Mulai Perjalanan Lagi


 

Jika kemarin masih ada duka dan luka yang harus kita pelihara, mungkin hari yang baru ini adalah kesempatan untuk kembali membasuhnya. Waktu yang terluang untuk menjadi sembuh seperti sedia kala.

Jika kemarin masih ada perkara-perkara yang belum selesai, maka barangkali hari ini adalah momentum yang tepat untuk memulainya kembali. Perlahan-lahan, tenang saja. Satu langkah kecil akan berarti dan tentu akan selalu menjadi berbeda daripada berdiam diri.

Jika kemarin masih ada janji yang belum sempat ditepati, maka barangkali hari ini kita telah punya kemampuan untuk menebusnya. Mengusahakan apa yang masih bisa kita usahakan. Menempuh jalan-jalan yang ia ridhoi untuk bisa menunaikan segala hutang. 

Jika kemarin masih ada kemaafan yang belum mampu kita berikan kepada ia yang tersalah, barangkali hari ini adalah saat yang tepat untuk meringankan hati. Waktu yang berharga untuk melepaskan segala beban yang kamu tahu, akan menggerogoti dirimu sendiri. Tak apa, jika harus ada air mata yang tumpah. Sebab, setiap diri berhak untuk kedamaiannya. 

Jika kemarin masih ada salah yang belum kita tobati, barangkali hari ini adalah saatnya untuk memulai segalanya dari awal lagi. Seorang ksatria adalah ia yang mampu mengakui keliru pada dirinya. Sebab berbuat kesalahan adalah ciri dari sisi manusiawi yang kita punya. Tapi, adakah kita mampu untuk selalu berupaya mengembalikan lagi langkah hanya pada apa yang ia tunjukkan sebagai kebenaran? Bahkan ketika kesalahan itu tampak layaknya sesuatu yang manis, bahkan layak untuk diperjuangkan. Tapi, tanyakanlah kepada hati kita sendiri. Sesungguhnya di sana telah ada jawabannya; yang paling lurus juga tulus. Bahwa tidak semua hal yang tampak indah untuk dinikmati itu adalah jalan hidup yang layak untuk hati yang suci. Ia pasti sebenarnya telah menolak sedari dulu, hanya saja terkadang kita menutup pendengaran kita sendiri dan tak acuh pada nurani yang bersorai meminta kita untuk berhenti. 

Lalu, kemudian datang sebuah hari baru tempat kita kembali punya kesempatan untuk pulang kepada kebaikan. Sebuah hari yang menyatakan kepada kita bahwa kita belum terlambat untuk bertobat. Bahwa kita semoga tidak bernasib selayaknya Firaun yang baru mendengarkan fitrah hatinya ketika ia telah dalam kepungan laut merah saat nafas telah tersengal pada kerongkongan. 

Hari ini adalah kesempatan yang besar, bukan? Tak ada salahnya untuk memilih tak lagi menunda. Tobat dan meraih ampunan-Nya yang sebesar langit dan dunia. 

Jika kemarin ada usaha yang kita rasa belum sampai pada titik maksimalnya, barangkali hari ini datang sebagai kesempatan untuk bergiat kembali. Hidup di dunia memang singkat dan sementara saja. Tapi, segala ikhtiar dan kebaikan itu mungkin adalah sebab kebahagiaan pada hati yang lain. Maka mengusahakan sesuatu untuk bisa meletakkan senyuman pada bibir orang-orang terkasih adalah sesuatu yang indah bahkan mungkin meski ada peluh dan air mata kita yang menetes karenanya. 

Mari, kita mulai perjalanan lagi...

Bumi Allah,

Kelana Sunyi perjalanan paling hening menuju hatimu sendiri || Arrifa'ah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup