Aku Harus Pergi

 


Aku harus pergi, ucapku pada diri sendiri. 

Tapi kemana? Bukankah dunia ini fana? Tanyaku kembali pada diri sendiri

***

Yah, aku harus pergi meninggalkan dunia ini dengan segala gemerlapnya. Pergi menuju kampung akhirat surga.

Apakah amalan ku sudah cukup menuju surga? Tanyaku lagi pada diri sendiri. 

Ahhh belum, amalku belum cukup banyak. 

Aku harus tetap tinggal di dunia ini, memungut sebanyak-banyaknya kebaikan, hingga Allah mengatakan; waktunya pulang. 

***

Hakikat dunia ini adalah hina dan rendah, tidak pantas bagi orang beriman berlomba-lomba memperebutkannya. Dunia ini ladang ujian, setiap kita akan diuji dengan berbagai keinginan hawa nafsu yang memalingkan diri dari perintah-Nya. 

Orang-orang beriman tidak sepantasnya menganggap dunia ini sebagai tempat tinggal abadi. Melainkan dunia ini hanyalah persinggahan untuk menyiapkan bekal bepergian menempuh perjalanan teramat panjang menuju surga Allah. Dan tidaklah surga diaraih tanpa pengorbanan dan perjuangan. 

***

Kemana Aku akan pergi?

Aku akan pergi menuju surga Allah,

Dan untuk menuju surga Allah, aku harus berlelah-lelah di dunia ini dalam kebaikan, aku harus berjuang dan berkorban di jalan-Nya lebih sabar lagi. 

Jika aku di uji, maka aku harus bersabar. Bukankah sabar memiliki tempat terpuji di sisi Allah? 

Jika aku kecewa, maka aku harus bersabar. Bukan sabar adalah salah satu jalan menuju surga Allah?

Jika aku di dzolimi, maka aku harus perbanyak berdoa kepada Allah. Bukankah dengan doa, kita bisa terhubung dengan Allah? 

Jika aku bersedih, maka aku harus sholat. Bukankah Allah adalah sebaik-baik tempat kembali?

***

Kemana aku pergi?

Aku akan pergi menuju surga Allah yang tak ada lagi kesedihan dan air mata. 

Dan untuk itu aku harus berbekal di dunia ini dengan banyak kebaikan, sabar, dan terus berdoa pada-Nya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup