Waktu Terus Berlalu

 


Waktu terus berlalu, perjalanan mu terus berlanjut. Berhenti pun tak bisa, jika bukan takdir Allah yang menggariskan. Sudahkah jejak-jejak yang berlalu menjadi bekal kebaikan? Atau menambah jejak keburukan dengan jatah hidup yang semakin berkurang? 

Sudahkah tangismu menjadi kebaikan?

Sudahkah kecewamu menjadi kebaikan? 

Sudahkah sedihmu menjadi kebaikan?

Sudahkah bahagiamu menjadi kebaikan? 

Yahh...seharusnya waktu, jatah hidup yang semakin berkurang, membuat langkahmu menjadi kebaikan. 

Kebaikan atas segala hal yang menimpa, membuat syukurmu lebih banyak, sabarmu kian memuncak, doa mu kian menguat, dan kedekatan mu pada-Nya kian hebat. 

Seharusnya waktu, membuatmu menjadi kebaikan untuk sekitar. Senyumanmu menjadi semerbak hari yang menyemangati, sorot matamu menjadi binar yang memiliki nyala semesta. Kebaikanmu pada makhluk bumi harus terus dilanjutkan. 

Pada waktu yang kian berlalu,

Pada jatah hidup yang kian berkurang,

Sudahkah ia menjadi kebaikan? 

Untukmu yang kadang sedih, kadang bahagia. 

Pada perjalanan yang kian bergulir, 

Sudahkah ia meninggalkan jejak kebaikan?

Padamu yang kadang taat, kadang bermaksiat.

Jangan lupa doa lagi...

Semoga pundakmu dikuatkan,

Semoga langkahmu dimudahkan dalam jejak-jejak kebaikan. 

Tak ada hadiah yang lebih baik selain doa, maka semoga Allah menjagamu dimanapun berada. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup