Bertahan, Mencintaimu

Langkahku tertahan, saat banyak alasan untuk pergi meninggalkan. Beginilah caraku mencintai tiap takdir-Nya. Dan aku memilih tetap bertahan. Saat kesadaran hati tahu bahwa tak ada pasangan yang benar-benar sempurna. 

Kebaikanmu terlalu melimpah, untuk menjadi alasanku tetap bertahan di sisi mu. Menemani hari-hari pernikahan yang pernah kita impikan bersama. Apakah kau lupa? 

Entah telah berapa senja yang kita lalui bersama?

Senja yang selalu membuat kita jatuh cinta pada ketetapan-Nya. Aku hanya ingin kau tahu, bahwa terus mencintaimu adalah satu dari alasanku tetap bertahan. Meski tak mudah menjadi seorang istri yang mendampingi sosok seperti mu yang tak cukup lagi kurangkai dengan kata. 

Entah hingga kapan benteng pertahanan ini kan bertahan, tapi kuharap ia bisa berlayar menuju syurga-Nya. 

Tak ada keputusan yang kusesali saat memilih bertahan bersamamu, meski kutahu ini akan tak mudah. Tapi kuyakin pertolongan-Nya selalu ada. 

Aku yang terus belajar menyesuaikan ekspektasi dan realita tentang mu, menempuh hari-hari pernikahan dengan terjalnya perjalanan, menghadapi liku dan badainya yang sesekali membuatku menghela nafas panjang. 

Aku mencintaimu, dengan segala kurang yang ada pada dirimu. 

Aku mencintaimu, tak peduli bagaimana lalu masa membuatku pernah ingin menyerah begitu saja. 

Aku mencintaimu, dan aku memilih tetap bertahan disini, bersamamu. Karena bagiku pernikahan ini adalah perjanjian agung yang tak ingin ku nodai meski hanya seinci. Entah bagaimana denganmu? 

Aku mencintaimu, dan aku memilih bertahan, memaafkan dan memilih untuk tak menyerah membersamai biduk kecil ini. 

Aku mencintaimu, dan aku telah berjanji untuk terus bertahan. Berada disini. Menopang segala kurang, menyetia dalam taat, membersamai dalam suka dan duka. 

Terimakasih, telah menjadi laki laki yang terus belajar menerima segala kurang yang ada pada istrimu. Terimakasih untuk terus belajar menginsyafi diri. Terimakasih untuk mengakui kesalahan dan memperbaiki biduk ini. 

Aku mencintaimu, dan memilih untuk tetap bertahan bersamamu. Hingga nanti bersama di surga-Nya. Aamiin



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup