Tangan Gagah
Suatu hari menikmati senja di pinggiran kota
Bercerita tentang masa-masa sulit yang kita hadapi bersama
Tangan Gagah...
Nama yang kusematkan pada pemilik yang tak sembarangan
Ia yang akan menggenggam tanganku untuk yang kedua setelah bapak
Tangan yang akan menjadi rangkulanku saat semuanya begitu berat
Tangan yang akan memasangkan cincin dijariku kelak
Sebagai tanda 'Aku siap berbakti padanya'
Tangan gagah...
Adakah kita dirundung rindu pada tiap senja di sorenya
Aku bahkan harus memukul kepalaku sendiri
Atas cerita-cerita manis yang belum rampung
Pertemuan-pertemuan yang tak disangka
Menjadi yang paling indah untuk dikenang bersama
Tangan gagah...
Nanti, jika aku adalah ketetapan
Maukah kau mendengarkan segala ceritaku
Barangkali,
Dengan menikmati tiap kisah diatas gunung atau ditepian laut
Khayalku terlalu tinggi,
Tapi...
Kau perlu tahu
Doaku tak pernah berhenti untuk kebaikan atas kita
Tangan gagah...
Jika kau datang menjemputku dan kita telah serumah
Kumohon untuk tidak menjadikan resah dan khawatir
Atas ekspektasi-ekspektasimu terhadapku
Tangan gagah...
Nanti, jika kau lelah sepulang kerja
Aku akan duduk dikursi untuk menunggumu pulang
Membuatkanmu secangkir teh hangat
Kemudian
Kau mengecup keningku
Dan berbaring dipangkuanku
Bercerita tentang hari yang kau lalui
Aku akan menjadi pendengar setiamu
Menikmati hari yang tak lagi ragu didalamnya
Tangan gagah...
Kau yang akan menerima segala kurangku dan melengkapinya
Beribadah bersama
Kau yang akan menjadi imam dalam sholat-sholatku selanjutnya
Tangan yang akan kugapai dan kusalami tiap kali ibadah telah tertunaikan
Tangan gagah...
Biarkan aku dalam diksi diksi nanar yang ditikam rindu
Sejujurnya aku menunggu hari itu
Tangan gagah...
Memilikimu adalah ketetapan yang akan kusyukuri kehadirannya
Hingga nanti
Sehidup sesyurga
Komentar
Posting Komentar