Proses Yang Sabar

 


Pada banyak hal yang kita khawatirkan, sebenarnya lebih banyak hal yang bisa kita pelajari. Terutama sebagai bahan pelajaran untuk mengenal diri.  Kekhawatiran banyak lahir dari ketidaksiapan dan ketidakpastian. Sementara itu, ketidaksiapan lahir dari ketidaktahuan. Tidak belajar, tidak bisa memahami. Kemudian, ketidakpastian hadir karena kita ingin sekali mengendalikan semua hal, termasuk masa depan dan masa lalu.

Akhirnya, kita pun tahu apa saja yang belum dimiliki dan harus disiapkan. Kita jadi tahu letak kelemahan diri. Kita jadi mengerti bahwa kekhawatiran punya penawarnya. Tinggal kita bersedia menelan pahitnya atau tidak, bersedia tidak untuk bekerja lebih keras, bersiap lebih banyak. Mahal sekali biaya yang akan kita keluarkan karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian. Sering salah membuat keputusan, buang-buang waktu untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting karena kita salah membuat prioritas, salah paham dengan orang lain dan menciptakan permusuhan. Sangat mahal.

Sediakan waktu untuk bersabar dalam menjalani proses. Kita akan belajar sedikit demi sedikit tentang hidup. Segala pertanyaan yang ada dalam benak kita saat ini mungkin bukan waktunya untuk ditanyakan sekarang. Ada banyak hal yang harus kita pahami agar nanti pertanyaan-pertanyaan yang penuh kekhawatiran itu bisa kita jawab sendiri.

Kita tidak lagi bergantung pada orang lain untuk membuat keputusan. Tidak lagi harus mencari validasi atas pilihan yang akan kita buat. Tidak lagi salah menakar risiko. Tidak lagi menyesal jika ternyata kita salah membuat keputusan. Salah membuat keputusan pun akan membuat kita belajar banyak hal, dan bisa mengantarkan kita menjadi pribadi yang jauh lebih matang. Namun sekarang, pasti kita sangat takut melakukan kesalahan. Apalagi salah mengambil keputusan. Karena memang kita belum sematang itu.

Sabar... Kita sedang berjuang untuk diri kita sendiri. Beri ruang untuk diri belajar, rapikan pikiran-pikiran instan yang memacu kita untuk segera lompat dari pertanyaan ke jawaban. Tanpa mengetahui bagaimana proses jawaban itu didapatkan. Kalau ada resiko, ambil saja. Telan semua resiko yang memang diperlukan untuk kita belajar. Tak apa lebih lelah, tidur berkurang, dan berulang-ulang gagal saat ujian. Jangan mempersulit diri sendiri pada masa yang akan datang karena keengganan untuk belajar saat ini, karena kita tidak sabar menjalani proses.

Bumi Allah,

Memberi Ruang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup