Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Hingga nanti

Aku tidak pernah paham akan perasaanku Sebagaimana saat rasa menghampiri tanpa permisi Bagaimana mulanya Hingga rindu tenggelam Dan akhirnya belajar bahwa adalah ikhlas yang tak pernah kecewa Aku tidak pernah paham akan perasaanku Tapi aku mengerti bahwa selamanya cinta tak harus dimiliki Inilah aku dan sajak-sajakku Ia tak bertuan Bukan sebab tak ingin merasakan Genggaman dan sandaran yang akan melengkapi kekuatan Namun, tumpuan yang belum saatnya tertumpu juga akan hambar ia kan ? Ini aku dan sajak-sajakku Kau boleh membacanya tapi tak dapat memilikinya Sekian lama, hingga benar Tuan datang, tepat dipelantaran rumahku Bukan... Datang diberanda sajak-sajakku Inilah aku Perempuan bersajak Menikmati setiap asa bersama kertas-kertas putih dan pena yang siap ditikam tinta Aku tak pernah paham akan perasaanku Sebagaimana orang-orang menerka arti hujan dan senja yang salah memilah Meski aku pernah 'sekali' menaruh harap pada ia yang tak seharusnya Hanya seben

Zulaikha dan Nabi Yusuf

Saat ketaatan pada Allah selalu menjadi landasan dalam mencintai “Dan wanita (zulaikha) yang yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata ‘Marilah kesini, ‘Yusuf berkata, ‘Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik, Sesungguhnya orang – orang zalim tiada akan beruntung.” (Q.S : Yusuf : 30) Yusuf AS, adalah seorang pemuda yang dikenal sejarah sebagai laki-laki yang sangat tampan hingga ketampanannya ini begitu mempesona banyak wanita salah satunya adalah istri majikannya yang lebih dikenal dengan nama Zulaikha. Para ulama tafsir menyebutkan usia Yusuf AS saat tinggal di istana berkisar antara 20 – 25 tahun. Jika ditilik dari usianya kita bisa bayangkan anak muda dengan usianya ini tentu saat-saatnya syahwat bergejolak tinggi, terlebih lagi ia hadir di negeri asing dimana statusnya disana hanya sebagai seorang budak yang diperjual belikan, status terendah dalam strata masy

Heroik [Nailah dan Utsman]

Gambar
Cinta adalah sebuah kata kerja. Karena itu mencintai berarti membawa konsekuensi bagi para pecinta sejati berupa keterharusan untuk melindungi, merawat, menyirami, dan menumbuhkan kuntum-kuntum cinta agar senantiasa tetap bersemi. Maka pada setiap betikan niat yang menggerakkan diri untuk mencintai lalu menikahi seseorang; tanyakan pada hati nurani, apa yang paling menyalakan minat di dalam hati. Sejenak mari belajar dari sebuah kisah cinta yang tak hanya bersemi di dunia namun membawa harumnya hingga ke surga. Kala itu, Utsman Ibn Affan baru dibaiat menjadi khalifah ketiga untuk meneruskan kekhalifahan Amirul Mukminin Umar Ibn Al Khattab Ra yang syahid di tangan seorang kafir majusi. Kala itu pula, Utsman Ibn Affan memutuskan untuk menikah lagi untuk kesekian kali, setelah pada dua pernikahan sebelumnya ia telah menikahi dua putri Rasulillah SAW, yakni Ruqayyah dan Ummu Kultsum sehingga Utsman Ibn Affan digelari sebutan Dzun Nurain atau Pemilik Dua Cahaya.  Tak berselang lama, atas

Periksa Kembali

Tidak ada yg salah tentang sebuah rasa hadir sebelum menikah. Hanya saja cara kita keliru menyikapinya. . Periksa berulang kali rasa itu. Apakah sebatas kagum, suka, nafsu atau memang cinta sesungguhnya? . Rasa cinta itu berasal dr Allaah, hakikatnya fitrah & anugerah. Dan cinta itu membawa kembali kepada Allaah. . Jika mengatasnamakan rasa itu cinta, namun membawa luka dan dosa, bisakah disebut cinta? . Jika rasa itu disebut cinta, namun menjalani hubungan haram (pacaran), menuai ribuan maksiat dan mendekati bahkan berzina, pantaskah disebut cinta? . Percayalah, cinta sesungguhnya itu berasal dr Allaah dan kembali pada Allaah. Karna cinta sesungguhnya itu selalu baik jika dijemput dengan jalan baik (halal). . Segerakanlah menikah, agar kelak tau bahwa cinta tumbuh setelah menikah jauh lebih baik, berkah dan JannahNya

Jangan Jatuh Cinta tapi Bangun Cinta

Jatuh cinta stadium akut. Menyebabkan gejala mabuk cinta. Yang dipikirkannya dia, gak bisa hidup tanpa dia. Kemana-mana ingin sama dia, nunggu kabar dia. Ingin diperhatikan dia. Di level ini logika perlahan lumpuh. Segala keinginannya dipenuhi. Segala harapannya diwujudkan. Segala upaya dikerahkan. Segala pengorbanan diberikan. Namun beberapa waktu kemudian semua sirna. Saat apa yang ia berikan tak sesuai dengan yang diharapkan. Saat apa yang dibayangkan tak seindah yang terealisasikan. Cinta menuntut, cinta posesif, Cinta pamrih. Akhirnya cinta retak, kecewa dan menderita. Patah hati, itulah istilah untuk orang yang punya kasus seperti ini. Susah move on sebutan untuk yang patah hati dalam jangka yang panjang. Ujung nya trauma, susah percaya dan susah menerima cinta yang baru.  Solusinya, bangun cinta. Agar cinta diberkahi Sang Pencipta. Agar cinta tetap pakai logika. Agar cinta kekal sampai surga.

Kutipan

Pada akhirnya akan ada yang bertahan, banyak pula yang meninggalkan. Setiap orang memiliki pilihannya masing-masing. Apapun itu, semoga semua tetap dalam jalan meraih ridho-Nya..

Tentang Pernikahan

Akhir-akhir ini menjadi sangat intensif untuk membahas "pernikahan". Banyak hal yang (kemudian) menjadi pertanyaan lalu perlahan dijawab dengan kedewasaan diri yang seadanya. Tentang waktu, usia, bakti, dan mimpi. Bagi perempuan, bukan hal sulit menentukan kapan harus menikah dan atau di usia berapa ia berkenan untuk memulainya. Sebab, kesiapan seseorang untuk menikah tidak didasarkan pada usia saja. Akan tetapi, usia (memang) menjadi parameter penting dalam menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Yang mana merupakan kunci penting dalam berumah tangga. Sebab "kedewasaan dalam berumah tangga" lah yg dibutuhkan seseorang agar bijak dalam bersolusi. Hingga pada akhirnya siap/ tak siap akan nampak dari bagaimana ia berkacamata dan bagaimana ia menilai kemapanan diri. Tentang bakti. Sampai ia menyatakan sanggup untuk mengabdi pada lain lelaki, pun tak benar-benar mampu meninggalkan. Selalu ada ruang untuk dijaga. Membersamai hingga akhir, adalah ikhtiar yang ia wuj

November Menghadiahi Januari

Gambar
Rintik-rintik hujan januari  Melahirkan sendu atas rindu yang ku cipta pada November lalu  Lagi-lagi, dalam-dalam, diam-diam. Sajak-sajak ku kini tak lagi patah  Ia bahkan menjadi kuat atas harap november yang belum siap  Tersenyum melepas semua beban-beban yang tak berpihak  Engkau datang tapi tidak menetap Untung saja hatiku lapang dalam 'Memaafkan'  Aku ingin berterima kasih pada november yang tak lupa menyapa Januari  Memberikannya hadiah ter indah dengan senja di penghujungnya  Senja yang begitu manis, dibubuhi ronanya yang begitu menenangkan November dan Januari kembali  Dalam doa-doa yang melangit  Katanya 'Rindu,ketika aku mulai lupa dengan apa yang pernah ku ucapkan maka saat itu kau harus mengingatkan. Ingatkan bahwa aku pernah berharap disaat aku belum siap."  Ia benar menyapaku...  Kini hatiku lapang  Dalam Ikhlas pula dalam melepas  Aku tak lagi gagu bukan karena rindu telah meragu  Ia menetap tapi kau perlu paham ; kita akan kecewa bila berharap buk

PASRAHAN NOVEMBER

November minggu keempat ini menyakitkan, Seperti senja yang disinsing hujan, Daun-daun berguguran ditiadakan oleh angin menjelma tanah purba, Perasaan kalang kabut hingga senja memutuskan untuk terlelap, Digantikan gulita; Dan kau datang sebagai penghujan, Pada temaram rasa yang ku pendam, Ku namakan ia takdir yang memisahkan dan menyatukan, Jika rasa ini harus seperti mars dan venus yang tak dapat bertemu di orbit yang sama, Maka kubiarkan bayangmu menggantung diatas bongkahan rasa yang kupendam, Sepasrah ranting yang tetap berdiri meski angin menjatuhkan daun-daunnya, Seikhlas dedaunan membusukkan diri untuk membuat tuannya menumbuhkan daun yang baru, Aku bukan pemahir yang seketika menyulap ada dan meniadakan rasa, Bukan pula penyembunyi peduli yang luar biasa, Apalagi perihal peredam rindu dan penulis rasa yang jitu, Aku hanyalah salah satu dari kumpulan dedaunan yang berawal dari kuncup, Menghijau lalu menguning, Hingga jatuh dan mengering, Setelah mengartikan kata yang sebenarnya

Perjalanan Rindu

Aku dan perjalanan rindu di bulan november laksana senja yang bergantung di ujung cakrawala yang berusaha menghilang dari dekapan semesta untuk terus bertualang mencari tempat pulang dalam mengadu pada tuhan semesta alam. Sesekali, aku merenungkan cara agar bisa berlepas dari rindu yang terlanjur mengakar, serta rasa yang selalu menghempas, hanya saja hasilnya selalu jauh dari kata puas. Hisaan.. Langkahmu membuat nalarku berkecamuk dalam carut marut lembaran kisah hidupku. Langkahmu pula membuat kakiku harus beranjak dari kehujanan di bawah pohon harapan yang penuh inspirasi itu. Hisaan.. Aku belajar rasional tanpa harus bersandar pada pohon harapanku itu, menatap engkau yang beranjak dan terus beranjak dariku. Hisaan.. Kau tahu bahwa aku tak mampu berdiri sendiri dalam perjalananku, bukan? Kau tahu itu. Tapi, dirimu sadar bahwa aku lebih tak mampu untuk membersamaimu dengan cara yang aku tempuh. Hujan penghujung november? Menyematkan nalar yang selalu kuandalakan agar sesekali me

Senja dimusim hujan

Manusia memang tak pernah tahu, karena Allah - lah yang maha tahu. Begitulah aku, yang tak tahu dimana dan apa asal muasal dari cerita ini. Cerita di bulan november sepertinya penghujung kisah indah tahun ini. Meski semua berawal dari ketidaktahuan, juga berakhir dalam ketergantungan. Tentang ketidaktahuan atas sebuah permulaan. Yang bersambung seperti cerita perfilm-an. Mungkin nampak agak lucu, tapi ia sedikit agak seru. “Terkadang, kisah besar dalam kehidupan seseorang berawal dari satu titik kecil yang tidak kita sadari di masa lalu” (Infinitum). Barangkali, beginilah cara Allah menyadarkan kita tentang titik kecil itu. Hujan di penghujung november adalah pertanda bagi senja yang akan sulit ditemukan pada setiap sorenya. Seperti biasanya, “Rindu itu lahir dari jarak yang berjauhan dan keadaan yang penuh keterbatasan”. Begitulah senja yang dirindu karena jarangnya ditemukan di musim penghujan. Angin berdesik lewat iringan hujan yang berjatuhan, dedaunan pun berlepas dari ranting pep

Belajar dalam Kesederhanaan

“Alhaakumut takaatsur” (Kamu telah dilalaikan oleh kemewahan) : Tqs. At-Takaatsur : 1 . Khalifah Utsman bin Affan merupakan manusia yang paling dermawan dan kaya raya namun bagi utsman semua yang ia miliki hanyalah titipan. Utsman bin affan berdakwah melalui sedekah, membantu perjuangan nabi dan senantiasa membantu umat muslim yang sedang dalam kesulitan. Suatu hari umat muslim sedang mengalami kelaparan dan kehausan akibat kemarau berkepanjangan, Mengetahui hal tersebut Utsman Bin Affan segera mengirimkan seratus ekor unta dan pembekalan bagi umat muslim, beberapa sahabat mencoba membalas kebaikan beliau namun Utsman bin Affan menolak. Ia yakin bahwa Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Sungguh Khalifah Utsman bin Affan menjalani hidup sederhana di tengah kekayaannya yang berlimpah. . Kesederhanaan hidup merupakan kebalikan dari hidup bermegah-megahan atau beelebih-lebihan. kesederhanaan hidup inilah yang membuat hati terasah inda tenang tanpa kecemasan dan ke khawatiran

Jaga hati baik-baik

Pada setiap aksara yang indah, bagiku sajak adalah kekasih, Bersua dengan kegamangan senja, rintik hujan, rindu yang nanar, merobek-robek luka yang kucipta sendirian. itu menyenangkan sepaket dengan kesabaran. Terkadang manusia suka lupa, bahwa adalah tempat pengharapan yang paling indah. ialah Allah. Bukan manusia, maka ketika tercipta rasa kecewa pada makhlukNya itu bukan lagi masalah. Perlu hati yang luas untuk memaafkan bukan ? Karena kemenangan adalah memaafkan. Setiap tulisan dari ketikan jari tangan manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban, Itulah pada tulisan kali ini, aku berhenti menulis tentang siapa Tuan yang akan kelak membersamaiku, Pada senja november, hujan membawa rindu dan di sebagian tulisanku esok tak akan kamu temui itu. Bukan karena tak ingin, bukan pula sebab patah hati tapi lebih pada menjaga perasaan. Entah pada tulisan keberapa, maaf atas setiap harap yang tercipta ku harap kau paham bahwa hati perempuan tidak selamanya kuat. Kau juga harus mengerti t

“Rasa Meresah dan Pasrah”

Jejak mendung di minggu akhir november masih sama, hujan disetiap senjanya Duga-dugaan yang membawa keraguan Rasanya butuh menghela napas sejenak bukannya lelah, hanya saja sesak memenuhi rongga dada . Pada daun-daun gugur pada ketiadaan pada kepergian mengajarkan bahwa diri akan baik-baik saja, pada rasa yang kian meresah Aku pernah mengharapkanmu untuk hidup dalam duniaku, Namun Allah tak restu kita harus bergegas untuk mengikhlaskan, . Aku malu, rasaku kian meresah, menyiksa dan sangat tersiksa, Bimbang, menyerah dan pasrah Haruskah aku berhenti menyelesaikan rasa ? Menghilangkan tentang dirimu, Menahan hati untuk tetap tenang Kadang rasa memang perlu diabaikan agar tak meledakkan diri dan berujung hancur . Kuat-kuat sayang… Hatimu tak selalu kuat menahan sakitnya jatuh bangun dan pegalnya berharap, Ingatlah, bahwa kadang kita butuh sakit yang teramat untuk bahagia yang teramat pula, . ‘Cintaku tumbuh bukan jatuh’ Lisan dan perasaan tak selamanya berjalan beriringan, Ketika jatu

Pepatah Lama

pelaut ulung tidak lahir dari lautan yang tenang

J A L A N (I)

"Kaidah kepahlawanan dengan mudah dapat kita maknai, pahlawan adalah mereka yang mampu mengakumulasikan kebaikan kebaikan yang berserakan di sekitarnya menjadi suatu Karya." Dari awal aku sadar bahwa jalan ini bukan jalan lurus terbentang penuh sambutan tepuk tangan, namun justru ini jalan berkelok yang penuh kerikil. Pelan pelan aku coba masuk dan semakin mendalaminya, melewati kelokan kelokan, menerjang kerikil tajam yang menyayat kaki. Kadang aku pun merasa bingung kemana kelokan selanjutnya akan membawaku, jalan yang ternyata tidak semua sama dengan peta yang sudah ku bawa. Disini aku mendapat semakin banyak kawan namun tak jarang juga ada mereka yang tiba tiba berlagak sebagai lawan. Namun ini jalan yang aku pilih dari awal. Baik buruk nya, pahit manisnya, kawan dan lawan, semua harus dinikmati sebagai sebuah proses pembelajaran. Karena aku meyakini bahwa "Orang orang yang hidup dan mati untuk dirinya sendiri maka ia akan hidup dan mati menjadi orang yang kerdil,

Diam dalam Kearifan

Makna kearifan dalam implementasinya telah Allah jelaskan dalam QS Az-Zumar ayat 18 yang artinya "(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah Diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat." Kearifan bukan semata mata masalah pengetahuan, namun kearifan berada pada karakter. Faktor utama untuk menjadi arif adalah kebiasaan untuk mendengar dan bukan kebiasaan berbicara. Itulah juga hikmahnya mengapa telinga kita dua dan mulut kita satu. Dua kali mendengar baru satu kali berbicara. Maka jika kita ingin menjadi arif hal pertama yang perlu dilakulan adalah kontrol mulut, biasakan untuk tidak banyak bicara. Jika kita memang harus bicara maka kita pastikan yang keluar dari mulut kita adalah emas, atau setidaknya perak, atau paling tidak perunggu, dan yang jelas jangan sampai racun. "Diam itu adalah kearifan tapi sedikit sekali orang yang mau melakukannya

Setiap kamu adalah pemimpin

Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim). dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali Imran 104). Merupakan salah satu landasan bergerak Seru Seruan. dan Kamu ada

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Gambar
Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah. "Dan apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah". Ketika azzam telah terbulatkan, tekad telah menjadi sandingan. Dan ikhtiar, berusaha seoptimal dengan segala daya upaya dan kekuatan telah dilakukan, bertawakkal kepada Allah dan mengadu kepada-Nya dalam setiap sujud. Sujud yang lebih lama dari biasanya, pinta yang lebih tulus. Menengadahkan tangan dari hamba yang ‘tak pantas’, memohon kepada Sang Maha Pemberi dan hanya kepada-Nya lah bergantung. Mata yang lebih jauh menatap dari biasanya. Tangan menengadah yang lebih lama dari biasanya. Kaki yang lebih jauh melangkah dari biasanya. Hati yang lebih teguh dari seklibat baja. Senantiasa memandang indah rencana-Nya. Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Baik dan Membaikkan

Pintar saja tidak cukup. Mahir saja tidak cukup. Shalih saja tidak cukup. Tidak akan cukup semuanya jika hanya kamu lakukan untuk diri sendiri. Karena pintar, mahir, dan shalih itu biasa. Tapi ketika kepintaranmu kamu bagi, kemahiranmu kamu tebar, dan keshalihanmu kamu ajar dan dakwahkan, maka disitulah kamu tidak hanya biasa maupun luar biasa. Kamu adalah sebaik-baiknya umat yang Allah ciptakan menjadi kebermanfaatan untuk semesta. Selamat menjadi baik dan membaikkan.

Seperti bunga dan matahari

Cinta itu bunga. Bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita. Taman itu adalah kebenaran. Apa yg dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan, dan memekarkan bunga-bunga adalah air dan matahari. Air dan matahari adalah kebaikan. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora kehidupan. Cinta, dengan begitu, merupakan dinamika yg bergulir secara sadar di atas latar wadah perasaan kita. Maka begitulah seharusnya anda mencintai, menyejukkan, menenangkan, namun juga menggelorakan.

Tuhan Maha Romantis

Mencintai 'seseorang' bukan soal rasa suka atau ketertarikan, juga bukan soal kekaguman. Lebih dari itu mencintai adalah sebuah keputusan. Keputusan besar. Saat kita memutuskan untuk mencintai seseorang, dengan kata lain kita sedang memutuskan untuk dengan sungguh sungguh memperhatikan, menjaga, merawat, dan menumbuhkannya. Itu jika kita sudah siap. Jika belum, jauh lebih baik kita siapkan diri dulu. Masih ada waktu, kan? Percayalah everything happen for a Reason. Allah selalu punya rencana yang tepat di waktu yang tepat. ~ Tuhan Maha Romantis

L e m a h

"Lemahlah bagi yang lemah, mundurlah bagi yang tidak kuat bertahan, silahkan bagi yang ingin mengalami kefuturan, sekiranya semua sepakat berhenti mengusung kemuliaan ini, aku akan tetap disini bersama Rabbku hingga kemenangan menjadi nyata dan syahid memuliakanku.” (Sayyid Quthb)

Pemimpi (n)

Yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin adalah mereka yang pundaknya kuat, kuat memikul beban berat dari tugas tugas yang diembannya. Disini salah satu jalannya. Penderitaan di dunia kampus adalah penderitaan yang memang direncanakan, dengan segala tekanan, deadline, serta tugas tugas lainnya. Karena disini, kita memang disiapkan agar mampu berkerja dengan maksimal dengan sumber daya paling minimal.

Cinta [Cita-Cita]

"Ada masa dimana hati ini akan bermekaran secara alami, bersemi tanpa ada yang memaksa. Dan memang, semua ada waktunya. Hari ini bukanlah waktunya. Sebelum cinta tadi masak dengan sempurna, ada hal lain yang mesti dicapai. Mimpi, masa depan, dan cita - cita. Dan cinta takkan tega menghancurkan mereka hanya karena memaksa. Memaksa dirinya untuk mekar sebelum waktunya. Yakinlah jalan cerita Tuhan tak pernah salah. Bahkan, meski hanya seinchipun."

Surga yang Bersabar

Adalah sebuah rasa, yang setia menjaga kita saat kehilangan apapun di dunia ini, yang membuat kita tetap teguh meski gagal, dan yang membuat kita jauh lebih kuat dari yang lain. ialah rasa sabar. Orang sabar itu tidak pernah rugi. Sabarlah yang membuat kita berani dan terus berharap, yang membuat kita sanggup dan kuat untuk menunggu, dan yang membuat kita mau untuk tetap tinggal. Meski kita tidak tahu. Meski kita tidak tahu apa-apa buah harapan nanti, tidak tahu apakah yang ditunggu akan datang atau tidak, dan tidak tahu sebenarnya apa yang membuat kita tinggal. Namun, kita tetap melakukannya. Dan bagaimanapun nantinya kita menemukan hasilnya kita masih tenang. Mereka yang sabar, tentu yang mereka dapat nantinya sangatlah sejati, begitu istimewa, dan tak akan terbayarkan dengan apapun. Termasuk cinta mereka. Cinta dari orang yang sabar itu tak terkalahkan. Maka, untuk para perempuan, rasanya sangat tidak perlu sekali kalian harus berlagak seperti ratu atau putri raja yang harus di

Perempuan Tua dan Urakan

"Assalamualaikum kak, Selamat bertambah tua, semoga semakin cantik, semakin dewasa, semakin pintar, jangan lupa membahagiakan orangtua, tidak melupakan kami, terus jadi motivator cantik bagi kami. Dan tidak menjadi perempuan tua dan urakan." . Pesan yang saya terima beberapa hari yang lalu. Setelah itu, ada beberapa hal yang memang perlu di ubah. Selebihnya adalah penerimaan. "JANGAN JADI PEREMPUAN TUA & URAKAN" . Bagaimana jika saya menjadi perempuan tulen ? Jangan bercanda, ini sungguh 'gila' . Terima kasih atas segala doa, Terima kasih, tetap menjadi adik yang selalu mengingatkan, Maaf, kakak perempuanmu ini yang *Urakan* . Kalian akan paham, saat sudah dewasa :)

Adalah ; Aku

Adalah Aku yang menjadi rahasia sebagaimana kamu dirahasiakan. Sebagaimana telah banyak tangan yang hadir untuk menawarkan bahunya bersandar. Sebagaimana mimpi dan cita yang harus ku gapai lebih giat. Atas perasaan-perasaan yang menghawatirkan dua orang manusia, Aku masih tetap sama, Menjelma menjadi rasa yang tak terbaca, Bukan karena tak cinta, Ada istiqomah yang harus ku pertahankan, Maka dengannya ; Ku sibukkan diriku dalam taat pada Rabb-ku Tak perlu bertanya lagi. Apa aku tak mencintaimu ? Apa aku tak merindukanmu ? Temukan jawabannya dalam pintamu padaNya, Bukankah Allah yang Maha membolak-balikkan hati manusia ? . Tenanglah Tuan, Aku masih disini, dalam titik-titik penantian. Sebab Doa tak pernah jenuh dan Allah akan restu ♡

Laki-Laki bertangan gagah

Laki-laki bertangan gagah, Lagi-lagi ada pandar rindu yang telah ku tata sedemikian rupa, Hingga tetap bertahta dalam tanya, Adakah rindu yang kau punya tertuju padaku ? . Laki-laki bertangan gagah, Siapa pun engkau nantinya, Jadikan aku kuat dalam taat tanpa kau usik, Biar rindu tetap tumbuh dalam bait-bait pinta, Agar doa menjelma menjadi takdir yang menyatukan, Semesta akan paham ; adalah kita yang ingin bertatap tepat pada waktuNya, Tak perlu khawatir, Akan rindu yang akan hilang, Jika ia masih tertuju pada Allah, Tenanglah, Allah akan eratkan. . Laki-laki bertangan gagah Tetaplah dalam penjagaan Bersama atau pun tidak Allah adalah pengatur skenario yang paling hebat, . Doakan lagi, Erat-erat, Giat-giat Jaga hati Jaga taat Jaga sehat Dan lagi "Pulanglah dengan selamat" ~Lelaki bertangan gagah, januari akan segera berakhir ♡

Burung-Burung Rantau

"Betapa manusia adalah satu-satunya makhluk dunia yang serba kurang. Menghadapi burung, dia tidak bisa terbang. Menghadapi ikan, dia tidak bisa menang dalam air. Berpacu dengan kuda, dia kalah. Melawan badak dia lemah; Kemampuan tubuh untuk dapat menembus tanah nyaris nol bila disuruh melawan tikus dan ular. Tetapi manusia punya otak. Dan inilah yang dimanfaatkan sampai sel dan sarafnya setuntas mungkin." (Mangunwijaya)

Adalah pengajaran

Ajarkan aku tentang menjingga, Kala emas mendongengkan tentang kepopuleran dan penaklukan Karena yang berkilau tak selalu emas

Mengasihi dan Mencintai

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mu kar; merekalah orang-orang yang beruntung." [Tqs.Ali Imran: 104] Senantiasalah berbagi cinta, Menyeruh pada kebaikan ; Saling mengasihi. Seperti orang-orang terdahulu di zaman Rasulullah. Cinta adalah Ali ketika dia berbaring tidur menggantikan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam di kasur Nabi dalam peristiwa Hijrah, padahal dia tahu bahwa sekelompok orang telah berkumpul untuk membunuh Rasulullah, dia juga tahu bahwa dia mungkin saja terbunuh diatas kasur yang sama! Adalah Bilal, ketika dia tidak lagi mengumandangkan azan setelah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam wafat, lalu ketika Bilal mengumandangkan azan lagi atas permintaan Umar saat penaklukan Baitul Maqdis. tidak pernah tangisan begitu membahana terlihat sebelumnya, saat Bilal mengucapkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullaah” Secara teori dan praktiknya mendarahdaging dal

Lembut

Jangan biarkan dinding egomu mengalahkan sisi lembut hatimu, mencairlah, barangkali kau kehilangan seseorang karena kau enggan untuk meninggalkan keangkuhan. Tak pernah ada angka satu yang tercipta sendiri kecuali Allah, karena untuk menjadi dua; kau butuh satu ditambah satu. Menjadi tiga; kau butuh dua ditambah satu. Dan begitu seterusnya. Belajarlah lebih bertoleransi terutama dari rasa ingin menang sendiri.

Siapa Laki-Laki yang akan Menyukaimu ?

Gambar
Siapa laki-laki yang akan menyukaimu ? pertanyaaan itu tertiba menghadirkan amukan dalam batin. Sambil tetap tersenyum dan menjawab dengan tenang "Nanti, iya nanti akan ada laki-laki yang datang dengan penuh keistimewaan menjemputku, tak perlu khawatir perihal kesendirian dalam menghadapi masa-masa sulit. Saat ini aku masih bisa mandiri. tenang saja, ia akan datang." . Aku yang baru berusia 21 tahun. aku yang baru melewati usia lalu. aku yang baru mengenal banyak hal baru. aku yang baru tidak untuk dikenal baru. Lahir 17 Januari 1997, perempuan yang memiliki arti nama 'cahaya' yang diharapkan oleh orangtua menjadi perempuan yang memberikan cahanya, mengasihi dan dikasihi oleh orang-orang disekitarnya. Cantik sekali bukan ? Memiliki kepribadian yang sangat sulit dijangkau. Perempuan yang selalu serba salah. Perempuan Introvert yang kadang-kadang melankolis, kadang-kadang sanguins dan kadang-kadang lainnya. Perempuan yang lebih tenang dan senang menghabiskan waktuny

R A H A S I A

Gambar
“Aku sedang menjadi rahasia yang disimpan Tuhan untuk orang lain, sebagaimana orang lain menjadi rahasia Tuhan yang disimpan untukku. Aku sedang menjadi rahasia, sebagaimana kamu juga dirahasiakan.” Kurniawan gunadi

Balada Mahasiswa Masa Kini

Gambar
Mahasiswa dipandang sebagai kekuatan pemuda yang masih netral, lugu, bersih dan terbebaskan dari kepentingan-kepentingan kekuasan. Makanya sangat wajar ungkapan yang dikemukakan Soekarno, “Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengubah dunia”.  Mahasiswa sering disebut sebagai agen perubahan, tapi sekarang mahasiwa pada umumnya adalah agen yang dirubah. Kampus saat ini tidak lagi mengajarkan kemandirian pada mahasiswanya, yang ada kampus hanya menuntut mahasiswa untuk bisa lulus tepat waktu dengan IPK diatas rata – rata. sangat disayangkan, tugas utama perguruan tinggi kian terlupakan: mencetak agen perubahan. Mahasiswa dan pemikiran adalah sebuah simbiosa yang tidak bisa dipisahkan.  Saat ini mahasiswa banyak yang berpikir general tidak terstruktur dan tidak berorientasi kedepan. Lahir dan tumbuh diera internet dengan segala kemudahan yang di dapat namun malah tak membuat mahasiwa sekarang menjadi lebih hebat, mantap dan bermanfaat dari mahasiswa era Soe Hok Gie.  Mahasiswa kini

Bagi perempuan, untuk apa kuliah ?

Gambar
Haruskah perempuan itu pintar kalau akhirnya harus ‘kembali’ ke rumah?  Perlukah kuliah hanya untuk melaksanakan tugas sebagai seorang istri?  Pertanyaan di atas kerap ditanyakan khususnya untuk seorang wanita yang ingin menuntut ilmu setinggi-tingginya namun pada akhirnya memutuskan untuk memilih profesi ibu rumah tangga.  Pintar merupakan satu kondisi yang wajib, tidak peduli apakah dia seorang suami atau istri. Ilmu diperlukan dalam segala aspek kehidupan sekalipun jika pada akhirnya perempuan harus ‘kembali’ ke rumah.  Justru saat seorang wanita memutuskan berumah tangga dia memerlukan pengetahuan dalam menjalani kehidupannya yang baru sebagai istri dan ibu yang akan menentukan kualitas generasi selanjutnya. Perempuan itu harus tekun menuntut ilmu tidak peduli apakah nantinya akan menjadi wanita karier atau ibu rumah tangga.  Anak-anak mendapatkan pendidikan dasar pertama bukan dari TK atau SD namun dari ibu karena paling banyak berada di rumah. Bagaimana mungkin seorang ibu yang

Akademik (atau) Organisasi

Gambar
Ketika kita sedang dihadapkan pertanyaan seperti ini ”akademik atau organisasi?”. Jujur sangat bingung untuk menjawabnya karena berada dalam posisi yang sulit.Apakah mahasiswa yang menyukai bidang akademiknya harus terus belajar tanpa perlu bersosialisasi dalam organisasi? Atau apakah mahasiswa yang memiliki bakat kepemimpinan haruskah memilih organisasi dan melupakan akademiknya?. Sungguh menyulitkan. Akademik merupakan wadah menampung intelektualitas mahasiswa sesuai minat dan bakat masing-masing yang ditunjukkan dengan jurusan yang mereka pilih. Dalam akademik mahasiswa diajari pengetahuan-pengetahuan yang mendalam tentang ilmu yang lebih spesifik. Disini cita-cita kita akan terwujudkan dengan mendalami ilmu-ilmu tersebut. Misalnya mahasiswa yang bercita-cita menjadi seorang Akuntan pasti akan memilh jurusan Akuntansi yang secara akademik akan mempelajari tentang"pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otorita

Ngakunya M A (H A) S I S W A

Gambar
Pemuda ? Siapakah mereka ? Apakah mereka yang tampil beda atau yang menempatkan dirinya berada di zona transisi ? Apakah mereka yang sibuk dengan dunia yang begitu gemerlap atau mereka yang melawan gemerlapnya dunia untuk suatu perubahan ? Apakah mereka yang sibuk dengan urusan cintanya atau mereka yang meninggalkan cintanya untuk kepentingan orang banyak ? Apakah mereka yang berusia dini atau mereka yang sudah rentan tapi memiliki semangat yang tinggi ? Pemuda, Ingat sumpahmu di negeri ini dan berikanlah yang terbaik untuk negeri dan agama ini. Kalau bukan kita, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ? Kalau menunggu hari esok mungkin kita sudah mati ? Ngaku kalau pemuda Indonesia? Jangan asal jadi tukang kritik kalau belum mampu dikritik. Jangan jadi pengatur kalau belum mampu diatur, jangan jadi pemimpin kalau belum mampu dipimpin, jangan suka demo pake bakar bakar kalau nggak mau kena asap. Pemuda indonesia itu kerja nyata, kerja lapang bukan kerja jadi tukang caci bangsa

Cerita dibalik Jilbab

Jilbab panjang atau jilbab syar’i dizaman sekarang ini pastilah melulu disangkutpautkan dengan kejahatan yang mengatasnamakan islam. Fikiran sempit ini yang terkadang membuat kita geleng – geleng kepala. Padahal dalam Al-Qur’an sudah tertulis jelas perintah untuk menggunakan jilbab atau mengulurkan jilbab. Untuk mereka yang berlatarbelakang dari keluarga yang sangat ‘islami’ mungkin bukanlah hal yang sulit untuk menggunakan jilbab syar’i dalam kehidupan sehari – harinya. Tapi bagaimana dengan mereka yang bukan berlatarbelakang dari keluarga yang sangat ‘islami’??? (dalam arti berasal dari keluarga yang biasa – biasa saja atau tidak terlalu mencirikan keislamannya). Tentulah itu menjadi sesuatu yang cukup sulit. Tetapi kembali lagi, itu semua tergantung bagaimana individu tersebut menyikapinya. Apakah menjadikan ini sebagai beban atau tantangan?! Dan saya adalah salah satu dari sekian banyak contoh yang ada. Saya bukan berlatarbelakang pendidikan Islam, dan bukan berlatarbelakang kelu

Dear Perempuan ; Cinta adalah Perlawanan

Bagaimana rasanya mencintai seseorang tapi tidak untuk dimiliki ? Apalagi bagi kaum perempuan muslimah yang senantiasa menjaga dirinya dan menjaga hatinya pula. Jatuh cinta sejatinya memang hal yang lumrah untuk siapapun tetapi mengolahnya adalah pilihan,jangan sampai cinta itu justru yang akan menjerumuskan pada hal-hal negatif terutama bagi perempuan itu sendiri. Perempuan memang makhluk perasa tapi itu bukan alasan bagi laki-laki untuk menyakiti mereka,memberikan harapan lalu datang dan pergi semaunya. Untuk perempuan muslimah khususnya yang mungkin sedang merasa kasmaran,sedang memendam perasaan atau sedang menunggu dalam penantian,tetaplah istiqomah dan jaga perasaan. Kalian pasti tahu bahwa lelaki yang baik untuk perempuan yang baik pula jadi tak usah khawatir. Dia akan datang dalam kesabaranmu menunggu, Tak usah terburu-buru dalam hal ini, Baikkanlah dirimu, Baikkan study mu, Baikkan prestasimu, Hormati orangtua dan senantiasa beribadah. Jangan muluk-muluk ukhti, Ji

Menunggu Cinta yang Halal

Orang bilang hal yang paling membosankan  adalah Menunggu. Benarkah? Tidak sahabat. Menunggu itu hanya membutuhkan sedikit kesabaran. Coba tanyakan pada mereka yang sudah bertemu jodoh “berapa lama mereka bersabar dalam penantian?” Jawabannya ” hanya sebentar saja”. Bersabar bukan hanya tetap berada pada lingkup yang sama, bukan pula hanya diam menunggu ditempat.  Namun berdoa dan   bermunajatlah pada Allah, dengannya engkau tenang dan akan membuka jalan bagi jodoh mu untuk datang menghampiri. Jika kamu tidak bisa sabar dalam menanti jodoh dan juga tidak  bermunajat, maka hatimu semakin gundah gulana. Maka minta Pada Sang Maha Pemilik Cinta, mohonlah agar ditenangkan hatimu. Dia tahu apa yang kau inginkan. Karena Allah  Maha Segalanya, yang tidak mungkin  menjadi mungkin, Yang tidak terjadi bisa terjadi. Selama masih menunggu Jodoh, mari sama-sama memperbaiki diri dan menjadi jomblo yang berkualitas. Lagi pula, status  jomblo tidak akan membuatmu mati, lihatlah kamu masih hidup s

Belajar Memaknai Hidup

OLEH: -SyifaKenedi Dalam hidup, tentu semua kita ingin mendapatkan yang terbaik. Tentu tidak ingin aral melintang didepan yang menyulitkan jalan kita. Kadang kita bosan, kita letih, kenapa kesusahan melulu yang menghampiri. Tapi sadarkah kita, bahwa semua terjadi tidak hanya dengan kebetulan semata. Semua punya arti, semua punya makna.  Misalnya saja ada seorang mahasiswa kedokteran yang selalu mendapat nilai jelek dalam pelajaran tentang jantung. Dia bahkan harus remedial berkali-kali agar bisa lulus dalam materi perkuliahan tentang jantung tersebut. Dia belajar berkali-kali, berulang-ulang untuk bisa lulus. Dia letih, bahkan mungkin dia malu dengan teman-teman yang mudah saja lulus dalam materi tersebut. Tapi apa yang terjadi padanya kemudian hari yang tidak kita sangka-sangka? Dia pada akhirnya menjadi seorang dokter spesialis jantung. Karena apa? Rasa cintanya pada jantung yang tumbuh ketika belajar berkali-kali tentang materi tersebut, atau  dia sudah lebih paham tentang materi t

Big Family Big Deal

Ingat pohon silsilah keluarga yang kita buat waktu SD? Kakek, nenek, paman, bibi, uwak, sepupu, dan seterusnya. Keluarga besar. Saudara sedarah yang kita telah tumbuh bersama mereka. Saat arus deras waktu menyeret keadaan, saat perjalanan agaknya mulai membedakan keyakinan dan pemahaman, saat hari ini kembali ditemukan, bagaimanapun, satu keluarga besar, selalu butuh kesepakatan besar. Sepakat untuk selalu menjadi yang paling pertama memberi bantuan. Sepakat untuk tetap menjadi yang paling dekat mengingatkan. Sepakat untuk selamanya saling mendoakan. Perhatikan Keluarga besar kita, orang-orang yang memang tidak setiap hari membersamai. Cerita dan kisah masa kecil bersama mereka terkadang menjadi topik favorit saat berusaha menyatukan pribadi yang semakin berbeda, pemikiran yang tak lagi sama, pengalaman, tujuan dan pendapat yang tak sejalan. Namun prinsip tak tertulis keluarga besar adalah selalu bersepakat. Sepakat untuk saling menyesuaikan. Mereka yang cerewet, kakek atau n

Remaja Asing

Friends all, jadi remaja terasing di sini bukannya kita kuper plus jadi remaja yang dapat stempel cap nggak gaulyang menarik diri dari pergaulan sekitar. Tapi remaja terasing disini sesuai dengan apa yang di gambarkan Rasulullah dalam hadisnya; “Islam bermula dalam keadaan asing dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing. (HR. Muslim) Hadis di atas menjelaskan bahwa islam dan orang yang turut berjuang di dalamnya dalam menegakan Dinullah akan menjadi orang asing dan terasing . Dan kini kita bisa lihat sendiri di sekitar kita ,dimana agama hanya di lakukan sebatas ritual saja sedang aplikasi dalam bermuamalah tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks bernegara akibat kuatnya racun sekularisme yang menyebar ke tubuh kaum muslimin dimana orang lebih menyenangi agama dan kehidupan terpisah, yang terjadi orang hanya membawa agama di saat salat saja atau menghadiri kajian di mesjid- mesjid sedangkan bila sudah kembali