BAPAK

Darinya, akan selalu ada kisah yang menggetarkan dada meski tak pernah terlisankan begitu rapi dari lidahnya. Ada doa-doa yang menyelinap lalu lindap di dada dan membuat perjalanan-perjalananmu tetap saling mempertemukan hingga memudahkan. Ia hadir dan tumbuh menjadi sosok yang tegas namun halus dalam memperlakukanmu. Sosok yang darinyalah alir keringat menderas menjadi daging kebermanfaatan juga kemaslahatan untuk perjalanan-perjalanan kita berikutnya. Sosok yang tidak akan pernah usai membabar cinta dan kasih sayangnya kepada kita meski dengan perlahan atau malu-malu ia ungkapkan perasaan-perasaan itu kepada kita. Sosok yang dengan tegar dan tabahnya melepas satu per satu anak-anaknya terlebih anak perempuannya ketika dengan tegaknya ia melepas sang anak untuk hidup menapakki satu per satu jalan tempuh yang baru bersama seorang asing yang kini karib ia sapa sebagai menantunya. Sosok yang alir keringatnya juga lelah dan penatnya menjadi sebab surga kian dekat dengan jalan panjangnya. Sosok yang terkadang terlupakan sebab di pundaknya ada demikian banyak beban yang seringkali tidak pernah bisa ia bagi kepada kita anak-anaknya. Sosok yang tetap tersenyum bangga menyaksikan keberhasilan anak-anaknya hingga terkadang ia lebih banyak dan sering menyembunyikan alir air matanya ketika tiap temali rasa bangganya memuncak dalam dada. Sosok yang demikian dekat bahkan bisa jadi mulai jarang kita sapa. Sosok yang tangannya selalu kita jabat dan cium ketika sebelum berangkat kerja, ia masih setia mengantarkan kita ke sekolah. Senyum tulusnya selalu saja menular bahkan mengalirkan kebaikan-kebaikan lain kepada kita. Ia yang kemudian menjadi semacam pertanda bahwa kelak darinyalah kebaikan-kebaikan seharum surga kita dapat. Sosok yang sejatinya tetap mendekat, meski terkadang ada sekat tanpa batas yang teramat sering menghalangi kita untuk bisa mendalami kedalaman jiwanya. Dan darinya, kita belajar betapa menjadi sepertinya adalah pelajaran teramat berharga. Dan tentu, ia bisa menjadi kawanmu bertualang, temanmu berceloteh bahkan mencurahkan segala rasa. Ia yang doa-doanya tak pernah lupa kita pinta ketika di satu waktu kita memutuskan pergi meninggalkan rumah tempat pertama kali ia memberi kita pesan, merantaulah nak, agar kau tahu betapa luas perjalanan kebaikan yang kelak kau lewati. Lelaki yang selalu utuh memberikan cinta kasihnya kepada kita. Juga lelaki yang kemudian ada senarai ketetapan surga pada setiap langkah kakinya sebagaimana surga yang juga ditetapkan ada di telapak kaki bunda. Dan kepadanyalah, kita dengan gerak malu-malu berujar terima kasih atas setiap ikhtiar, peluh, juga kerja keras tanpa henti yang mengalirkan banyak kebermanfaatan dan kemaslahatan untuk hidup kita di hari kemudian. Terima kasih, pak !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup