SAKINAH DI JALAN DAKWAH
Menikah bukan hanya perkara rasa.
Menikah bukan hanya perkara rupa.
Menikah bukan hanya perkara harta.
Menikah bukan hanya perkara tahta.
Melainkan menikah adalah perkara Surga atau neraka.
Cinta memanglah fitrah dan memilih untuk mencintai adalah pilihan. Islam mengajarkan manusia sebagai makhluk pilihan dan terpilih, untuk memilih dan menyiapkan cara menanggung konsekuensi. Maka aku memilihnya karena agama dan akhlak yang baik darinya. Agama dan akhlak yang menjadi pijakan untuk terus merawat, menata, dan mengokohkan rumah tangga.
Diluar sana banyak yang lebih cantik dan menawan,
Diluar sana banyak yang lebih tampan dan rupawan,
Tapi kami mengazzamkan diri untuk menyatukan ikatan hati jauh hari tanpa terlebih dahulu saling mengetahui wajah masing-masing.
Mengapa?
Sebab kami percaya bahwa ketika sebuah rumah tangga dibangun di atas komitmen keimanan, maka iman akan membuat diri-diri kami menjadi lebih baik dan memberikan yang terbaik. Iman menjadi himmah untuk kami meneguhkan misi peribadahan yang Allah berikan pada kami.
Meski ujian juga tak dipungkiri datangnya silih berganti. Ujian melalui lawan jenis, ekonomi, keturunan, dll yang akan menggoda iman. Namun kami yakin bahwa pertolongan Allah itu amatlah dekat.
Sakinah di jalan dakwah adalah pilihan untuk sama-sama berkomitmen membangun keluarga bukan sekadar pertemuan biologis, melainkan juga perjumpaan ideologis. Bukan semata mesra untuk habiskan cinta, melainkan cinta sebagai pemompa gairah dakwah. Surga di dunia untuk surga terindah di Surga Firdaus.
Sakinah bukanlah gelimang harta yang terupaya dari segala usaha. Sakinah bukanlah kisah kasih suami istri yang terjalin mesra tanpa peduli sekeliling. Sakinah juga bukan sekadar nyaman dengan segala kecukupan. Tenang dengan kemewahan. Menang dengan kejayaan. Jumawa dengan aneka perabotan. Bukan!!!
Melainkan sakinah dengan melibatkan Allah dalam langkah dan pilihan hidup, bersabar atas kekurangan dan bersyukur atas kenikmatan yang di bangun di atas pondasi taqwa.
Komentar
Posting Komentar