Tidak Saling Memiliki, Hanya Dititipi

 


Pada bait yang bersajak, 

Merenda masa menakar kadar taqwa,

Pada jejak yang berjarak,

Mengupaya agar selalu dalam ridho-nya,

Pada ruang yang seringkali berjenak,

Melintas ingatan indah di suatu kala,

Dalam jalinan ikhtiar dan juga doa,

Pada pendengaran yang senantiasa menyimak,

Menua, mendewasa, menjalani takdir usia,

Pada pandang yang setia beriak,

Merangkai sabar beriring syukur di setiap masa,

Pada rasa yang kerap berdecak,

Menjaga sepenuh jiwa segala titipan-Nya,

Pada rindu yang setiap saat menanjak, 

Atas ridho dan izin-Nya semata,

Pada kasih yang tak pernah beranjak,

Hingga kelak DIA bersamakan kita di Syurga-Nya,

Betapa hampir tak terasa,

Menua, mendewasa, menjalani takdir usia,

Menjaga bahtera tetap bertahan di samudera biru dengan penuh jerih perjuangan, 

Bahwa kita tak pernah saling memiliki, 

Melainkan hanya saling dititipi,

Tentang asa, tentang rasa, tentang cinta, tentang cita, tentang cerita,

Kumpulan kata yang tak bisa sederhana bagi kita, 

Akan selalu kita mengupaya untaian sabar dan syukur menghiasi,

Tentang cinta yang masih gagah bertahta di singgasana hati,

Meski arus gelombang sapuan badai tiada henti menyerbu, 

Tak sederhana kata, namun pembuktian realita,

Mari saling menginsyafi diri,

Bahwa kita tak pernah saling memiliki,

Melainkan hanya saling dititipi lalu di uji, 

Tempat berbagi tawa dan air mata,

Tempat saling meminjam pundak dan peluk menyambut segala penat,

Tentang kita yang tak cukup dalam kata merangkum segala cerita,

Betapapun tertatih, 

Mengambil jarak, saling beranjak,

Kemurkaan-Nya adalah yang paling mengkhawatirkan kita,

Jadikan 'mitsaqan ghalizhan' ini sebagai wasilah menjaga Izzah dan kesucian agama,

Jangan nodai dengan khianat, maksiat, apalagi nafsu syahwat semata,

Semoga DIA bersamakan kita kelak di Syurga-Nya.

***

Baarakallahu lanaa wa baaraka 'alainaa wajma' bainanaa fii khaiir

Rabbanaa hablanaa min aswaajinaa wa min dzurriyyatinaa  qurrota a'yun waj'alnaa lil muttaqinaa imaama

Aamiin Ya Rabbal Aalamiin






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup