Hendak Kemana Kita Pergi?


Ada banyak yang harus dicapai; visi, misi bahkan ambisi. Semua dilakukan dengan berbagai harapan untuk sampai pada titik kebahagiaan.

Apakah dengan menyibukkan diri untuk bisa mencapai semua agenda besar hidup kita, hidup kita berasa lebih tenang? Jika tidak, ada hal yang mesti kita urai kembali dari semua yang pernah menjadi visi misi kita.

Kemana kita akan pergi? Kemana langkah kaki akan dibawa pergi? Bekal apa yang kita miliki untuk dibawa pergi? Siapkah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di suatu saat nanti? Itulah pertanyaan yang seharusnya merangsang naluri dan intuisi untuk bisa mengetahui kemana kita hendak pergi.

Kita terlahir sebagai manusia dengan amanah; beribadah dan bermuamalah. Itulah tuntutan sejati dari pijakan kita hari ini. Betapa tidak, kita melalui proses panjang dari hidup kita menjadi seorang manusia--hidup di rahim ibu, lahir menjadi bayi; mendewasa, lantas pergi!

Kepergian itulah yang semestinya kita jawab lebih dahulu dengan bertanya "kemana kita akan pergi? Kemana langkah kaki akan dibawa pergi? Bekal apa yang kita miliki untuk dibawa pergi? Siapkah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di suatu saat nanti?"

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, ambisi-ambisi tiada habis yang selama ini mengelabui untuk tiba di pelabuhan kebahagiaan ternyata hanya membuat kita semakin tertekan. Pula dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, akan membuat kita berbalik arah menuju fitrah yang sesungguhnya; beribadah dan bermuamalah. Itulah yang hendak kita lakukan saat ini, bermuhasabah tentang tujuan penciptaan kita. Dengan begitu, kita akan menemukan jawaban dari sebuah pertanyaan "kemana kita hendak pergi?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup