Memberi Ruang


 

Baru saja aku memberanikan diri melangkah dan mengambil keputusan untuk hidupku. Aku tahu, mungkin aku terlambat dibandingkan yang lain. Namun, aku bahagia bisa melakukan hal yang berharga untuk diriku sendiri. 

Kalau tidak tahu kapan harus berhenti, coba kamu ingat-ingat lagi saat memulainya dulu. Apakah dulu dan sekarang perasaannya telah berbeda? Apakah tujuannya telah berubah? Apakah kamu mau menjalani semua ini seumur hidupmu? Kalau tidak, kamu punya pilihan untuk menentukan. Sama seperti dulu, saat kamu memilih mau mengambil keputusan yang sedang kamu jalani sekarang atau tidak. 

Semakin dewasa, akan semakin banyak hal yang mengalihkan fokusmu, menguji komitmenmu, membelokkan langkahmu. Maka izinkan dirimu ditemukan, izinkan dirimu ditolong. Saat sadar tidak bisa mendapatkan apa yang diimpikan, apakah kamu akan membiarkan hal tersebut mengurangi rasa bahagiamu pada hari-hari mendatang?

Kenali dengan baik tujuanmu agar kamu kenal dan dikenal oleh yang setujuan, agar tujuan itu tidak berubah bagaimanapun keadaan. Hidup memang untuk dijalani, bukan dipikirkan semuanya sampai-sampai membebani diri kita sendiri. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup