Saya Meyakini

SAYA MEYAKINI, 
Baik Gestapu maupun Gestok adalah kisah kelam. 
Selebihnya, hanya sandiwara dan komedian malam. 

Saya turut meyakini, 
Jenderal dan kapten yang terbunuh pada perstiwa Gestapu adalah korban politik. 
Selebihnya, misteri dan konspirasi politik.

Saya turut meyakini, 
yang terbunuh pada perstiwa Gestok bukan hanya anggota PKI tetapi simpatisan dan pihak yang dituduh komunis, pun adalah korban politik. 
Selebihnya, misteri dan konspirasi politik.

SAYA MEYAKINI, 
situasi politik di planet bumi pada era '65 sangat kacau luar biasa. 
Selebihnya, rekayasa. 

Saya turut meyakini, 
Pada era itu, Blok Barat dan Blok Timur sama-sama ambisius, ingin 'mencengkram' Ibu Pertiwi dengan tangan-tangan orang Indonesia. 
Selebihnya, tiada. 

Saya turut meyakini, 
Pada era itu, PKI dan militer adalah dua kekuatan politik yang sedang tidak akur hubungannya dan internal ABRI pecah suara. 
Selebihnya, tiada.

Saya MEYAKINI, 
ada upaya kudeta kala itu. 

Saya turut meyakini, 
terjadi penculikan kala itu. 

Saya turut meyakini, 
terjadi pembunuhan kala itu.

Lalu, siapakah dalang di balik semuanya? 

Lalu, siapakah dalang di balik semuanya? 

Lalu, siapakah dalang di balik semuanya? 

SAYA MEYAKINI, 
Doktrin 'kebenaran' versi Orba masih kita anut dan promot penuh semangat. 
Selebihnya, dibungkam, tak selamat-selamat.

Saya turut meyakini,
pasca Gestapu, media-media rakyat diberdel, pembenaran hanya versi rezim, pers dikuasai militer. 
Selebihnya, tak benar. 

Saya turut meyakini, 
pasca peristiwa berdarah itu, Orba lahir, militer naik tahta, 32 tahun kuat mengakar. 
Selebihnya, tak benar.

AKHIRNYA SAYA BERSAKSI, 
kebenaran hakiki itu hanya milik Allah, umat manusia hanya dapat membenarkan kebenaran versinya yang tak selalu benar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup