JATUH

Aku pernah jatuh pada masa-masa dimana kekalahan dan luka tak sanggup membuat kaki ini berdiri tegak lagi. Menyambung kebermaknaan ketika keterpisahan dan pertemuan menjadi semacam alasan untuk kita tetap melangkah bahagia. Belajar untuk menjadi pemberani ketika kekalahan lebih sering tiba dalam perasaan-perasaan takut yang tak sanggup kita raba. Melawan kenyataan dimana senandung sunyi menjadi semacam alasan yang memberangkatkan kita kemudian. Menitip sebagian makna atas kabar dan pelajaran-pelajaran tak berhingga yang menghitung langkah-langkah kita sendiri. Meringankan sebagian jarak dimana kebaikan dan keburukan menjadi semacam kawan yang akan menemani kita sampai akhir perjalanan. Mencatat sebagian sejarah ketika jatuh mampu membuat kita bangkit dan bangun kembali. Mempersilahkan mimpi-mimpi itu untuk terus bertumbuh dan menjadi semacam pengingat bahwa masih ada perjuangan dan pekerjaan yang mesti kita selesaikan sampai halaman paling akhir. Merindu masa-masa dimana panen bahagia menjadi alasan ke sekian yang kerap datang dan mencoba untuk lekas diwujudkan. Dan aku pernah merasakan hari-hari kejatuhan itu. Hari dimana aku pernah merasakan kehilangan yang begitu hampa, hari dimana aku pernah merasakan betapa sakit kejatuhan itu. Dan hari dimana aku bisa belajar membangun kembali apa yang selama ini telah kujatuhkan ketika hikayat perkawanan tetap mengkaribkan kita dengan sejumlah persoalan lain. Ya, hari dimana belajar menjadi lebih baik tetap menjelaskan umpama sederhana ketika jalan-jalan tak biasa kembali kita rindu untuk membangun impian itu. Hari dimana kita akan tetap pulang dengan kepala tegak memandang hari depan. Bukan lagi merunduk sebab kita yakin pada satu hari nanti akan hadir mereka yang justru lebih layak menggantikan tempat kita. Sementara aku hanya akan tetap berjalan menjadi alasan-alasan sederhana untuk turut serta dan turun tangan membantu agar segalanya bisa selesai dengan begitu indah dan membahagiakan tepat pada waktu yang telah digariskan-Nya. Percayalah, jatuh akan membuatmu semakin mengerti bahwa menang dan kalah bukanlah tujuan akhir dari perjalanan singkat ini. Tapi ia menjadi kawan penghibur ketika kita merasa lelah dengan pelajaran-pelajaran panjang yang tak pernah usai diberikan hidup ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup