Kasih Sayang

Ia menghampiriku, menyambutku dengan senyum dan menyalami tanganku "Kak, boleh saya duduk disampingmu?"

Saya tersenyum, anak lelaki itu berbeda dengan kawan-kawannya.

Betapa pertemuan pertama kami kala itu sungguh mengesankan. Hingga berlalunya waktu menjadikan kami seperti seorang ibu dan anak.

"Kak, bolehkah saya menganggapmu ibu ?  Ibu saya telah meninggal setelah melahirkan adik terakhir kami. Dan Bapak, setelah ibu pergi. Beliau menikah lagi dan tak pernah sekalipun menjenguk kami."

Orangtua mana yang begitu tegah meninggalkan anaknya tumbuh tanpa kasih sayang, besar dilingkungan yang sama sekali tak ada hubungan keluarga. Sungguh, anak-anak lucu, hafidz/ (ah) , dan menggemaskan seperti mereka adalah anugerah.

Namanya; Muhammad Fuad Al-Magizy, Seperti namanya. Beliau merawat adik-adiknya dengan penuh perasaan. Bersama Muhammad Fadel Al-Magizy menjadi kakak sekaligus orangtua.

Fuad, Fadel, Faqhi, Fathir dan Keyha . Kelimanya adalah penghafal qur'an disalah satu Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Amanah Garessi-Barru.
Pertemuan kami sebelumnya saat UKM Taekwndo kampus mengadakan bakti sosial hingga lahirlah pertemuan-pertemuan acak yang kerap kali menghadiahkan rindu.

"Kak, mauka jadi uztads." Ujar Fathir

"Kak, satu bulan. 5 kali ki kesini yah." Teriak Fadel

"Kak, mauki jadi ibu ku ?." Ucap Fuad lembut

"Kakak cantik, mauki dengar hafalanku?" Lanjut keyha

"Kak, saya mau jadi ustadz." Kata Faqhi

"Kak, ini foto kecilku. Buat kak dian." Fuad

Lalu, kami berpelukan. Nak. Sungguh betapapun sulitnya masalah yang kakak hadapi. Sekalipun kalian bukan adik kandung kakak. Terima kasih telah menghadiahkan peluk hangat dan kasih sayang. Terima kasih telah mau menganggap kakak, sebagai ibu kalian. Sekalipun kasih sayang ibu kandung kalian tidak akan tergantikan.

Kelak, semoga hafalan qur'an itu menjadi hadiah terindah untuk orangtua kalian.

Terima kasih atas hadiah hafalan surah yang kalian lantunkan saat kita bertatap, terima kasih atas pesan-pesan kebaikan melalui video pendek yang direkamkan, terima kasih telah menjadi penguat kala hati kakak begitu banyak terpaan.

Jika kalian besar nanti, tumbulah menjadi pribadi yang selalu lapang, bersabar dan memaafkan.

Percayalah, rindu tetap tumbuh meski kita tak dilahirkan sedarah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup