Mendulang Rindu

Hay senjaku...

Bagaimana Kabarmu ?
Masih kah rindu itu tertuju padaku ?

Kau tahu ?
Hingga detik kesekian, ada detak jantung yang berdebar begitu kencang dalam pinta doa

Bukan tentang seberapa banyak pertemuan itu menyisahkan rindu
Tapi,
Seberapa mampu ia bertahan dan bertahta
Atas banyaknya terpaan ujian perasaan atas kita

Tentang keragu-raguan
Tentang kekhawatiran
Tentang keikhlasan

Mencintaimu utuh, atas izinnya

Kelak,
Jika waktu telah berpihak atas kita
Akan kuceritakan banyak hal tentang rona langit malam dan rindu yang menikamku sendirian

Bukan karena takut kehilangan

Aku, ingin menjagamu
Dari murka Allah

Betapa pun rasa ingin terus bersua
Kita paham
Ada was-was syaitan disana
Bila belum halal, cukup dekap aku dalam doa-doamu

Jika nanti pilihan mu tetap aku

Terima kasih telah membantu ku menjaga rasa yang kadang kala aku kalah atasnya

Senjaku...

Kini aku paham
Betapa mereka yang mencintai karena Allah akan lebih istimewa

Nanti, memandangi senja berdua bersamamu
Adalah hal yang amat ku nanti kan

Tetaplah berada di tempatmu

Semoga Allah istiqomah kan

Sajak-sajak ku
Puisi-puisi ku
Narasi- narasiku
Aksaraku
Segalanya masih tentang mu

Tak akan kau temukan yang lain di didalamnya

Sebab azzamku
Sebab taatku
Sebab istiqomah ku

Mencintaimu dalam taat

Sampai bertemu pada rona jingga yang kita rindukan

Pulanglah dengan selamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita dibalik Jilbab

Faidza ‘Azamta Fatawakkal ‘Alallah

Pilihan Hidup