Senja Rasa dan Doa

Nanti saat kita memutuskan untuk bersama, menua menikmati senja berdua, dalam rumah yang pernah kutemukan kamu sebagai tempat terakhir hati ini berpetualang, tempat kembali pulang.

Rasa memang tak kenal dengan usia. Akan terus panjang dan berumur, sampaipun nanti di surga kita akan bertemu dengan orang yang kita cinta.

Rasa tak pernah mengenal lelah, ialah penguat langkah, penopang disetiap resah, pelebur segala gundah.

Rasa selalu berbicara soal kamu, seseorang yang telah rela berbagi, mengasih, memberikan sebuah nama tentang kita.

Rasa adalah anugerah, sebuah amanah , sebuah hal yang harus dijaga, tak dilukai, tak dikhianati

Tapi setiap rasa berhak pergi. Ketika rasa telah di ingkari, tak pernah dijaga, tak pernah merawatnya.

Rasa berhak pulang ke pemilikNya, ketika kita tak mampu menjaganya,merusaknya, menodainya.

Rasa selalu punya tempat bagi yang mau menjaganya.

Rasa selalu ada bagi yang mau merawatnya.

Rasa selalu ada bagi yang memahami bahwa semua ini adalah milikNya.

Semoga abadi rasaku disana, disurgaNya.

Kelak jika kita diizinkan kembali bersua, aku pastikan rasa ini tetap sama, tak kehilangan, tak sedikitpun kekurangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup