Apa yang Kurang?

 


Apakah kita sering mengeluhkan hal-hal yang tak dimiliki? Padahal saat ini, kita tengah membaca buku yang baru saja dibeli. Duduk manis di rumah tanpa kehujanan atau kepanasan sambil sesekali melihat ponsel kita yang harganya cukup mahal. Kita juga tak perlu khawatir nanti malam tidur di mana, besok makan apa. Karena kalaupun bingung mau makan apa, kita bisa langsung pesan dari ponsel.

Untuk sampai pada tahap pemahaman saat ini pun, kita mendapatkan kemudahan untuk menempuh pendidikan. Bahkan saat menempuhnya, kita tidak perlu sibuk memikirkan segala biaya. Segala sesuatunya terasa lebih mudah bagi kita karena orang tua memiliki kemampuan finansial yang baik. Atau kalau saat ini bekerja, darinya kita dapat uang yang bisa digunakan berhari-hari ke depan.

Kita tidak kesulitan untuk memiliki baju yang layak pakai. Malah kita masih bisa memilih bahan kain dan motif yang bagus. Kita tidak perlu sibuk menambalnya jika telah rusak. Kita bisa segera membeli yang baru. Bahkan tak perlu menunggu rusak, saat masih bagus pun kita tetap membeli yang baru. Meski kadang terbesit perasaan kekurangan, karena kita membandingkan apa-apa yang tidak dimiliki. Kekurangan kita tidak sebanding dengan apa yang kurang pada orang lain.

Coba sesekali menyusuri lebih dalam gang kecil di sudut kota. Menyusuri jalan utama selepas isya. Pergi ke tempat-tempat yang jauh. Dan semua hal yang selama ini jarang kita maknai.

Bumi Allah, 

Memberi Ruang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup