November Menghadiahi Januari

Rintik-rintik hujan januari 
Melahirkan sendu atas rindu yang ku cipta pada November lalu 
Lagi-lagi, dalam-dalam, diam-diam. Sajak-sajak ku kini tak lagi patah 
Ia bahkan menjadi kuat atas harap november yang belum siap 
Tersenyum melepas semua beban-beban yang tak berpihak 
Engkau datang tapi tidak menetap Untung saja hatiku lapang dalam 'Memaafkan' 
Aku ingin berterima kasih pada november yang tak lupa menyapa Januari 
Memberikannya hadiah ter indah dengan senja di penghujungnya 
Senja yang begitu manis, dibubuhi ronanya yang begitu menenangkan November dan Januari kembali 
Dalam doa-doa yang melangit 
Katanya 'Rindu,ketika aku mulai lupa dengan apa yang pernah ku ucapkan maka saat itu kau harus mengingatkan. Ingatkan bahwa aku pernah berharap disaat aku belum siap." 
Ia benar menyapaku... 
Kini hatiku lapang 
Dalam Ikhlas pula dalam melepas 
Aku tak lagi gagu bukan karena rindu telah meragu 
Ia menetap tapi kau perlu paham ; kita akan kecewa bila berharap bukan pada tempatnya. ia kan ? 
Maka tenanglah, 
Selama Allah menjadi tempatmu berharap 

November... 
Terima kasih atas hadiahmu di januariku Kini aku mulai mendewasa atas rasa yang tak sepantasnya milikku 
Sebab, rasa itu lebih pantas untuk ia yang kau sebut 'HISAAN' 

Januari... 
Terima kasih, bahwa aku tak perlu merengek-rengek atas sesuatu yang bukan milikku 
Allah-ku miliki takdir yang lebih rahasia lagi, bukan ? 

November dan Januari... 
Dimana asa atas rasa, sendu atas rindu kini telah melebur menjadi ikhlas yang bersabar 
Melahirkan 'Aku' yang tegar 

November dan Januari Pesanku ; Ingatlah rasa bukanlah untuk diterka, biarkan ia tetap indah sebagai sesuatu yang tak disangka 'suka tidak suka' Ketahuilah bahwa tiap-tiap jarak yang tercipta adalah agar rindu tetap hidup tanpa pernah redup 

Kini, engkau tenang... 
Aku tak lagi mengusikmu 
Bahkan melalui sajak-sajak patahku

November, aku melepasmu. pergilah sesukamu
Aku akan tetap disini, mengantarmu dengan senyum yang paling tulus
Aku akan tumbuh... 
Meski januariku juga akan pergi 
Aku tetap disini 
Sebab masih banyak mimpi yang harus kugapai dan ku usahakan Semoga saja Allah restu menjadikan tiap mimpi dan cita menjadi utuh 

November dan Januari 
Kita telah rampung 
Mari memilih jalan masing-masing
Dalam taat yang lebih kuat 
Dalam Istiqomah yang kian menhebat


Lihatlah ; Ini Aku perempuan yang telah mendewasa 

Sampai jumpa kembali Januariku...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup