Perjalanan Selesai


 

Setiap kita harus siap ditinggalkan dan meninggalkan. Perjalanan kita di dunia ini kelak akan usai. Semua yang telah kita kumpulkan akan tertinggal di dunia. Hanyalah amal yang akan menemani. 

Lantas, sudah siapkah amalan yang akan kita bawa nanti? 

Untuk itu, sekarang waktunya berbenah kembali. Siapkan bekal-bekal yang akan kita bawa ke perjalanan panjang ini. Yang semoga untuk kemudian mendarat, dengan sebaik-baik pendaratan di Surga.

Jika di dunia ini masih ada urusan dengan manusia, maka segeralah selesai kan. Di akhirat nanti sudah terlalu banyak yang akan dipertanggungjawabkan. 

Perselisihan dengan manusia, selesaikan. 

Perebutan harta keluarga, selesaikan. 

Selesaikan semuanya di dunia. Tinggalkan jejak-jejak yang baik saja. 

Ada yang berbuat salah, maafkan. 

Ada yang membuat marah, maafkan. 

Ada yang membuat kecewa, maafkan. 

Ada yang membuat sedih, maafkan. 

Ada yang membuat menangis, maafkan. 

Ada yang merusak impianmu, maafkan. 

Yah, maafkan. Lapangkan. 

Tak masalah untuk memaafkan, sesekali masih bisa menjadi memori hikmah yang akan di kenang. Karena membawanya ke akhirat juga tak membawa manfaat selainnya lamanya proses pertanggungjawaban. 

Kelak, jika perjalanan ini selesai. Maka semoga yang berat adalah timbangan amal amal baik kita. 

Kelak, jika perjalanan ini selesai. Semoga segala kewajiban-kewajiban kita di dunia telah ditunaikan. 

Kelak, jika perjalanan ini usai. Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk menutupnya dengan hari-hari terbaik. 

Kelak, saat jasad tak lagi ada dan perjalanan telah selesai. Semoga yang tertinggal hanyalah kenangan-kenangan baik kita. Semoga Allah menutupi segala aib kita di dunia. 

Dalam penatnya perjalanan yang fana ini, meski dipenuhi tetesan air mata, keringat, peluh tak berkesudahan. Semoga kita dimampukan untuk menutupnya dengan kelegaan hati karena telah menyelesaikan misi dalam perjalanan ini. 

Misi menjadi manusia yang beribadah dengan baik dan benar. Misi untuk menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup