Apa Kamu Tak Menyesal?

 


Apa kamu tidak menyesal tak memilihnya? Padahal, itu pilihan terbaik yang seharusnya kamu ambil. Apa kamu tak menyesal dulu tak memperjuangkannya, dan membiarkannya berjuang seorang diri sampai akhirnya dia tak mampu lagi melewati segala rintangan, yang sebenarnya bisa kamu singkirkan jika mau turun tangan. 

Apa kamu tidak menyesal telah melewatkan kesempatan sebaik itu? Bukan karena kamu tak mau, tapi karena kamu telah membiarkannya pergi. Apa kalau ada kesempatan lagi, kamu akan berpikir dengan cara berbeda? Kamu akan membantunya berjuang, berkata terus terang bahwa kamu ingin dia tidak berhenti, dan kamu bersedia memberitahunya beberapa cara untuk membantu? 

Apa kamu tidak menyesal? Karena kesempatan dan pilihan yang datang setelah itu mampu memenuhi keinginan mereka, tapi tidak pernah mencukupi semua kebutuhanmu. Bahkan, malah melukaimu kemudian.

Apa kamu tidak menyesal telah melewatkan kesempatan yang sangat baik, yang sangat dinanti orang lain? Bahkan, kamu tahu betul bahwa kamu sangat bisa bahagia, akan diperlakukan sebaik mungkin, dan akan memiliki semua mimpimu tanpa takut kehilangan satupun. Kamu akan dicintai dengan begitu santun, sampai-sampai tak ada kekhawatiran sama sekali tentang masa depan.

Akan tetapi, kamu melewatkannya. Kamu biarkan dia pergi karena kamu tak bisa berkata tidak kepada mereka. Mereka yang menginginkan mau menjadi apa yang mereka mau dan memilih apa yang mereka pilih. Apa kamu tidak menyesal?

Apa penyesalanmu bisa ditutupi dengan baik setelah kejadian itu terlewati beberapa tahun kemudian? Dan kamu menyaksikan, dia telah berjuang untuk yang lain dan itu bukan dirimu. Dia telah memberikan semua hal terbaik yang dimiliki dan itu bukan untukmu. Dan kamu menjalani kehidupan yang sebaliknya. Tinggal dengan seseorang yang tak bisa menghargai impianmu, tak benar-benar mencintaimu, tak bisa melindungimu. Apa kamu menyesal? Apa kamu ingin memutar waktu? Tidak bisa kan?

Kamu harus menghadapi semuanya, meski seorang diri. Tidak ada gunanya menyesal karena itu takkan mengubah apapun, takkan membuat kita bisa kembali ke masa lalu. Mau tidak mau, memang kamu harus menghadapi pilihanmu saat ini.

Pada satu titik, kita baru sadar telah berjalan terlalu cepat hingga melewatkan banyak sekali kebaikan. Dan akhirnya, kebaikan itu menjadi milik orang lain. Sedangkan kita masih bersusah payah berusaha menemukannya. 

Dalam hidup, sulit untuk memutar balik dan tidak mungkin memutar waktu. Kita tetap harus berjalan ke depan menghadapi semua akibat dari tindakan, pilihan, dan keputusan yang diambil sebelumnya. Tak ada yang mengejar-ngejarmu kecuali kekhawatiran dan ketakutanmu sendiri.

Bumi Allah, 

Memberi Ruang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup