Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Berprasangka Baik

Gambar
Saat fikiranmu dipenuhi dengan kebisingan, berisik. Ada banyak pertanyaan yang ingin tumpah ruah, ada ambisi yang melimpah, ada diri yang tak henti menduga-duga. Pada apa apa yang tak bisa kita baca dengan kasat mata, atas wasilah hikmah-Nya.  Pernah kah kamu belajar memberi udzur kepada saudaramu? Bahkan disaat kecewa padanya? Pernah kah kamu berprasangka baik padanya, bahkan jika saat ini ia membuatmu kecewa? Atas segala prasangka negatif yang kita lemparkan pada oranglain, belajarlah memberi udzur dan berprasangka baik. Barangkali ada yang sedang meluap dalam dirinya, namun memilih untuk ditahan sendirian. Yah masalah, takkan selalu selesai jika diumbar. Kadang butuh diredam agar bisa terlewati dengan sendirinya.  Untukmu yang tengah dalam himpitan ujian, semoga Allah menjagamu dalam banyak keberkahan. 

Menghargai Kehadiran

Gambar
  Tidak semua manusia akan tetap tinggal membersamaimu. Beberapa akan menjauh dan pergi jika telah selesai kepentingannya denganmu. Maka inilah mengapa, kamu tidak perlu terlalu merasa penting dalam hidup seseorang. Tidak perlu terlalu berekspektasi tinggi, karena terkadang realitanya justru tak sesuai dengan imajinasi.  Boleh dekat, jangan melekat. Sebab sedekat apapun kamu pada seseorang. Sedalam apapun jalinan pertemanan, kamu tidak pernah bisa menyusup kedalam hatinya.  Tidak semua manusia akan tetap tinggal. Tetapi akan tetap ada yang membersamaimu dalam segala keadaan, titik terendah sekalipun. Mereka akan tetap membantumu untuk berdiri, meski kamu tak pernah menjanjikannya sesuatu yang berharga. Mereka memilih tetap membersamai.  Jagalah mereka, yang barangkali kadang tak pernah kamu sadari kehadirannya. Sebab mereka adalah yang pantas untuk tetap kamu pertahankan. 

Yakin Pada Takdir-Nya

Gambar
  Peluh yang membuatmu sendu perlahan akan berlalu. Jangan membuatmu menjauh pada-Nya. Karena hari-hari yang sulit ini hanya sementara, jalani saja pada akhirnya. Jangan mengeluh, sebab itu hanya akan membuatmu lemah. Tetap memasang prasangka baik akan takdir yang menimpa.  Ada waktu dimana peluh hanya butuh sejenak istirahat, untuk menambah energi esok hari. Ada waktu dimana masalah, hanya perlu didiamkan, agar esok redam. Ada waktu dimana tangis dijatuhkan sejatuh-jatuhnya agar esok kembali lega. Ada waktu dimana menjauh bukan untuk memutus hubungan tetapi menjaga hati agar tetap selamat.  Kita hanya butuh waktu. Bukan untuk sembuh, bukan untuk tumbuh, melainkan untuk belajar menjaga prasangka dan memasang yakin akan takdir-Nya. 

Jalan Ini; Dakwah

Gambar
  "Bukan tentang siapa yang paling awal, melainkan siapa yang bisa Istiqomah hingga akhir." Tutur ustazahku Jalan dakwah ini tak pernah menjanjikan kemudahan, bahkan akan kamu temui lebih banyak kesulitan dan kepayahan. Tetapi di jalan dakwah ini, ada banyak keberkahan dan pahala yang bertebaran jika dengan sigap kamu mau mengambil peran dalam amanah-amanah dakwah.  Sepatutnya seorang muslim adalah aktor dalam dakwah. Ambil peran, mari berkiprah, berkontribusi apapun profesi. Yah, jalan dakwah ini memanglah jalan kebaikan dan penuh ujian. Tak pernah mudah, pun janganlah kesulitannya membuat diri merasa ingin mundur dan berbalik arah. Sebabnya, jalan ini di Ganjar surga. Bagi siapa yang lillah dan sabar menjalaninya.  Jalan dakwah ini, pengusungnya sedikit. Maka jadilah yang sedikit itu.  Jalan dakwah ini, banyak yang pergi karena kecewa. Maka jadilah yang tetap bertahan dan jangan pernah hilang karena kecewa.  Jalan dakwah ini tak lah mudah, jadilah salah satu yang tetap bert

Tidak Sedang Berlomba

Gambar
  Bukan manusia tempatnya untuk kita meraih kembali keteduhan dari teriknya persaingan dunia. Sebab di dunia ini kita tak sedang berlomba dengan siapapun.  Memasang target, mencipta ambisi, mengharap puji dari manusia hanya akan mendatangkan kecewa. Bukankah tujuan kita di dunia ini untuk kembali pada-Nya dengan sebaik-baik tempat yaitu surga?  Sementara untuk meraih surga Allah, ada hati yang perlu dijaga dari niat-niat yang membuat kita melenceng dari-Nya. Maka di dunia ini, janganlah merasa sedang berlomba dengan oranglain. Jangan. Kita sedang tidak berlomba dengan siapapun di dunia ini.  You deserved all kindness and happiness in this world 🌻✨

Pulang Pada Waktunya

Gambar
  Pada malam-malam yang sunyi, aku ingin menepi. Menenun kembali mimpi. Menangisi sedalam-dalamnya tangis. Lalu menumbuhkan bakti kembali esok hari.  Rindu ini terasa amat berat. Menyergap dalam segala penjuru relungku. Meninggalkan rasa kehilangan yang tak jenuh menyapa. Menyisakan sesegukan yang terus merangkai makna.  Bukankah tak ada yang benar-benar dimiliki? Kita hanya dititipi.  Untuk setiap rindu yang membuncah. Memaksa jiwa segera menemui muaranya. Sayangnya, belum waktunya.  Semoga Allah lapangkan hisabnya. Semoga Allah lapangkan kuburnya. Semoga Allah lapangkan hati yang sedang merasa kehilangan yang dicintainya.  Untuk kita yang juga akan pulang pada waktunya. 

Bukan Hanya Kamu

Gambar
  Dari luasnya permukaan bumi yang Allah ciptakan, bukan hanya kamu yang sedang berjuang. Setiap manusia juga sedang berjuang, sedang di uji. Jangan menyerah, karena kita sama-sama sedang berjuang di garis perjuangan berbeda.  Barangkali perjuangan ini terasa begitu getir, tetapi disaat yang sama Allah juga telah menyiapkan jalan pulang. Bahwa hidup adalah sebuah perjalanan. Kemanapun kaki melangkah, hanya ada dua destinasi; menuju neraka atau menuju surga.  Tak ada yang ingin menuju neraka. Banyak yang ingin masuk surga. Tetapi pertanyaannya adalah sudah siapkah bekal perjalanan kita menuju kampung akhirat, sudah pantaskah kita meraih surga Allah?  Bukan hanya kamu yang ingin masuk surga. Tetapi pastikan saja bahwa kamu salah satu yang sedang berjuang untuk meraih surga.  Kita adalah musafir.  Jika perjalanan ini terasa getir, jangan khawatir, sebab Allah telah siapkan jalan keluar selama ada ikhtiar.  Jika perjalanan ini terasa begitu jauh, jangan jenuh. Bukan hanya kamu yang sedang

Pulang

Gambar
  Aku ingin pulang membawah kisah heroik tentang juang yang kutapaki dalam tualang. Tentang ujian yang seringkali membuat diri meradang namun takkan pernah lelah untuk berjuang. Juga tentang ambisi-ambisi yang berkerumun dalam lamunan, meminta untuk segera ditunaikan.  Mari kita pulang, membawah setiap rasa bahagia atas syukur yang tak hentinya terbentang. Tentang sabar yang memberikan cahaya terang diujung perjalanan. Memberikan akhir yang terpuji bagi siapasaja yang tetap memilih 'sabar' dalam berjuang.  Air mata yang jatuh dalam tiap perjuangan, akan selalu terkenang dalam untaian kehidupan. Bahwa perjuangan bukanlah akhir perjalanan. Melainkan bekal untuk pulang. Mengumpulkan setiap hikmah yang takkan lekang oleh zaman. Pada diri yang seringkali rapuh namun memilih menguatkan dan selalu percaya pada takdir-Nya.  Mari kita pulang, mengenang setiap kesedihan yang membuat hati perih tak terpatri. Namun juga menjadi amunisi menambah energi pada asupan jiwa. Bahwa juang takkan s

Terima Kasih Diri

Gambar
  Terima kasih untuk diri yang tetap bertahan meskipun banyak duri, kini jalannya telah terlewati. Menyisakan perih yang tak lagi diratapi, tetapi disyukuri. Sebab padanya terkenang penuh hikmah tak terpatri. Kita telah lalui, setiap ujian yang diyakini takkan pernah melampaui batas diri.  Padanya kita meyakini bahwa kita tak pernah sendiri, ada Allah yang membersamai. Setiap tegar yang kelak akan menumbuhkan mekar-mekar syukur. Setiap sabar yang akan terus diajari agar tak pudar.  Terima kasih diri, untuk selalu bersikap baik meski tak melulu diperlakukan baik. Karena Allah kita Maha Baik yang akan mengganjar tiap kebaikan. Senyum itu kini bukan lagi kepura-puraan untuk menutupi kesedihannya. Tetapi senyum itu kini menjadi bukti bahwa berprasangka baik pada Allah akan melahirkan energi kebaikan.  Kita bisa melewati jalan ujian ini, kan?  Bersiaplah dengan jalan yang lebih menantang di depan sana, dengan juang yang akan lebih dipanjangkan. Jangan lupa tetap tenang dalam tantangan kehid

Menjelajah Asa

Gambar
Saat langkah mulai goyah terasa, ingin menyerah walau sadar bahwa langkah sudah terlalu jauh menapak. Semua terasa begitu rapuh, tak lagi utuh. Ingin terisak, tapi rasanya terseduh.  "Tenang saja, kamu bisa melaluinya."  Ternyata benar, aku bisa melaluinya. Bahkan dengan keadaan yang saat ini begitu lebih baik.  Kini, rasanya tak pantas lagi untuk mengeluh. Saat banyak kebaikan yang Allah datangkan ditengah badai itu. Kenapa kita tak mencoba untuk semangat berjuang meraih ilmu?  Kini, aku siap menjelajah Asa. Mencipta rasa bahagia. Berjuang untuk ilmu yang semoga kelak menjadi kebaikan yang bermekaran. 

Rindu Gemuruh di Dadamu

Gambar
Ada gemuruh yang menjadikannya rapuh, saat kehilangan tak memberinya isyarat untuk berucap kasih. Pada ia yang dicinta, pada ia yang begitu berarti, pada ia yang setia membersamai.  Kala malam kian pekat, rindu semakin terisak, saat tak bisa lagi jiwa saling mendekap. Cukup doa menjadi tempat bertaut. Padanya yang dicinta, walau jarak kini semakin jauh.  Tak ada yang lebih berarti kini selain doa. Maka semoga lantunan doa ini menjadi pesan rindu hangat yang tersampaikan menjadi kebaikan di akhirat.  Air mata yang jatuh kini tak lagi berarti. Penyesalan memang selalu diakhir;terlambat.  Kini, hanya lewat doa semua terucap. Menyampaikan pesan rindu melalui doa yang hangat dengan bakti yang menagi bukti.  Padamu yang kucinta Semoga Surga yang indah menjadi hadiah Terima kasih untuk cinta yang kudapatkan sejak dari rahim ibu.  Aku mencintaimu dengan doa sebagai baktiku. 

Jalan Kembali

Gambar
  Sudah berapa banyak nasehat terlewat tapi juga tak membuat kita tobat menjauhi maksiat. Bukan karena sudah fitrah manusia yang keimanannya naik turun, tetapi barangkali karena diri yang enggan berusaha menjemput hidayah-Nya.  Sudah berapa kali Allah memberi isyarat, untuk kembali menjemput taat. Tetapi kita tolak, dengan hati yang memberontak merasa diri baik-baik saja dalam iman yang porak.  Duhai, kita yang seringnya mampu memungut hikmah atas hikmah tetapi terlalu lemah akan goda nafsu syahwat dan syubhat yang seolah terlihat begitu nikmat hingga kita melumatnya terlalu lahap.  Adakah diri merasa resah saat nikmat ibadah tak lagi terasa?  Adakah diri bersedih, saat hidayah pergi tak lagi kembali?  Sungguh manusia tak kurangnya adalah hamba yang lalai, dalam kemelut antara taat atau maksiat. Maka meminta pertolongan kepada Allah janganlah sampai terluput.  Sebab kita tak pernah bisa berupaya tanpa daya pertolongan-Nya.  Sebab kita lemah dengan segala goda pernak-pernik dunia yang m

Bersamamu dalam Taat

Gambar
  Januari dengan kisah yang tak terpatri, pada diri yang yang merenungi,  Mampukah aku mendampingi?  Sedang diri bukanlah milik sendiri,  Pada sakinah yang menanti, Pada mawaddah yang membersamai,  Pada Rahmah yang mengiringi, Pada visi misi pernikahan yang tak hanya sampai mati, tapi bersama hingga jannati, Surga adalah harga mati, yang diraih dengan cara diuji,  Maka membersaimu menuju surga pasti diuji, semuanya demi ilahi, Jejak jejak rindu yang berpijak, terus menanjak tanpa jarak, memelukku dengan erat yang hadiahkan detak,  Keindahannya kini tak seindah senja kemarin sore, sebab keindahan itu kini ada di depan mataku; kamu Lelaki yang kuperjuangkan dalam doa tanpa kutahu siapa,  Lelaki yang kupilih bersetia mengukir jejak sejarah di dunia yang fana, hingga surga menjadi ujungnya, Menyemogakan surga dengan penuh tekat dalam taat yang terikat dengan khidmat,  Kamu, tempatku berkhidmat untuk taat, Semoga Allah hadiahkan surga atas kita yang tak sempurna, Bersama menyetia, menuju ja

Menyetia dalam Khidmah

Gambar
  Pada kita yang mengeja setia pada rentetan kisah yang Allah takdirkan untuk menjalaninya,  Pada degup-degup barakah yang memelukku dalam khidmah bahwa dunia ini tempat di uji bukan rumah kita, Tak selalu kuat menjalaninya, tapi memilih tak beranjak sebelum kaki berpijak di Surga adalah sebuah juang, Bersamamu tak selalu bahagia, tetapi memilih menyetia mengarungi derasnya ombak, adalah sebuah niscaya, Bahwa bersamamu, berkhidmat, bertahta dalam taat adalah jalan menuju Ridho-Nya, Bersamamu tak selalu kuat, tetapi inilah jalan taat. Bahwa menjagamu dalam taat, agar tak terjerumus maksiat adalah hakikat.  Mencintaimu bukan hanya soal rasa, tetapi soal ibadah. Aku ingin ke surga, kamu pun sama. Maka memilih untuk menyetia, mengingatkan saat salah, adalah sebuah niscaya, bahwa surga bukanlah perkara mudah.  Untuk cintaku yang kubiarkan Allah menjaganya, dalam bentuk dekat pun tak terlihat, semoga sakinah mawadah warohmah senantiasa membersamai biduk cinta ini.  Untuk kita yang mengarungi

Kebaikan

Gambar
  Pada setiap kebaikan yang kamu dapatkan dari oranglain, entah itu dalam bentuk bantuan atau dalam wujud lain yaitu doa. Yang atas kebaikan itu, barangkali bukan hanya membantumu, tetapi juga melindungimu.  Sepantasnya, sekecil apapun kebaikan yang oranglain berikan, kita punya amunisi untuk membalasnya. Minimal membalas dengan doa. Tetapi jangan sampai saat kita memberikan kebaikan bagi oranglain, kita berharap kebaikan itu akan dibalas olehnya. Hati-hati, jangan sampai niat baik itu terkotori.  Hari ini kita menyaksikan betapa banyak manusia yang kecewa karena niatnya. Mereka memberikan kebaikan, dan berharap dibalas oleh penerima kebaikan. Padahal sejatinya saat kita memberikan kebaikan, kita hendaknya berharap bahwa kebaikan itu akan menjadi berkah, bahwa kebaikan itu hanya ditujukan dengan niat lillah.   Sepantasnya manusia, kebaikan itu seharusnya mengantarkan kita pada kebaikan yang lain. Bahwa kita bukanlah makhluk yang sempurna, tetapi memilih untuk mengumpulkan kebaikan seba

Jembatan Doa

Gambar
  Doa itu seperti jembatan yang menghubungkan sesuatu yang jauh, bahkan melintasi ruang dan waktu. Kita bisa berdoa untuk masa lalu, hari ini, dan masa depan. Kita juga bisa mengirimkan doa untuk orang yang jauh, yang bahkan tidak kita kenal. Sebab doa itu saling mengenal dengan iman, di mana orang-orang yang percaya kepada Allah saling bercengkrama. Dan Allah mempertemukan doa-doa yang saling mencintai satu sama lain.  Doa adalah benteng pertahanan bagi mereka yang percaya akan Allah. Di dunia ini ada hal-hal yang bisa dilepaskan, ada hal-hal yang juga harus dipertahankan sekuat mungkin. Ada hal-hal yang berubah karena keadaan, dan ada hal-hal yang tak boleh berubah dalam keadaan apapun. Yah, Doa. Apapun keadaan jiwamu hari ini. Jangan pernah berhenti berdoa. Sebab doa adalah jembatan kebaikan dan keberkahan.  Kita dekap doa seerat itu, sekuat itu. Kita genggam doa sekeras itu. Jangan berhenti melambungkan segala doa-doa baik. 

Memberi Ruang

Gambar
  Baru saja aku memberanikan diri melangkah dan mengambil keputusan untuk hidupku. Aku tahu, mungkin aku terlambat dibandingkan yang lain. Namun, aku bahagia bisa melakukan hal yang berharga untuk diriku sendiri.  Kalau tidak tahu kapan harus berhenti, coba kamu ingat-ingat lagi saat memulainya dulu. Apakah dulu dan sekarang perasaannya telah berbeda? Apakah tujuannya telah berubah? Apakah kamu mau menjalani semua ini seumur hidupmu? Kalau tidak, kamu punya pilihan untuk menentukan. Sama seperti dulu, saat kamu memilih mau mengambil keputusan yang sedang kamu jalani sekarang atau tidak.  Semakin dewasa, akan semakin banyak hal yang mengalihkan fokusmu, menguji komitmenmu, membelokkan langkahmu. Maka izinkan dirimu ditemukan, izinkan dirimu ditolong. Saat sadar tidak bisa mendapatkan apa yang diimpikan, apakah kamu akan membiarkan hal tersebut mengurangi rasa bahagiamu pada hari-hari mendatang? Kenali dengan baik tujuanmu agar kamu kenal dan dikenal oleh yang setujuan, agar tujuan itu t

Apa yang Kurang?

Gambar
  Apakah kita sering mengeluhkan hal-hal yang tak dimiliki? Padahal saat ini, kita tengah membaca buku yang baru saja dibeli. Duduk manis di rumah tanpa kehujanan atau kepanasan sambil sesekali melihat ponsel kita yang harganya cukup mahal. Kita juga tak perlu khawatir nanti malam tidur di mana, besok makan apa. Karena kalaupun bingung mau makan apa, kita bisa langsung pesan dari ponsel. Untuk sampai pada tahap pemahaman saat ini pun, kita mendapatkan kemudahan untuk menempuh pendidikan. Bahkan saat menempuhnya, kita tidak perlu sibuk memikirkan segala biaya. Segala sesuatunya terasa lebih mudah bagi kita karena orang tua memiliki kemampuan finansial yang baik. Atau kalau saat ini bekerja, darinya kita dapat uang yang bisa digunakan berhari-hari ke depan. Kita tidak kesulitan untuk memiliki baju yang layak pakai. Malah kita masih bisa memilih bahan kain dan motif yang bagus. Kita tidak perlu sibuk menambalnya jika telah rusak. Kita bisa segera membeli yang baru. Bahkan tak perlu menung

Hadiah yang Indah

Gambar
  Pada doa yang meminta untuk disatukan dengan ia yang terbaik dari-Nya. Siapa yang menduga bahwa kamu adalah hadiah yang Allah kirimkan, dengan segala kurang dan lebihnya. Jika nanti engkau melakukan kesalahan, maka ingatkan aku bahwa memilihmu adalah pilihan yang telah kusanggupkan konsekuensinya. Jika nanti ada hari dimana 'kecewa' menjadi bumbu pernikahan ini, maka ingatkan lagi bahwa bersetia bersamamu adalah jalan yang berliku, tak melulu jalan yang lurus.  Pernikahan ini adalah takdir. Kita yang disatukan tanpa pernah bisa menolaknya. Mengarungi ikhtiar panjang penuh dengan pahala berlimpah. Dalam sabar. Dalam syukur. Dalam taat. Takkan kubiarkan karam, meski gelombangnya tinggi. Atas izin-Nya. Cinta yang tumbuh, selalu terusaha untuk mekar dalam naungan-Nya.  Padamu, lelaki yang telah kupilih mengarungi biduk rumah tangga ini. Terima kasih atas banyak kebaikan yang kudapatkan hingga hari ini.  Padamu, lelaki yang begitu kucintai karena-Nya. Pun juga yang melatihku untuk

Menghafal Qur'an

Gambar
  Tidak semua orang bisa dititipi Al Quran di dadanya. Maka saat hatimu tergerak untuk menghafalkannya, berbahagialah karena Allah sedang menjatuhkan pilihannya padamu. Yakinlah bahwa ketika menyibukkan diri dengan Al Quran, maka Allah akan menjaga urusan-urusan yang lain. Meskipun tekad menghafal tak selalu membaja, motivasi kadang pergi, semangat pun kadang minggat. Namun ketika semua hal itu melanda, selalu ada saja teguran-teguran yang sangat halus dari Allah. Bukankah kamu ingin menghadiahkan mahkota kemuliaan untuk kedua orangtuamu di akhirat nanti karena belum tentu di dunia ini kamu bisa berbakti kepada mereka? Bukankah kamu ingin memberi syafaat sepuluh anggota keluargamu di hari pembalasan kelak?  Bukankah kamu ingin menjadi keluarga Allah di muka bumi?😊  Jagalah Al Quran, niscaya dia akan menjagamu. ***** Buku ini kubeli dari seorang Murobbiyah yang sangat istimewa di hatiku. Sayangnya buku ini hilang di Pare, Kediri. Semoga siapapun yang menemukannya, mendapatkan manfaat d

Memberi Jarak

Gambar
  Sesekali berilah jarak, agar kamu tahu bahwa rindu tak melulu perihal temu.  Sesekali berilah jarak, agar doa saling mendekap. Agar rindu semakin meluap, pada kita yang saling berkhidmat dalam taat.  Sesekali berilah jarak, menengok perjalanan panjang menuju genap. Dalam ujian taat yang menguat, dan istiqomah yang kian menghebat. Menggenapkan keganjilan.  Sesekali berilah jarak, agar kita menginsyafi segala khilaf. Lalu memilih untuk bersetia dalam khidmat.  Sesekali berilah jarak, agar rindu semakin membuncah. Pada cinta yang masih sama pada orang yang sama. Memilih membersamai hingga surga-Nya.  Sesekali berilah jarak, menghadapi ujian cinta dengan badai yang menerjang. Namun doa menjadi benteng panjang pernikahan.  Sesekali berilah jarak, agar kamu tahu rindu itu syahdu bukan sendu.  Sesekali berilah jarak, agar kamu bisa menikmati setiap degupnya, bahwa cinta dalam ikatan yang sah adalah syahdu yang melebur dalam sauh.  Sesekali berilah jarak, menghargai setiap kebersamaan. Salin

Mendekap Ujian

Gambar
  Akhir-akhir ini, orang-orang yang kukenal dekat dan kuanggap seperti adik sendiri banyak mengirimkan pesan. Mereka sedang diuji dengan berbagai ujian yang berbeda. Tentunya aku tahu apa yang harus kulakukan. Yahh...selain ikut memberikan penguat, aku harus mendoakan mereka. Doa yang tak perlu dituliskan disini. Tapi doa itu melangit, semoga Allah menjaga mereka.  "Jika satu orang membuatmu bersedih, maka kamu harus tetap bertahan dan bahagia untuk mereka yang menjadikanmu salah satu alasan bahagianya."  Ujian kita tak pernah sama. Jam terbang kita berbeda. Setiap kita punya musim seminya. Tak perlu untuk memaksakan, tak perlu meminta dipercepat, jalani saja. Sebab didepan sana telah menanti begitu banyak keberkahan jika kita menapaki ujian demi ujian ini dengan sabar dan syukur.  "Sabar yah..."  Barangkali hanya itu yang bisa kita katakan kepada dia yang sedang diuji. Tapi kita juga tidak pernah tahu, bagaimana pesan ini bisa menjadi penguat bagi oranglain. Jangan

Gadis Kecil Itu

Gambar
  Gadis itu tak pernah kutemui sebelumnya, hanya bertukar sapa melalui media sosial saja. Entah sudah berapa tahun lamanya kita berkenalan melalui media sosial Facebook. Tapi jauh sebelum hari ini, gadis itu masih sama. Gadis cantik, manis, periang, ramah, pejuang, penuntut ilmu. Ahhh lengkap rasanya, masyaallah. Tak begitu banyak yang bisa kutuliskan, tapi prosesnya hingga hari ini, jatuh bangunnya, perjuangannya, patah tumbuhnya bukanlah hal mudah untuk dilaluinya. Dan untuk kesemua itu hanya dia yang tahu; sudah berapa banyak air mata yang ia tumpahkan. Sudah sekuat apa usahanya untuk terus melangkah maju dan berdiri paripurna hingga hari ini. Kita hanya menyaksikan sebagiannya saja.  Gadis itu terpaut usianya 3-4 tahun dariku. Gadis yang kemarin sore mengirimkan pesan di WhatsApp: "Kak, ada mauku kasi lihatki." *** Seketika rasanya penasaran... kira-kira apa yah. Apa undangan pernikahan? Pikirku menduga-duga. Beberapa menit kemudian, gadis itu mengirimkan sebuah video dan

Langit Senja

Gambar
 Langit senja masih tetap sama, syahdu kupandangi. Seperti hadirmu yang selalu kusyukuri. Meski ribuan mendung hadir menutupi, keindahannya tak pernah sirna untuk selalu kunanti.  Dulu, kini dan nanti. Senja menyimpan banyak arti, bagiku yang tak selalu berada bersamamu disisi. Cukuplah penjagaanku melalui doa. Biar Allah yang jaga.  Langit senja masih tetap sama, dengan harapan yang selalu kita lambungkan pada-Nya. Tentang kita yang saling menitip rindu pada-Nya. Semoga surga menjadi labuannya.  Terimakasih untuk tiap hari-hari yang meski tak selalu seindah langit senja, namun syukur nya tak pernah sirna.  Terimakasih untuk hari-hari yang indah, saat kunikmati hari bersamamu tuk berkhidmat. Dalam taat yang kugenggam erat, takkan kulepas meski pijak kadang tak berpihak.  Aku mencintaimu, yang tak lagi mampu tertuang melalui kata. Cukup kita yang saling merasa. Bahwa menikah memanglah tak selalu mudah. Namun berkahnya senantiasa melimpah.  Bumi Allah, Istrimu yang penuh kurang 

Muasal Kebaikan

Gambar
  Ada serumpun bahagia yang datang membinarkan hati. Entah dari mana muasalnya. Tiap kali kesedihan datang menyelimuti, selalu tak berlangsung lama. Kebahagiaan itu datang menyapa, nikmat terasa.  Barangkali bahagia itu datang melalui doa, seseorang yang mendoakan diam-diam tanpa pernah mengucapkannya.  Ada serumpun bahagia yang datang menyapa dengan penuh kebaikan, syahdu terasa. Barangkali datangnya dari doa seseorang yang pernah kamu berikan senyuman di jalanan, atau pernah kamu bantu, lalu dengan tulus menyapamu dalam doa-doa nya. Indah sekali.  Ada serumpun ketenangan yang datang menghampiri, saat sekelumit masalah terasa begitu berdesakan. Namun hati merasa tenang tenang saja. Barangkali, ada seseorang yang tak pernah lupa mendoakan kebaikan untukmu.  Muasal Kebaikan kadang tak pernah kita tahu melalui siapa wasilahnya datang. Tetapi barangkali tanpa pernah terduga, kebaikan itu datang dari doa-doa tulus mereka yang barangkali pernah bertemu denganmu yang kamu berikan sapa yang t

Dunia Ruang Ujian

Gambar
Dari sekian umur yang Allah berikan, barangkali akan ada hari dimana dunia terasa begitu berat dan menakutkan untuk dijalani dan rasanya ingin menyerah saja.  Entah karena oranglain bersikap tak adil, mereka menyakiti, mengkhianati, mengecewakan kita atau karena memang diri yang terlalu berekspektasi tinggi pada manusia.  Atas segala pencapaian oranglain yang begitu mudah mereka dapatkan, sementara kita harus berpeluh setengah mati untuk mendapatkan apa yang kita impikan. Tak masalah. Kita sedang tidak berlomba dengan siapapun di dunia ini. Hidup adalah ujian, di dalamnya ada soal-soal yang harus diselesaikan. Di dalamnya ada tantangan, ada pilihan, ada kekeliruan, dan ada kebenaran serta pengorbanan.  Setiap ujian yang berlalu menuntut banyak hal. Hingga masing-masing dari kita harus siap berkorban bukan?  Untukmu yang saat ini diterpa badai ujian. Bersabarlah dan kuatkan kesabaran. Sesulit apapun jalannya, seperih apapun hatimu, seterluka bagaimana pun perasaanmu saat ini, kuatlah. K

Hadza Sayamurru

Gambar
  Hadza Sayamurru, ini akan berlalu. Setiap penyakit ada obatnya, setiap luka ada penawarnya, setiap ujian ada jalan keluarnya. Kita hanya perlu percaya.  Sesulit apapun kehidupan menawarkan lukanya, dunia ini memang tempatnya berjuang. Tempatnya ujian datang dan pergi. Kita hanya perlu meyakini; hadza sayamurru, ini akan berlalu! Kesedihan yang datang menghampiri, hari-hari menyesakkan akan berganti, derai air mata akan terbendung, langkah yang terhenti, harus berjalan kembali. Kita hanya perlu yakin; hadza sayamurru, ini akan berlalu! Dunia ini memang tempatnya berjuang. Dengan segala peluh pengorbanan, tetesan air mata, lelah, dan luka-luka yang barangkali tergores saat menjalaninya. Tak apa. Hadza sayamurru, ini akan berlalu! Setiap derita ada akhirnya, setiap kesedihan ada masa bahagia, setiap kesulitan ada kemudahan, setiap tangis ada tawa, setiap luka akan sembuh, setiap patah akan tumbuh, setiap jatuh, akan bangkit. Setiap duduk, akan berdiri.  Bukankah hari yang berlalu telah

Apa Kamu Tak Menyesal?

Gambar
  Apa kamu tidak menyesal tak memilihnya? Padahal, itu pilihan terbaik yang seharusnya kamu ambil. Apa kamu tak menyesal dulu tak memperjuangkannya, dan membiarkannya berjuang seorang diri sampai akhirnya dia tak mampu lagi melewati segala rintangan, yang sebenarnya bisa kamu singkirkan jika mau turun tangan.  Apa kamu tidak menyesal telah melewatkan kesempatan sebaik itu? Bukan karena kamu tak mau, tapi karena kamu telah membiarkannya pergi. Apa kalau ada kesempatan lagi, kamu akan berpikir dengan cara berbeda? Kamu akan membantunya berjuang, berkata terus terang bahwa kamu ingin dia tidak berhenti, dan kamu bersedia memberitahunya beberapa cara untuk membantu?  Apa kamu tidak menyesal? Karena kesempatan dan pilihan yang datang setelah itu mampu memenuhi keinginan mereka, tapi tidak pernah mencukupi semua kebutuhanmu. Bahkan, malah melukaimu kemudian. Apa kamu tidak menyesal telah melewatkan kesempatan yang sangat baik, yang sangat dinanti orang lain? Bahkan, kamu tahu betul bahwa kam

Jangan Kalah Sama Setan

Gambar
  Jangan pernah kalah sama setan yang tak pernah alpa menggoda manusia, membisikkan was wasnya hingga manusia mengikuti nafsu syahwat dan syubhat yang pada akhirnya mengantarkan pada penyesalan dan bara api neraka jika tak segera taubat.  Begitu pula dalam kehidupan rumah tangga. Seberat apapun masalahnya, sesulit apapun jalannya, siapapun yang datang ingin merusaknya, jangan pernah menyerah untuk mempertahankannya. Biidznillah Karena pernikahan adalah ibadah panjang, sebuah perjanjian agung pada Allah. Ibadah yang dimana jika manusia taat, maka setan akan bersedih. Namun jika ibadah itu dirusak dengan hal-hal yang mendatangkan kemaksiatan, maka setan akan bahagia.  Jika setan berhasil menjerumuskan manusia dalam hubungan terlarang, maka ia akan senang karena telah berhasil menjerumuskan manusia pada jalan menuju neraka. Jika setan berhasil membuat suami istri bertengkar hingga bercerai, maka setan akan sangat Bahagia karena manusia tidak bisa mempertahankan sebuah ibadah, perjanjian y

Bukan Manusia Tempatnya

Gambar
Jangan menjadi rapuh hanya karena orang-orang menjauh atau mulai berbicara buruk tentangmu. Percayalah, bahwa itu tidak seharusnya melemahkan langkahmu. Hentakkan kakimu harus kuat, sebab kamu sedang berubah untuk Allah. Bukan manusia. Memang demikian, bahkan sampai titik terbaik yang kamu berikan kepada mereka, akan tetap saja ada yang kurang. Akan tetap saja ada yang tampak tidak pas. Aku tahu itu sulit, untuk tidak mendapat dukungan dari orang-orang yang kita sayang. Tapi akan jauh lebih sulit, jika kita harus kehilangan Ridha Allah hanya karena perkataan mereka yang bahkan tidak pernah mampu kita pegang.  Kehilangan manusia sakitnya di dunia. Tetapi kehilangan Allah, bagaimana kita akan menyesalinya? Wal ‘iyadzubillah. Diriku, kamu harus memahami ini dengan baik. Bukan manusia tempatnya untuk kita meraih kembali keteduhan dari teriknya persaingan dunia. Bukan pula manusia, tempatnya untuk kita berlari mencari-cari bahu ternyaman agar mendamaikan apa yang sedang riuh dan bergemuruh

Terimalah

Gambar
Seseorang yang memblokir kita dari kehidupannya, pasti bukan tanpa alasan. Terimalah, dan tetap berprasangka baik kepadanya. Karena bisa jadi, ada apa-apa yang belum selesai pada dirinya berkaitan dengan kita. Berikan waktu untuknya berdamai. Walaupun besar kemungkinan tidak akan kita jumpai kata “kembali baik-baik saja nanti” paling tidak, kita telah mencoba mengerti. Memang ada beberapa hal yang dengan memblokir seseorang dari hidupnya, itu membuatnya menjadi jauh lebih baik dan melangkah lebih ringan.

Jatuh Cinta

Gambar
  Ada seseorang yang ketika ia jatuh cinta, ia tetap berada pada posisinya. Ia tidak mengambil pena untuk berusaha menulis sesuatu yang menarik perhatian orang yang disukainya. Tidak juga bersuara, tidak membuka perasaannya entah di dunia nyata maupun maya. Dan ia lebih memilih diam, jatuh cinta dengan cara yang berkelas, maa syaa Allah. Segenap penjuru dadanya merasa takut, apabila sang pujaan hati ternyata mengetahui perasaannya. Apabila sang pujaan hati ternyata tahu, bahwa sesuatu yang ia tuliskan, ia suarakan, adalah ditujukan kepadanya. Karena baginya... jatuh cinta adalah urusan ia dengan Rabb-nya. Bumi Allah, Catatan Sang Musafir

Menanti Dengan Sabar Yang Baik

Gambar
  Barangkali kita pernah menggantungkan sebab bahagia pada seseorang. Bertemu dengannya bahagia, sekedar mengetahui kabarnya bahagia, dan bahkan kita dengan berani merangkai mimpi hidup indah bersamanya. Sebelum kecewamu semakin dalam, berhentilah dari sekarang sayang! Untuk kesekian kalinya ku meminta, jangan lagi menyandarkan syarat bahagia pada ia yang sama denganmu. Sama-sama tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Kelak, jika tiba waktunya telah terjawab mimpi-mimpimu. Saat ia telah menjadi pendamping hidupmu, tak apa. Jika belum, bukankah engkau hanya akan mendapatkan kecewa ?? Salam dariku untukmu hati yang baik, Menantilah dengan sabar yang baik! :) Menyapa Mentari 💙🌻

Proses Yang Sabar

Gambar
  Pada banyak hal yang kita khawatirkan, sebenarnya lebih banyak hal yang bisa kita pelajari. Terutama sebagai bahan pelajaran untuk mengenal diri.  Kekhawatiran banyak lahir dari ketidaksiapan dan ketidakpastian. Sementara itu, ketidaksiapan lahir dari ketidaktahuan. Tidak belajar, tidak bisa memahami. Kemudian, ketidakpastian hadir karena kita ingin sekali mengendalikan semua hal, termasuk masa depan dan masa lalu. Akhirnya, kita pun tahu apa saja yang belum dimiliki dan harus disiapkan. Kita jadi tahu letak kelemahan diri. Kita jadi mengerti bahwa kekhawatiran punya penawarnya. Tinggal kita bersedia menelan pahitnya atau tidak, bersedia tidak untuk bekerja lebih keras, bersiap lebih banyak. Mahal sekali biaya yang akan kita keluarkan karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian. Sering salah membuat keputusan, buang-buang waktu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting karena kita salah membuat prioritas, salah paham dengan orang lain dan menciptakan permusuhan. Sangat mahal. Sediak

Selamat Tinggal

Gambar
  Kita tidak sempurna. Kita mungkin punya keburukan, melakukan kesalahan, bahkan berbuat jahat, menyakiti orang lain. Tapi beruntunglah yang mau berubah. Berjanji tidak melakukannya lagi, memperbaiki, dan menebus kesalahan tersebut. Mari tutup masa lalu yang kelam, mari membuka halaman yang baru. Jangan ragu-ragu. Jangan cemas. Tinggalkanlah kebodohan dan ketidakpedulian. “Selamat Tinggal” suka berbohong, “Selamat Tinggal” kecurangan, “Selamat Tinggal” sifat-sifat buruk lainnya. Karena sejatinya, kita tahu persis apakah kita memang benar-benar bahagia, baik, dan jujur. Sungguh “Selamat Tinggal” kepalsuan hidup. Beruntunglah yang mau berubah. Berjanji tidak melakukannya lagi, memperbaikinya, dan menembus kesalahan tersebut. Berani mengucapkan "selamat tinggal". Tidak ada yang bisa menjamin perubahan akan mudah. Boleh jadi situasi malah semakin sulit. Tapi ingatlah nasihat agama, barangsiapa yang hendak berubah menjadi lebih baik, maka apapun kemalangan yang menimpa berikutnya,

Bertahan, Mencintaimu

Gambar
Langkahku tertahan, saat banyak alasan untuk pergi meninggalkan. Beginilah caraku mencintai tiap takdir-Nya. Dan aku memilih tetap bertahan. Saat kesadaran hati tahu bahwa tak ada pasangan yang benar-benar sempurna.  Kebaikanmu terlalu melimpah, untuk menjadi alasanku tetap bertahan di sisi mu. Menemani hari-hari pernikahan yang pernah kita impikan bersama. Apakah kau lupa?  Entah telah berapa senja yang kita lalui bersama? Senja yang selalu membuat kita jatuh cinta pada ketetapan-Nya. Aku hanya ingin kau tahu, bahwa terus mencintaimu adalah satu dari alasanku tetap bertahan. Meski tak mudah menjadi seorang istri yang mendampingi sosok seperti mu yang tak cukup lagi kurangkai dengan kata.  Entah hingga kapan benteng pertahanan ini kan bertahan, tapi kuharap ia bisa berlayar menuju syurga-Nya.  Tak ada keputusan yang kusesali saat memilih bertahan bersamamu, meski kutahu ini akan tak mudah. Tapi kuyakin pertolongan-Nya selalu ada.  Aku yang terus belajar menyesuaikan ekspektasi dan real

Pantaskah Kita Digelari Ustazah

Gambar
Dihadapan banyak orang barangkali kita dikenali sebagai sosok ustazah. Lalu, pantaskah gelar itu ada pada kita?  Pantaskah diri digelari ustazah hanya karena pernah belajar di pesantren?  Pantaskah diri digelari ustazah hanya karena punya hafalan qur'an berjuz-juz?  Pantaskah diri digelari ustazah hanya karena berstatus pengajar di pesantren?  Pantaskah kita digelari ustazah hanya karena hafal banyak matan, hadits, hanya karena kita memiliki sanad?  Pantaskah kita berbangga atas gelar 'ustazah' yang diberikan pada kita? Masihkah pantas di sebut ustazah jika semangat mengajarkan ilmu di keramaian dan melemah kala sendirian?  Masihkah pantas kita disebut ustazah jika ilmu-ilmu yang kita pelajari saat mondok hanya sebatas pikiran saja? Sulit untuk mengamalkan dikehidupan sehari-hari? Masihkah pantas di sebut ustazah jika hanya sebatas dipelajari, namun lupa diamalkan?  Barangkali kita hanyalah sebatas yang ingin 'digelari ustazah,' barangkali kita hanya sebatas senang

Berdiri Tegar

Gambar
  Berdiri tegar diatas masalah-masalah hidup yang datang silih berganti adalah pilihan. Pilihan untuk terus melanjutkan perjalanan ini hingga akhir, sampai tugas selesai.  Berdiri tegar diatas lika liku luka kehidupan adalah sebuah kekuatan. Kekuatan yang mengakar dalam jiwa. Karena dari sanalah kita belajar mendalami tiap kesedihan akan berbuah kesabaran. Harmoni yang membuat kita tetap bertahan meski arus perjuangan kian deras.  Air mata takkan lelah menyapa, ujian takkan henti menghadang, namun kekuatan untuk menghadapinya akan terus mengakar dalam jiwa selama Allah menjadi sandaran kehidupan. Takkan tersisa kelemahan untuk memerangi tiap goda syaitan, yang ada hanya sabar  tak terbatas untuk melaluinya. Karena di depan sana telah menanti kebaikan. Di depan sana kesabaran telah menanti dengan kesudahan yang terpuji. Di depan sana ada janji surga bagi mereka yang terus mengupayakan sabar.   Fainna ma'al 'usri yusraa

Beri Ruang Dirimu

Gambar
 Jika ingin memahami orang lain, maka pertama-tama kamu harus bisa memahami dirimu sendiri. Sebab bagaimana mungkin bisa kenal dengan baik perasaan, masalah, dan apapun yang sedang dialami orang lain kalau kita sendiri tidak mengenali apa yang kita rasakan, alami dan hadapi. Beri ruang yang cukup untuk dirimu sendiri. Beri waktu yang lapang untuk mengenali dirimu sendiri dengan baik. Karena sungguh itu sangat perlu. Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan dunia luar sehingga tak bisa memahami diri sendiri. Lalu, saat sudah berumur, kita masih bingung dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Segala hal di dunia berbatasan waktu. Waktu hidup akan berakhir dengan kematian. Seseorang yang mengerjakan skripsi akan berbatas waktu sidang. Seseorang yang kuliah akan berbatas waktu kelulusan. Tugas-tugas akan berakhir pada waktu yang ditentukan. Masalah ajang akan terbatas waktu pernikahan. Segala hal di dunia memiliki batas waktu. Berbuat amal hanya bisa dilakukan ketika hidup. Banyak orang, ter

Terhubung

Gambar
  Orang-orang yang pernah mengukir kecewa di hati kita biarlah berlalu. Kita harus berusaha untuk memaafkan kesalahan mereka, sebanyak apapun itu. Sebab, rasa-rasanya, memaafkan orang lain itu penting bagi diri kita sendiri. Agar lebih mudah bahagia dan lebih mudah merasakan beragam hal yang sebenarnya menjadi milik kita.  Dalam hidup, kita sering menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Terutama bila kita sudah memiliki ekspektasi terlebih dahulu. Ada juga hal-hal yang tidak sesuai dengan situasi yang kita inginkan. Dalam hidup, kita banyak mengalami kekecewaan padahal hal-hal semacam itu. Padahal hal-hal yang membuat kita ingin menentang, membantah, melawan. Hanya, kita tidak memiliki kekuatan sebesar itu. Kita hanya bisa melawan dengan batin. Kita tak berdaya pada takdir takdir yang terjadi, keputusan-keputusan yang diambil, dan jalan-jalan yang telah dipilihkan untuk kita. Perasaan tak berdaya serupa di ruang tunggu saat menanti kereta. Kita tidak berdaya untuk mengendal