendiri kan ?

Belum memiliki tapi sudah terasa perih ?

Bagaimana, masih berfikir untuk diam menanti dengan eleganmu?

Berkali-kali...
Sudah dikatakan
Titipkan saja ia dalam doamu

Tuhan
Tidak akan acuh terhadap kalian yang bersimpuh dalam ketaatan padaNya kan ?

Sayangilah hatimu
Sebab khawatirmu itu tak melulu perihal memiliki

Engkau harus sabar dalam menanti

Sebab yang paling indah dari penantian bukan hanya saat kau memiliki

Tetapi saat kau bisa sabar dan mengikhlaskan jika sesuatu itu ternyata tidak bergaris takdir padamu

Mari melangkah
Untuk bahagia
Bukan menindih diri dalam rasa yang belum sepantasnya merekah

Aku
Perempuan yang akan pergi jauh

Mengejar impiku

Dan kau

Yang masih rahasia, datanglah jika segala urusan dan citamu tergapai

Doa-doaku

Masih tetap untukmu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup