Menyusuri Palung Jiwa

 




Untuk masa yang telah hilang. Telah kita lalui waktu yang lalu, yang tak akan pernah terganti, tak akan pernah lagi berubah, bahkan meski kita telah melupakannya. Ada masa-masa yang telah hilang, meski aku yakin tidak akan pernah luput dari pencatatan-Nya.

Manusia-manusia datang dan pergi dari kehidupan kita. Sebagian hadir untuk memberi arti, sebagian lagi datang untuk memberi pelajaran. Dan keberadaanmu, adalah tentang bahagia dalam kehadiran, sementara kehilanganmu, telah memberi makna dalam ketidakberadaan. 

Aku masih menyusuri palung jiwaku sendiri. Menghitung waktu kapan lagi kita berjumpa. Mencoba membayangkan segala yang tak akan mampu lagi terbayangkan. Aku masih menyusuri palung jiwaku sendiri. Bersama siapa saja yang pernah merasakan pahit getirnya kehilangan.

Sebuah kabar baik seolah memaksaku untuk menyunggingkan senyuman. Hingga mampu lirik lisan berucap; sampai berjumpa di tempat tiada lagi air mata.

Bumi Allah, 
Kelana sunyi perjalanan paling hening menuju hatimu sendiri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup