Jalan Kembali

 


Sudah berapa banyak nasehat terlewat tapi juga tak membuat kita tobat menjauhi maksiat. Bukan karena sudah fitrah manusia yang keimanannya naik turun, tetapi barangkali karena diri yang enggan berusaha menjemput hidayah-Nya. 

Sudah berapa kali Allah memberi isyarat, untuk kembali menjemput taat. Tetapi kita tolak, dengan hati yang memberontak merasa diri baik-baik saja dalam iman yang porak. 

Duhai, kita yang seringnya mampu memungut hikmah atas hikmah tetapi terlalu lemah akan goda nafsu syahwat dan syubhat yang seolah terlihat begitu nikmat hingga kita melumatnya terlalu lahap. 

Adakah diri merasa resah saat nikmat ibadah tak lagi terasa? 

Adakah diri bersedih, saat hidayah pergi tak lagi kembali? 

Sungguh manusia tak kurangnya adalah hamba yang lalai, dalam kemelut antara taat atau maksiat. Maka meminta pertolongan kepada Allah janganlah sampai terluput. 

Sebab kita tak pernah bisa berupaya tanpa daya pertolongan-Nya. 

Sebab kita lemah dengan segala goda pernak-pernik dunia yang melenakan.

Semoga Allah kembalikan hidayah itu, pada kita yang merindu jalan kembali pada-Nya.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup